1

4.4K 172 42
                                    

"Ota.."

"Hmm.."

"Ota.. Ge pengen mie"

"Bentar ya.." jawab Okta tanpa membuka matanya.
Ia masih sangat mengantuk, Okta baru saja tertidur setelah mengerjakan beberapa berkasnya yang sempat tertunda karena Gracia selalu minta di temani olehnya.

"Ota.. Bangun dong." Gracia kembali membangunkan Okta.

"Iya.. Iya, Gre. Kamu mau apa?" Okta bertanya sambil mencoba mengumpulkan semua kesadarannya.

"Ge laper, pengen makan mie" Okta melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 02:30 ternyata Okta baru saja tidur sekitar 30 menit. Wajar saja jika ia merasa sangat mengantuk.

"Aku mau nyari dimana Gre? Ini udah jam 02:30 nah, tuh. Udah jadi 02:31." Gracia langsung mengerucutkan bibirnya.

"Makannya yang lain aja ya, aku masakin deh. Mau ya?" Gracia pun mengangguk setuju.

"Ota, Ge ikut." langkah Okta terhenti saat Gracia mengatakan akan ikut dengannya.

"Aku cuma mau kedapur Gre, kamu di sini aja ya." Gracia menggeleng. Ia tetap bangun untuk mengikuti Okta ke dapur.

"Gre, di kulkas cuma ada telur. Aku lupa, kita belum belanja ya."

"Ya udah, besok kita belanja ya. Hmm.. Aku mau minum susu coklat aja deh" Saat Gracia mengambil gelas, Okta mengambil gelas itu dari tangan Gracia lalu membuatkan susu coklat seperti keinginan istri tercinta nya itu.

"Aduh.." Gracia menyimpan kembali susu yang telah di buatkan oleh Okta karena merasakan sakit di perutnya.

"Kenapa Gre? Apa yang sakit?" Okta langsung berjongkok di samping Gracia.

"Gak apa-apa kok Ta, cuma Stefi tadi nendang gitu. Lagi seneng kali ya dia."
Gracia dan Okta sudah mengetahui jenis kelamin bayi mereka, yaitu perempuan.
Okta memberikan nama 'Stephanie Pricilla' dan Gracia memberikan nama panggilannya adalah Stefi.

"Sayang, lagi seneng ya? Tapi nendangnya jangan kuat-kuat ya. Kasian Mamanya" Ucap Okta sambil mengelus perut buncit Gracia, usia kandungannya sudah memasuki bulan ke 7. Membuat keduanya tak sabar untuk menantikan kehadiran malaikat kecil mereka.

Selagi Okta mengajak anaknya berbicara, Gracia meminum susunya sambil memperhatikan Okta yang terkadang menempelkan telinga di perutnya.

"Cepet lahir dengan sehat ya sayang, biar bisa main sama Papa." ucap Okta yang masih betah menempelkan terlinganya di perut Gracia.

"Ota, balik ke kamar yuk."

"Yuk.."

"Tidur yang nyenyak ya." Okta mengecup kening Gracia yang kini sudah berbaring di tempat tidur mereka.
~~~

"Pagi Ota" sapa Gracia saat melihat Okta yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Pagi Gre.." sungguh, apalagi yang lebih indah dari saat membuka mata. Wajah cantik dan suara lembut dari yang terkasih menyapa di pagi hari.

"Ota, hari ini gak usah kerja ya. Temenin aku" lagi dan lagi, Gracia meminta untuk di temani olehnya. Sejak memasuki bulan ke 6 kehamilannya, Gracia menjadi lebih manja dari biasanya.

Okta ingin menemani istrinya itu. Tapi, kerjaannya saja masih menumpuk. Belum lagi ia sering tidak masuk karena menuruti permintaan Gracia. Membuatnya merasa tidak enak hati pada Kinan.

"Gak bisa?"

"Aku gak enak sama Papa, Gre. Aku udah jarang banget masuk kerja." ucap Okta hati-hati, ia takut menyinggung perasaan Gracia.

Forever YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang