Nana berlari kecil ke dalam rumah, ia mengerucutkan bibirnya kesal. Gadis kecil itu melihat sebuah bingkai foto kusam yang terpajang di dinding, "Ayah.." gumamnya.
Prang!
Suara piring pecah membuat Nana kaget dan langsung berdiri. Ia mendengar suara pria berteriak membentak seseorang. Hatinya berdegup tanda takut, ia pun berlari ke dapur dan bersembunyi di bawah meja.
Nana melihat ibunya masuk bersama empat orang pria yang menurutnya cukup mennyeramkan. Matanya membulat saat salah satu dari pria itu menancapkan sebuah pisau ke perut sang ibu. Para pria itu pun keluar dari rumahnya.
Matanya memerah dan ia mulai menangis sambil melihat ibunya yang terkapar dengan banyak darah, ibunya melihat kearah Nana dan tersenyum kecil.
Sang ibu mengisyaratkan Nana untuk diam dan tetap di situ. Ia melihat ibunya yang mengucapkan sebuah kalimat tanpa suara, tapi Hana tau jika ibunya sedang mengucapkan sebuah satu kalimat, "Ibu cinta Nana."
Tak lama kemudian, sang ibu menutup matanya perlahan. Sudut rumah mengeluarkan sebuah api yang memercik, satu persatu barang-barang di rumah terbakar dan hangus dimakan api. Tiba-tiba Nana melihat seorang lelaki yang saat itu juga menarik Nana untuk keluar.
Ia melindungi tubuh Nana memakai jubah hitamnya, menutup hidung Nana dengan sebuah kain basah. Nana kecil hanya mengikutinya tanpa memikirkan siapa lelaki itu. Setelah mereka keluar dengan selamat, beberapa detik kemudian rumah itu meledak.
Spontan Nana mendekap tubuh lelaki itu, lelaki itu tersenyum kecil dan memeluknya balik.
"Aku akan selalu ada di samping kamu."
***
"Doyoung, apa yang terjadi sama nenek?" tanya dokter Jiho ternyata ia sedang melepas sebutannya sebagai dokter dan sekarang sedang menjadi seorang cucu.
"Terjadi kecelakaan." jawab Doyoung seadanya.
Doyoung mengalihkan pandangannya, sedangkan Jiho tetap menatap Doyoung dengan sedikit tersenyum.
Setelah tinggal agak lama di rumah sakit, Nana pulang ke rumah dan disambut oleh Lisa yang sedang memasak sesuatu di dapur. Ia menyapa kakak sepupunya, lalu berjalan ke dalam kamar. Tak mau ambil pusing atau hanya basa-basi di keadaan sekarang, ia hanya pulang untuk istirahat. Nana pun merebahkan tubuhnya di kasur.
Ceklek.
"Eh? Kamu udah tidur?" tanya Lisa.
Nana mengangguk, Lisa pun tersenyum.
"Maaf ganggu, kalau gitu selamat malam."
Nana menutup matanya erat sambil memeluk guling. Tanpa sebab, wajah kaemin terlintas saja di kepalanya. Ia hanya tersenyum kecut dan merasa kesal.
"Cowok brengsek."
Keesokannya Nana libur. Ia gunakan waktu ini untuk menyiapkan segala barang kebutuhan untuk bepergian ke pulau Jeju. Setelah semuanya siap, ia akan pergi keluar untuk makan siang dengan Siyeon dan Somi sengaja bersenang-senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [✔]
FantasyNa Jaemin seorang keturunan dewa pelindung yang berkali-kali menyelamatkan Nana dari kejamnya dunia. © copyright 2017 by piyoowo