10

3.7K 531 9
                                    

Apakah kali ini ia yang akan menangis? Ini aneh sebab hatinya terasa ditusuk beribu-ribu pedang. Sebagian bayangan masa kecil terlintas di kepala.




Dia siapa? Ini sakit


Nana tidak mampu menahanya lagi, ia pun meneteskan air matanya.

Wonhee yang melihatnya segera melepaskan tangan Jaemin dari Nana.

"Jaemin, ayo kita pergi." ucap Wonhee dengan nada yang sedikit berbeda dan lebih tegas.

Wonhee pun menarik jaemin pergi meninggalkan kantin.

Tentu saja teman-teman yang lain menatap Nana bingung dan kaget. Begitu juga dengan seisi kantin melihat Nana penuh keganjilan, bisikan makian untuknya ia abaikan.

Siyeon dan Somi segera membawa kawannya itu ke kamar kecil. Tubuh Nana masih diam dan tangisannya semakin kencang.

Ini sakit... sakit banget...

Di sela-sela ingatan, ada rasa rindu yang berat.

Somi menghela napas berat sembari memandang wajah temannya.

"Nana, sebenernya lo kenapa sih? Gak gak, Jaemin apain lo? Apa kalian sebelumnya saling kenal? Atau lo ngebales kejadian yang di kelas tadi biar Jaemin juga ngerasain hal yang sama? Biar dia panik gitu? Nana! Pikirin dulu sebelum ambil keputusan, lo malu-maluin diri sendiri di depan kantin. Lo itu..."

Ucapan Somi selanjutnya tidak dapat didengar atau lebih tepatnya lagi tak ingin ia dengar.

Siyeon yang masih membasuh wajah Nana diam melihatnya melakukan hal aneh yang mereka pikirkan.

Gue harus ketemu dia! Gue penasaran siapa dia sebenarnya? Gue harus hapus rasa kepo gue ke dia dan yang harus gue lakuin sekarang adalah ketemu dia.

Nana berlari keluar toilet tanpa sepatah kata pun untuk kedua sahabatnya. Berlari tanpa arah, hanya satu hal yang ingin ia lakukan. Bertemu dengan Na Jaemin.







***







"Jaemin! Harusnya lo gak ngelakuin itu! Identitas kita bisa terbongkar di hari pertama lo di sini. Lo gak boleh egois kayak gini, gue mohon demi kita semua. Okay?" mohon Wonhee kepada Jaemin yang masih tutup mulut juga.

Ia masih memikirkan gadis itu, apa dia baru saja membuat seorang perempuan menangis? Jadi ini adalah rasanya saat melihat orang yang belum dikenal menangis di depan kita. Tapi ini berbeda karena Jemin sudah mengenal Nana dari dulu. Tapi kenapa Nana tidak mengingat dirinya?

Jaemin menggeleng kepada Wonhee.

"Enggak, aku harus ketemu dia sekarang juga. Aku bakal jelasin semuanya." ujarnya sembari meninggalkan Wonhee yang berteriak melarangnya melakukan hal itu.

"Jaemin! Na Jaemin! Kenapa lo kayak gini sih! Astaga Jaemin!" teriakan Wonhee diabaikan oleh Jaemin yang sudah pergi meninggalkannya.

Lelaki itu terus berlari menerobos siswa-siswi yang sedang berjalan. Ia terus memohon pada Tuhan untuk memberinya kesempatan bertemu dengan Kim Nana.







Guardian [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang