Radhika pun menjatuhkan badannya dikasur setelah seharian ini badannya terasa berat dan moodnya pun ancur. Ia merasa lapar dan turun kebawah untuk makan.
"Maa.. Ada nasi goreng ga aku laper"
"mama gamasak hari ini sayang soalnya papa kamu katanya makan dikantor jadi ya mama tadi cuma masak buat mama aja mama kira kamu udh makan"
"hmm yaudah deh aku beli nasi goreng didepan gang ajaya"
Radhika pun berjalan dan hendak membuka pintu sampai akhirnya ada suara yang menghentikan langkahnya.
"Radhika.. "panggil mama radhika.
"iya ma aku inget ko, gausah lama lama langsung pulang kerumah kalo ngantri tinggalin aja suruh anter kerumah kan?"
"nah pinter"
"huft" dengus radhika sambil memutar matanya malas.
"sampe kapan gini mulu_- anak anak yang lain perasaan ga gini banget dah"batin Radhika.
Setelah sampai disitu ternyata ada juga yang memesan nasi goreng namun hanya 2orang.
"tungguin aja kali ya lagian ga ngantri ngantri amatlah"batin Radhika.
"Pa saya pesen 1 ya"
"oke nona ditunggu ya"
Sambil menunggu pesanan seorang pria dengan motor sportnya berhenti ditempat itu. Ia pun membuka helmnya dan betapa terkejut nya Radhika bahwa itu adalah Arya.
"Lo ngapain?"
"aku tadi ga sengaja lewat sini liat kamu aku berhenti" ucap arya sambil tersenyum manis.
"oh" ucap radhika singkat.
"kamu pesen juga?" tanya arya basa basi.
"yakalo gua gapesen ngapain disini"
"jutek bener" goda arya
"apaansih"
"nona ini pesenannya" ucap tukang nasi goreng tersebut sambil menyodorkan sebungkus nasi goreng.
"oh iya ini pa uangnya kembalian nya ambil aja"
"makasih ya nona"
"Iya pa samasama"
Radhika pun melangkahkan kakinya menjauh dari tempat tersebut dan suara bariton itu menghentikan langkahnya.
"radhika tunggu aku mau ngomong"
Radhika pun berbalik badan dan bertanya "apalgi?"
"kamu tadi kemana ko ga lunch sama saya? "
"bukannya tadi temen gua udh jelasin? "
"aku mau denger langsung dari kamu"
"jawabannya sama ko,udah ya gue gabisa lama lama"
"Boleh aku anter?"
"Gausah deket ko"
"gapapa ayo naik, plis radhika kali ini aja" ucap Arya sambil memegang tangan radhika. Dengan malas radhika pun terpaksa naik.
"pegangan ya" ucap arya
"ish apaan sih lu mau banget emang?"Batin Radhika. Sedangkan realitanya radhika hanya memegang nasi goreng yang ia taruh diatas pangkuannya.
Mereka tak sadar jika ada sepasang mata yang mengawasi mereka sejak tadi. Mata mata tersebut hanya tersenyum getir dan berlalu pergi sambil membuang bucket bunga yang ia bawa. Ia merasa kesal dan kecewa ia fikir ia akan mendapatkan kesempatan itu ternyata tidak. "dasar bego" ucap shakti sambil menendang kaleng coca cola didepannya.Radhika pun tiba didepan rumah.
"udah sampe" ucap arya
"makasih" ucap radhika dan hendak masuk kedalam rumah.
"radhika besok berangkat bareng bisa?"
"gabisa"
"kenapa kamu sama shakti?"
"gua harus berangkat dan pulang sama pak supir"
"tapi ko waktu itu kamu balik sama shakti?"
Pertanyaan arya membuat radhika diam tak berkutik sampai akhirnya suara cempreng mengagetkan mereka.
"Berdua ajaa" ucap Ritika
"huft untung lah si kutu kupret ini dateng kalo ga gua bisa skak abis sama ni cowo gila"batin Radhika.
"Bertiga ko sama lo" ucap arya sok manis
"Ah bisa aja lo, btw lo ngapain malem malem kesini? Ngapelin radhika ya?" goda ritika dan sukses membuat arya blushing.
"najis gitu aja merah pipinya" ucap radhika.
"eh iya tuh merah haha" goda ritika lagi.
"Yaudah deh balik sana" ucap radhika malas.
"yaudah aku balik dulu ya semua see u tomorrow" ucap arya sambil memakai helmnya dan menyalakan motornya.
Ritika membalas dengan lambaian tangam dan radhika hanya diam melipat tangannya didepan dada tanda bahwa ia muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life starts from you
FanfictionSenja nya masih sama, pagi nya juga masih sama. Satu hal yang berbeda, Senyumnya. Senyumnya yang perlahan menghilang sesuai dengan berjalannya waktu. Pertemuan singkat yang menjadi awal dari sebuah kehidupan semu. semuanya terasa monoton hidup deng...