"Ko diem lagi sih?"
"ha? Ng.. Ga gapapa" ucap radhika gugup
Mereka pun duduk dan sibuk dengan fikiran masing masing. Shakti hanya diam menatap lurus kearah telaga dan radhika ia canggung. Ya! Iya bingung harus bagaimana. Ia ingin sekali berbicara banyak dengan shakti namun shakti dari tadi hanya diam dan diam. Radhika tak menyukai sifat shakti yang seperti ini. Karna tak tahan akhirnya dia angkat bicara juga.
"Kamu sebenarnya mau ngajak aku tuh mau ngapain?"
"Kamu suka?" tanya shakti yang kini posisinya sudah menengok kearah radhika.
Radhika bingung. Ia ingin berkata "Ya" namun dia gengsi dan ia tidak enak jika berkata "Tidak". Ia hanya diam.
"Kalo diem brati gasuka" pancing shakti.
"Suka kok" ucap radhika keceplosan.
"ini anak gampang amat ya dipancing nya"batin shakti
Radhika terlihat memegang lengannya kearah bahu ia kedinginan karna baju yang ia kenakan lengan pendek shakti tak mengizinkan nya untuk berganti baju tadi.
"Kedinginan?" tanya shakti
Radhika hanya diam dan tak menjawab.
Shakti pun langsung melepas jaket yang ia kenakan dan memakaikan nya kepada radhika. Ia hanya diam membiarkan shakti melakukannya, ia bingung.
"Udah ga dingin kan?"
"Ng.. ga makasih" hanya kata kata itu yang keluar dari mulut radhika.
Shakti pun tersenyum.
"kalo masih dingin tunggu sini bentar ya"
"eh kamu mau kemana?"
"bentar aja kok"
"bener ya jangan tinggalin aku"
"Iyaa radhika bentar kok"
Setelah beberapa menit radhika menunggu shakti pun datang dengan dua buah lampion ditangannya.
"Terbangin lampion yuk"
"Ayuk" radhika bersemangat sekali.
"Harapan kamu apa?" ucap shakti
"Dalam hati dong kan rahasia" ucap radhika meledek
"dasar" ucap shakti sinis.
Setelah mereka membuat harapan mereka pun menerbangkan lampion mereka.
"1.. 2.. 3.." ucap mereka bersama.
Dan lampion pun terbang bersama angin dan lama kelamaan hilang tertiup angin malam dan hilang dibanyaknya gumpalan awan kelabu dilangit. Shakti pun memeluk radhika dan membuat radhika bingung juga canggung. Ia tak membalas pelukan itu tapi satu kata yang cocok untuk mendeskripsikan perasaan nya radhika bahagia. Radhika bisa merasakan detak jantung shakti yang stabil dan deru nafasnya terasa sekali dileher jenjang radhika. Semua ini membuat radhika bahagia ia nyaman saat shakti memeluknya dan ia suka saat shakti menggenggam tangannya erat. Shakti pun masih memeluknya hingga perlahan radhika pun membalas pelukannya. Bukannya melepaskan pelukannya namun shakti malah memeluknya lebih erat. Setelah beberapa detik shakti melepaskan pelukan nya.
"Kamu kenapa?" tanya radhika. Ia melihat airmata membasahi pipi shakti.
Shakti diam.
"Shakti kamu kenapa sih?"
Shakti diam.
"Ayo duduk dulu,kamu kenapa cerita sama aku"
Dan lagi lagi shakti diam.
Ia menaruh kepala shakti dibahunya dan tangannya merangkul shakti.
"kamu ada masalah? Cerita sama aku shakti" ucap radhika lembut sambil mengelus pipi shakti.
"kamu beda radhika, kamu tidak seperti neha. Neha belum pernah mendekap aku seperti yang kamu lakukan saat ini. Saat keadaan aku seperti ini. Aku tahu aku hanya butuh kamu"Batin shakti.Makasih yang udah stay buat tungguin aku eh shadika ding😝
Jangan lupa Voment nya yaa😇
Yuk yang mau lebih dekat dengan author bisa follow akun aku ya @amsaldameria10 tak kenal maka tak sayang😇
Happy Reading!!🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
My life starts from you
Fiksi PenggemarSenja nya masih sama, pagi nya juga masih sama. Satu hal yang berbeda, Senyumnya. Senyumnya yang perlahan menghilang sesuai dengan berjalannya waktu. Pertemuan singkat yang menjadi awal dari sebuah kehidupan semu. semuanya terasa monoton hidup deng...