"Aku akan selalu ada di samping kamu."
Naemin menenggelamkan kepala Nana di dadanya. Nana hanya bisa merasakan kehangatan tubuh lelaki itu, ia tambah mengalirkan air matanya. Sudah lama tak mendapatkan pelukan hangat, Nana pun membalas pelukan jaemin.
Mereka berdua saling berpelukan, dan tanpa sadar semua pengunjung memotret adegan romantis itu. Suasana ricuh, ada yang berbisik, tersenyum, bertepuk tangan, dan mungkin lebih parah dari itu. Jaemin tak memikirkan apapun, ia mengacuhkan pandangan dari siapapun. Yang terpenting hana bisa tenang dan tersenyum.
Berbeda dengan para pengunjung, yeri justru menunduk. Ia marah dan kesal, lelaki yang ia sukai sedang memeluk perempuan lain. Yeri bukan perempuan yang mudah untuk menangis, bahkan julukan iblis masih melekat di dirinya. Hana masih mengingat itu.
Jisung kembali muncul dan menatap kaget pada apa yang dilihat mereka sekarang. Siyeon yang menangis dan Jaemin yang memeluk tubuh Nana. Chenle menatap kosong ke depan, sedangkan Haechan melihat sendu pada Jaemin dan Hana. Sama dengan Yeri yang tak percaya bahwa orang yang disukai mereka saling berpelukan.
"Apa ini?!" seru Wonhee kaget dan langsung bangkit dari duduk.
Gadis itu melihat artikel di gadgetnya. Matanya membulat sempurna, dia langsung melempar ponselnya ke sofa.
"Ada apa kak?" tanya lelaki di sampingnya.
"Jaemin berbuat suatu hal yang gila lagi. Gue bosen kalau harus terus-terusan memperingati dia. Dia harus jauhin cewek itu." papar Wonhee.
Lagi-lagi renjun menghela napas, lalu ia mengambil ponsel milik wonhee. "Gimana bisa benda ini munculin rupa jaemin?"
Renjun terus menatapi benda persegi panjang yang sedang ia genggam.
Wonhee yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya kesal. Lalu renjun tak sengaja memencet tombol play, wajahnya berkerut bingung saat melihat jaemin yang sedang mendekap seorang gadis.
"Wah! Jaemin memang keterlaluan, bisa-bisanya dia ngalahin gue padahal dia baru aja empat hari di sini." racau Renjun.
Wonhee merebut ponsel miliknya dari genggaman renjun, renjun tersentak kaget. Wajahnya benar-benar seperti anak kecil yang direbut permennya.
"Udah bisa ngedapetin hati cewek aja." gumam Renjun yang masih terus mengingat video itu.
"Omong-omong kak, kayaknya lo gak boleh ngejauhin cewek itu dari Jaemin deh. Gue lihat sendiri arti wajahnya, dia sayang banget sama cewek itu." kata Renjun setelah mengaplikasikan kemampuan fisiognominya.
"Gue gak peduli, kalau bisa gue bakal kembaliin dia ke sana." Wonhee mulai terduduk di sofa lagi.
"Padahal dia baru empat hari di sini." Renjun sedih jika Jaemin harus pergi meninggalkannya.
"Udah gue bilang gue gak peduli, terserah dia mau suka sama siapa kek. Tapi gak seharusnya dia berbuat hal menjijikan di depan banyak orang, itu bisa nurunin derajat kita. Malaikat pelindung yang lain bisa tertawa lepas di luar sana." kesal Wonhee.
"Tapi kak suer deh gak boong, kakak beneran gak boleh buat Jaemin jauh dari perempuan itu. Gue jujur karena gue udah baca arti dari wajah Jaemin barusan. Dia bakalan marah besar kalau kakak berniat ngehalangin dia dari ceweknya." Renjun mengulang peringatannya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [✔]
FantasíaNa Jaemin seorang keturunan dewa pelindung yang berkali-kali menyelamatkan Nana dari kejamnya dunia. © copyright 2017 by piyoowo