"Radhika makasih"
"Buat?"
"Sarannya"
"Oh iya samasama, pulang yuk"
"Iya"
Shakti pun bangkit berdiri dan kembali menggenggam tangan Radhika.
Radhika 'Nyaman' satu kata yang cocok untuk mengekspresikan perasaan nya lagi kali ini.-----------------------------------------------------------
Sinar mentari menyeruak memenuhi seisi kamar Shakti, ia bahagia. Jelas sekali dari raut wajahnya yang berbeda dari biasanya,ia semangat menjalani hari ini. Tak lama kemudian ia pun bergegas mandi dan bersiap. Ia mendengar orang sedang mengobrol dibawah. Tumben biasanya rumahnya selalu sepi. Apakah ada tamu? Siapa mereka? Shakti pun turun kebawah dan terkejut tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Ko mama sama papa ga kerja?"
"Kami mau full dulu dirumah buat jagain kamu"
"Ko tumben peduli?" sindir shakti.
"Kita ini kayaknya serba salah ya mah peduli ditanya ga peduli salah" ucap papa shakti sambil meneguk teh nya.
"Jangan begitu dong shakti, kamu seneng kan kalo kita dirumah kumpul begini?"
Shakti tak menjawab ia mencari seseorang yang selalu ada untuknya. Bukan orang tua nya tapi seorang wanita paruh baya yang merawatnya dari kecil hingga saat ini.
"mah, ibu mana?"
"Ibu siapa?" tanya mama shakti heran.
"Bibi maksud aku"
"ko kamu manggilnya ibu?"
"ya gapapa, masaiya beliau udh jagain aku dari kecil udh ngurus aku dari bayi manggilnya tetep aja Bibi gasopan dong"
"Oh gitu ya,mama galiat" ucap mama shakti. Ada perasaan sakit saat shakti menyebutnya Ibu. Ada rasa bersalah yang sangat dalam yang mama shakti rasakan. Kejadian itu, 20tahun yang lalu. Ia tak ingin membahasnya bahkan membayangkan nya saja sudah membuat ia merinding. Papa shakti hanya terdiam dan menepuk pundak mama shakti beberapa kali untuk menenangkan nya.
"Kali ini hal itu tidak akan berhasil mah. Shakti akan tetap bersama kita" ucap papa shakti.
"Mama takut pah"
"Mama gausah cemas begitu dong, mama harus yakin dan percaya sepenuhnya kalo hal itu gaakan pernah terjadi lagi"
"Kalo shakti tahu nanti bagaimana pah?"
"Itu bukanlah masalah mah, jika memang sudah waktunya shakti untuk tahu maka biarkanlah. Tapi papa tidak akan membiarkan dia membawa shakti pergi bersamanya"
"Papa janji?"
"Ya papa janji" ucap papa shakti yakin.
Shakti mencari kesegala sudut rumah namun tidak menemukan Ibunya.
Namun saat ia melewati taman ia melihat ibunya sedang melamun sambil menyiram tanaman. Shakti rasa ibunya sedang memikirkan sesuatu menyiram bunganya saja tidak fokus.
"Ibu" panggil shakti
Ibu shakti tidak menoleh.
"Ibu" panggil shakti kedua kalinya.
"E eh kamu kenapa?" tanya ibu shakti gugup.
"Ibu kenapa ko diem aja daritadi shakti panggil?"
"Gapapa kok, ada apa?"
"Oh ngga aku cuma mau salam aja aku mau pergi kuliah" ucap shakti sambil menyodorkan tangannya dan dibalas uluran tangan oleh ibu shakti, shakti mencium tangan wanita itu. Terlihat sekali wajah bahagia dan bangga yang terpancar dari wajah wanita paruh baya itu.
"Shakti berangkat ya Bu"
"Iya hati hati ya shakti"
Shakti pun bergegas menaiki motornya dan sengaja tidak melewati ruang tengah. Jujur ia muak dengan sikap aneh orangtua nya yang terkadang memperlakukan nya seperti anak kecil namun kadang acuh.Hari ini seluruh mahasiswa dikumpulkan di aula karna ketua yayasan akan memberikan informasi yang penting.
Radhika dan ritika duduk bersebelahan dan didepannya terdapat neha dan 4orang temannya.
"Baik anak anak bapak akan memberi tahu kalian bahwa kita akan mengadakan bakti sosial ke luar kota minggu depan untuk itu bapak harapkan kalian ikut serta secara aktif dalam bakti sosial tersebut. Kita akan pergi ke daerah Bandung dan akan menginap disebuah villa yang telah disediakan, disana kita akan melakukan berbagai kegiatan bakti sosial dan outbond. Bapak harap sudah cukup jelas informasinya, bapak akhiri. Sekian dan terimakasih". Ketua yayasan pun turun dari podium dan diberi tepukan tangan yang meriah. Diambang pintu terlihat seorang pria berdiri dan jelas sekali bahwa ia baru datang dan tak mengikuti kegiatan ini dari awal sudah dipastikan juga ia tak tahu info apapun. Radhika ingin beranjak dan menghampiri shakti namun tiba tiba ada suara didepannya yang berteriak memanggil nama shakti sambil melambaikan tangan dan berlari kecil kearah pintu.
"Shakti!!!" Panggil neha bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life starts from you
FanfictionSenja nya masih sama, pagi nya juga masih sama. Satu hal yang berbeda, Senyumnya. Senyumnya yang perlahan menghilang sesuai dengan berjalannya waktu. Pertemuan singkat yang menjadi awal dari sebuah kehidupan semu. semuanya terasa monoton hidup deng...