14

2.2K 329 11
                                    

Setelah adegan tatap-tatapan itu, bel tanda pulang sekolah berbunyi. Setelah itu Bu Irene keluar dari kelas diikuti dengan teriakan excited para siswa-siswi.

Beda dengan wajah datar milik Wonhee, Jaemin yang melihatnya sudah terbiasa dengan sikap acuh Wonhee. Walaupun Jaemin tau jika Wonhee sebenarnya memiliki jiwa penyayang yang tersembunyi.

Wonhee keluar kelas berniat untuk pulang, tapi seorang siswa mencegahnya.

"Wonhee!" panggil Daehwi.

Siswi itu menengok pada Daehwi, sementara Daehwi langsung menghampiri gadis itu. Membiarkan Somi yang baru saja ingin mengajaknya pulang bersama.

"Gue Daehwi, gue mau minta maaf karena udah buat lo kesusahan. Gue tadi orang yang gak sengaja nabrak lo." ungkap Daehwi.

Wonhee hanya menganggukan kepalanya, masih dengan wajah yang datar.

"Sebagai permintaan maaf, gue traktir lo ke kafe seberang sekolah gimana?"

"Gak perlu, makasih." balas Wonhee sinis sambil meninggalkan Daehwi.

Ia terburu-buru karena menduga bahwa jaemin dan Renjun sudah pulang terlebih dahulu. Tapi Daehwi sigap mencegah Wonhee yang ingin pergi meninggalkannya.

"Tunggu, gue mohon. Cuma sebentar aja abis itu lo boleh pulang. Gue bakal ngerasa bersalah banget kalau lo nolak." pinta Daehwi.

Wonhee pun berbalik menatap Daehwi.

"Kalau gitu hidup lah dengan perasaan bersalah sama gue selamanya dan harusnya lo pikirin dulu baik-baik sebelum buat keputusan, jangan buat pacar lo berdiri dengan wajahnya yang pasrah ngelihat kelakuan buruk lo. Lo buat diri lo sendiri kelihatan brengsek." sindir Wonhee.

Setelah itu Wonhee berjalan meninggalkan Daehwi yang terpatung. Saat sadar oleh kata-kata yang disampaikan Wonhee, Daehwi langsung menoleh pada Somi yang berada di belakangnya. Senyum Somi mengembang saat siswa itu meliriknya.

"Ayo antar aku pulang! Hari ini capek banget." ucap Somi dengan senyuman paksa khasnya.

Hampir saja ia meneteskan air matanya jika saja angin tak mengusir kelopak matanya yang sudah panas.

Daehwi baru saja ingat jika Somi masih ada di belakangnya saat ia mengajak Wonhee ke kafe. Dirinya sungguh merasa bodoh dan sekarang malah merasa bersalah kepada dua siswi. Brengsek pada jiwanya yang pelupa bahwa ia sudah memiliki Somi.

Sedangkan Woojin sedang menunggu Yeri di depan gerbang sekolah, kedua matanya terus melirik wajah para siswi-siswi yang berlalu di depannya. Walau banyak siswi yang tersenyum kaget melihat dirinya yang sering menjadi topik pembicaraan siswa tampan di sekolahnya.

Dia mengacuhkannya, tatapannya hanya pada satu siswi yang sedang berjalan beriringan bersama Jaemin.

Yeri terus saja banyak bicara di depan Jaemin seakan mereka sudah sangat dekat satu sama lain. Kenyataannya, Jaemin saja tidak mengetahui siapa gadis yang sedang mengoceh tidak jelas di sampingnya. Jaemin hanya berusaha meraih bahu Nana yang sedang berjalan di depannya, tapi kegiatannya terus diganggu oleh siswi yang tak ia kenal.

Dengan usaha keras, akhirnya Jaemin dapat menepuk bahu Nana dari belakang. Nana pun berhenti dan menoleh ke belakangnya, dirinya melihat siswa yang ia anggap sebagai orang aneh. Dari sorot matanya saja, Nana sudah sangat terlihat jijik dan dicampur dengan kekesalan yang diakibatkan tempo hari.

"Apa?" tanya Nana sinis.

"Gue mau tepatin janji yang kemarin, apa lo mau ke kafe?" tawar Jaemin.

Guardian [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang