13

2.7K 340 19
                                        

"Yeri! Jaemin udah punya Wonhee!"

Teriakan Woojin membuat Yeri membeku lemas, ya, gadis itu adalah Kim Yerim. Napas Woojin terengah-engah, ia sedikit menyesal telah membentak Yeri yang hanya sebagai temannya.

Jika ia boleh jujur, ia sebenarnya menyimpan perasaan pada Yeri. Sering kali ia menunjukkan sikap khawatir padanya, tapi Yeri tak pernah menyadari itu. Yeri malah seenaknya pergi berkencan di depan Woojin seolah tak mengetahui secuilpun rasa suka dari Woojin. Seringkali Yeri meminta Woojin untuk mengantar atau menjemputnya saat kencan, menyakitkan bukan?

"Apa? Apa yang lo maksud? Bukannya Wonhee kakak tiri Jaemin? Lo sendiri kan yang bilang, terus lo bilang Wonhee-" gugup Yeri.

"Udah cukup. Ya, Wonhee bukan kakak Jaemin, tapi Wonhee itu tunangan Jaemin." Woojin menyela perkataan Yeri.

"Hah? Jadi selama ini, lo bohong sama gue? Apa yang selama ini lo bilang, itu semua bohong?"

"Enggak semua, karena baru hari ini Jaemin masuk sekolah kita."

Yeri pun mengerucutkan bibirnya.

"Tapi lo maafin gue kan?" tanya Yeri, Woojin pun mengangguk canggung.

Bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi, para siswi berhamburan ke kelas masing-masing. Tapi beda dengan para siswa laki-laki terlalu malas untuk mengikuti pelajaran. Kecuali para pemegang peringkat pertama atau berada di atas yang lainnya.

Wonhee terpaksa harus diutus oleh bae ssaem ke perpustakaan karena belum ada satu pun siswa yang duduk di bangkunya. Para guru biasa menghadapi iblis kecil mereka, dan Wonhee adalah salah satu malaikat yang harus bekerja saat para iblis kecil itu duduk bermalasan di kantin.

Salah satunya adalah Lee Daehwi yang sedang tidur di meja perpustakaan beralaskan buku tebal yang sengaja ia tumpuk untuk menjadi bantal, bukan untuk dibaca.

Wonhee membuka pintu perpustakaan dan disambut senyuman hangat guru penjaga perpustakaan. Ia meminta buku cetak pesanan Bae ssaem kepada guru tersebut. Setelah buku itu berada di tangan Wonhee, ia pun keluar dari perustakaan dibantu oleh park ssaem yang membukakan pintu.

Tak lupa ia mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih, pak!"

Teriakan seorang siswi membuat Hati Daehwi kesal, lantaran ia harus terbangun karena suara cempreng hasil teriakan Wonhee. Ia bangkit dari bangku dan berjalan keluar perpustakaan khas orang baru bangun tidur. Tapi bapak Yeol yang melihatnya langsung melotot tidak percaya, ternyata ada saja siswa yang masih berani bolos pelajaran di perpustakaan yang ia jaga.

Ia langsung mencegah Daehwi yang berjalan lunglai ingin keluar dari perpustakaan.

"Daehwi! Kamu ini lagi bolos pelajaran ibu irene lagi ya?" cerocos pak yeol.

Daehwi terlihat sedikit kaget, lalu ia menggosok kedua matanya. Sekarang wujud Park ssaem sudah terlihat jelas.

"Huh? Enggak, enggak dong enggak mungkin saya bolos. Saya cuma nunggu jam istirahat selesai abis itu balik ke kelas lagi. Lagian pak mana ada murid yang mau ngelewatin jam pelajaran bu irene." elaknya.

"Apa kamu gak lihat sekarang sudah jam berapa? Ini sudah lewat sepuluh menit!"

Tubuh Daehwi langsung tegak, dengan terburu-buru ia keluar dari perpustakaan. Ia berlari secepatnya, dan tidak menyadari jika ada seorang siswi yang sedang berjuang mengangkat sesuatu yang berat. Daehwi yang tidak melihat jalan saat berlari, tak sengaja ia menabrak Wonhee.


Guardian [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang