"Aku akan kembali lagi, sayang."
Suara bisikan lirih dan berat membuatku bangun dari tidur. Aku membuka kedua mataku pelan-pelan, kulihat ruangan yang bisa kutebak jika ini adalah rumah sakit. Aku merasa jika tangan kananku sedang digenggam oleh seseorang, kak Doyoung? Ternyata benar, tapi ia sedang terlelap.
Aku sengaja menggerakkan tanganku agar membuatnya terbangun.
"Kakak, kakak bangunlah." ucapanku berhasil membuat kak Doyoung bangun dari tidurnya.
Ia menatapku tidak percaya, "Nana, apa kau baik-baik saja? Ya Tuhan, apa yang terjadi padamu? Kau membuatku khawatir."
Baru saja aku ingin menjawab, tapi kakak mencegahku.
"Tidak, tidak perlu dijelaskan. Aku ingin kau melupakannya. Lupakan semuanya, lupakan kejadian itu, mengerti?"
Kepalaku terasa sakit dan berdenyut. Apa maksudnya? Kejadian apa? Tunggu dulu, aku berada di rumah sakit, tapi kenapa? Darah... kak Sohye... cahaya mobil... lalu aku berada disini. Aku tertabrak mobil?
Aku mengangguk. Aku tak punya luka apapun, berarti ini hanya sakit di kepalaku seperti kejadian yang lalu. Tiba-tiba saja aku merasa aneh dan tak dapat menahan rasa sakit di kepalaku. Selalu terjadi jika diriku merasa terancam oleh sesuatu serta seseorang asing yang selalu datang tepat sebelum aku tak sadarkan diri.
Aku ingat semuanya tentang semalam, kak Sohye.
"Kak Sohye, apa yang terjadi padanya? Dimana dia sekarang?"
Aku menggoyang-goyangkan tangan kak Doyoung bermaksud agar ia memberitahu.
"Sohye, ia sudah tiada."
Rasanya hatiku sedang ditusuk beribu-ribu pedang. Air mataku langsung mengalir. Aku tak percaya ini, kak Sohye sudah tiada? Karena Jiho? Ia sama sekali tak mempunyai hati dengan mudahnya ia menghilangkan nyawa seseorang. Jiho adalah iblis.
Kak Doyoung memelukku mencoba untuk menenangkan diriku yang lemah ini. Ini semua salahku, andai saja aku tak ikut dengan Jiho, pasti orang yang belum mengenalku akan selamat. Aku memang tak seharusnya dilahirkan di dunia ini. Ibu, aku ingin bersamamu.
***
Menghirup udara segar hanyalah caraku untuk menenangkan hati. Di sebelahku ada kak Doyoung yang mengenakan jas hitam. Orang-orang lain sudah bepergian, tinggal diriku dan kakak laki-lakiku.
Kutatap batu nisan di samping, tertulis nama orang yang telah berjasa padaku, selalu membela kebaikan walaupun orang jahat itu adalah sepupunya sendiri.
Helaan napas kak Doyoung masih kudengar. Sedari tadi ia selalu mengajakku pulang ke rumah, tapi aku menolak, aku masih ingin mengungkapkan segala hal kepadanya, kak Sohye.
Dia memang sudah tiada, tapi aku percaya bahwa dia masih bisa mendengar ocehanku ini dan aku harap ia akan memaafkanku.
Setelah beberapa lama, aku akhirnya menurut pada kak Doyoung. Ketika pergi meninggalkannya, air mataku tetap mengalir deras. Mata yang sembab dan hidung yang memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [✔]
FantasiaNa Jaemin seorang keturunan dewa pelindung yang berkali-kali menyelamatkan Nana dari kejamnya dunia. © copyright 2017 by piyoowo