Waktu istirahat pun tiba. Semua berkumpul di sebuah saung yang telah disediakan dan mulai menyantap makanan mereka masing masing. Radhika terlihat kesulitan saat ingin duduk karena keadaan kakinya yang belum membaik. Namun beruntungnya ia memiliki sahabat yang super sabar ya walaupun terkadang menyebalkan. Saat sedang asik makan tiba tiba shakti tersedak duri ikan.
"Uhuk"
"Yaampun shakti kamu kenapa?" ucap neha panik yang duduk persis disamping shakti
"Uhuk uhuk"
Batuk shakti kali ini sukses mencuri perhatian radhika.
"Minum dulu minum" ucap neha sambil memberi segelas air mineral dan mengelus punggung shakti.
"It's okay" ucap neha.
Shakti pun mencoba untuk mengatur nafasnya kembali dan menyantap makanannya.
"Makanya kalau makan tuh pelan pelan gausah pake emosi" celetuk arjit. Shakti hanya diam dan yang lainnya terkekeh.
Shakti fokus memandang radhika dan tidak memperhatikan bahwa ada duri didalam daging ikan yang ia makan.
-----------------------------------------------------------
Senja pun telah tiba. Sinarnya begitu terang dan menusuk pendangan siapapun yang berada disekitarnya. Malam pun tiba dan semua kembali ke villa dan menuju kamar masing masing.
Saat neha hendak masuk ada suara yang menghentikan langkahnya.
"Neha"
Ia pun langsung membalikan badan dan terkejut melihat siapa yang memanggil nya. "Radhika?"
"Bisa bicara?" ucap radhika sedikit berhati hati karena sebelumnya ia tak pernah berbicara empat mata dengan neha.
"Mau bicara apa? Ayo masuk dulu"
Radhika berfikir ternyata neha tak seburuk yang ia pikirkan, menjengkelkan memang saat melihat neha bersama shakti namun mungkin radhika hanya cemburu saja.
"Mau minum?"
"Eh gausah sebentar aja kok"
"Oh yaudah,mau ngomong apa?"
"Jadi gini neha, aku mau minta bantuan kamu"
"Bantuan apa? Kamu ada masalah? Cerita aja sama aku"
"Soal shakti" sebenarnya radhika ragu namun lebih baik to the point kan?
"Anak itu, kenapa memang?" Senyum di wajah neha tak pernah hilang sejak ia melihat radhika dari tadi, bahkan saat radhika menyebut nama shakti sekalipun.
"Aku ada permasalahan kecil sih sebenar nya,aku ada salah paham gitu sama dia. Jadi beberapa waktu lalu aku... "
"Radhika ngapain lo disini?!!" Teriak ritika heboh.
"Ih apaansih ritika ganggu deh lo" ucap radhika sewot.
"Eh ritika duduk sini" ucap neha ramah
"Ehm maaf ya gausah deh gua mau jemput anak ini aja kok hehe" ucap ritika sambil tersenyum canggung.
"Eh kutu balik lo ayo ke kamar ngapain malah nyangkut disini, udah tau kakinya lagi ga bener cari gara gara aja" ucap ritika panjang lebar dan memarahi radhika layaknya mama tiri. Neha hanya tertawa kecil melihat kelakuan mereka berdua.
"Apaansih gua mau cerita dulu sama neha, ini urusan penting banget. Ih udahlah kalo lo ngantuk tidur duluan sana"
"Astaga radhika jadi lo lebih mentingin urusan lo yang gapenting penting banget itu ketimbang sahabat lo yang udah susah seneng.. "
"Neha aku ke kamar dulu ya" potong radhika. Lebih baik ia mengalah dan bergegas pergi sebelum ritika melebih lebihkan omongan nya. Terkesan berlebihan namun itu lah ritika,terkadang ia saja masih mengungkit masalah utang siomay radhika waktu itu. Namun sebenarnya ia sangat peduli dan sayang kepada radhika.
"Haha yaudah deh next time kali ya" ucap neha sambil tersenyum dan geleng geleng kepala."Ngapain sih lo kaya tadi? Ganggu aja tau ga!" ucap radhika sewot sambil menyilangkan tangannya didepan dada.
"eh lo udh sinting kali ya lo mau ngasih tau semua ke neha soal shakti?"
"Iya, kenapa?"
"Asli lu bego banget radhika!" ucap ritika lebay sambil menepuk jidatnya sendiri.
"Ko gua sih?"
"Eh aturan lo mikir dong, shakti aja gapernah mau ngelirik dia apalagi mau percaya sama itu manusia. Ga waras lu ya"
"Tapi kan dia sama shakti mulu manatau aja dia bisa bantu gue"
"Kalo lo ceritain semua ke neha,neha bakal tahu semuanya tentang keluarga shakti.tentang shakti bukan anak kandung orangtuanya,tentang ibunya shakti, dan semuanya. Lo tega liat shakti nambah sedih dan lo juga udah siap buat dibenci shakti seumur hidupnya?" ucap ritika panjang lebar. Baru kali ini radhika merasa apa yang diucapkan ritika itu benar, bagaimana ia bisa sebodoh ini? Astaga shakti maafkan radhika kali ini dia khilaf.
"Iya juga ya,tapi gimana terus dong? Shakti aja gamau ngobrol sama gua."
"Lo udah coba?"
Radhika pun menganggukan kepalanya.
"Terus respon dia gimana?"
"Dia bilang ini bukan saatnya"
"Astaga radhika, harusnya lo peka!"
"Peka apalagi sih?"
"Yaampun gua punya sahabat ko bego banget sih,itu artinya dia udh nyiapin waktu buat lo ngobrol berdua sama dia"
"Emang iya ya? Ko gua ga kepikiran"
"Coba deh lebih peka,udah sekarang lo tinggal tunggu waktunya aja"
Radhika pun nampak berfikir, bagaimana bisa ia tak sadar hal itu? Mengapa justru malah temannya sendiri yang sadar akan semua masalahnya? Terkadang radhika merasa sangat beruntung bisa bertemu dan mengenal ritika, bayangkan saja bila tidak ada ritika tadi entah apa yang akan terjadi mungkin angan angannya untuk bisa bersama shakti lagi sudah lenyap.
"Oiya besok kita pulang ya?"
"Iya"
"Lo udh packing baju ritika?"
"udah kelar"
"Ko gabilang bilang sih"
"Lu aja kemana" ucap ritika santai sambil memainkan handphone nya.
"Nyebelin banget sih" dumel radhika.
-----------------------------------------------------------
Fajar pun tiba. Semua telah bersiap dan setelah sarapan mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju kampus. Saat semua sudah didalam bus hanya tinggal radhika dan shakti yang tidak ada didalam bus.
"Loh shakti kemana?" ucap neha bingung.
"Toilet katanya sih tadi" ucap arjit
"Tungguin aja nanti juga balik" ucap salah seorang mahasiswa yang bernama ankit.
" Radhika juga ke toilet tadi"
"Eh ritika mending lo maju noh duduknya samping neha gua mau naruh barang nih ditempat lo" ucap ankit sambil membawa tentengan makanan yang lumayan banyak.
"Eh engga engga, nanti radhika gimana?"
"Ya gampang nanti sama shakti disini" ritika pun melirik neha dan neha hanya mengangguk tanda setuju.
Tak lama kemudian radhika pun masuk kedalam bus dan duduk di kursi kosong tempat ritika tadi.
"Eh ko gua sendiri? Ritika sini lo"
"Duduk aja udah lo disitu palingan juga tar shakti masuk "
"Ko shakti?"
"kan dia juga ngilang"
"ngilang?"batin radhika. Perasaan tadi dia melihat shakti sudah lebih dahulu masuk kedalam bus apa ini hanya ilusi? Masa iya?
Setelah beberapa menit shakti pun masuk kedalam bus dan duduk disamping radhika. Suasana canggung pun kembali menyelimuti keduanya. Keduanya Sama sama bungkam dan membuang muka.With love
Shadika❤Finally guys huft😂padahal udh dikasih info ya bakal update tanggal 8 tapi karena dipaksa sama seseorang buat update dan katanya dia udah rindu bgt sm ini cerita akhirnya di up juga😂*author labil emang*
Maafin yak kalo jrng up masih setia nunggu shadika kan?masih dong haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life starts from you
FanfictionSenja nya masih sama, pagi nya juga masih sama. Satu hal yang berbeda, Senyumnya. Senyumnya yang perlahan menghilang sesuai dengan berjalannya waktu. Pertemuan singkat yang menjadi awal dari sebuah kehidupan semu. semuanya terasa monoton hidup deng...