26

1.1K 101 31
                                    

"MAMA.."

Gracia berjalan dengan riang memasuki rumah orangtuanya.

"Astaga Gre, Mama gak tuli ya. Mama masih bisa denger. Lagian bukannya salam malah teriak gitu" Tegur Veranda saat Anaknya itu sudah duduk di sampingnya lalu meletakkan hadiah dan juga bunga dari Okta.

"Ah, Mama. Gre seneng banget" Gracia memeluk Mama nya dengan erat. Kejutan dari Okta benar-benar membuatnya sangat senang.

"Jangan bikin Mama iri deh" Ucap Veranda.

"Iih, Gre seneng banget. Walaupun Ota emang sering bersikap romantis, tapi Ota selalu bisa bikin kejutan." Ucap Gracia dengan semangat.

"Tuh, jangan di sia-siain suami kayak gitu. Papa kamu aja kalah loh romantis nya sama Okta"

"Iya, Ma. Gak akan Gre sia-siain. Gre udah bahagia banget"

"Mama pengen liat dong tulisannya" Gracia mengambilkan beberapa tangkai bunga yang masih ada note yang di tuliskan oleh Okta.

Veranda membaca satu persatu note yang ada di bunga tersebut. Tak jarang ia tersenyum sendiri membacanya.

"Romantis ya" Veranda meletakkan kembali bunga-bunga itu di meja yang ada di depannya.

"Sayang aja ya, Mama lahirnya kecepatan" Ucap Veranda yang langsung mendapat tatapan menyelidik dari Gracia.

"Maksud Mama apa nih?"

"Ya kalau Mama lahirnya di jaman kalian. Bisa kali, Okta buat Mama aja. Kalau dia nembak juga Mama gak bakal nolak. Setia sama romantis gini" Ucap Veranda.

Gracia memasang wajah datarnya.

"Inget, Ma. Okta itu menantu Mama"

"Inget kok, tapi kalau Okta nya mau. Mama rada susah nolak nih kayaknya."

"Inget umur, Ma. Udah jadi Oma-Oma juga"

"Biarin. Toh, Mama juga walaupun udah punya cucu. Tapi masih keliatan kayak Mahasiswi semester akhir" Entah mengapa, akhir-akhir ini. Veranda selalu suka menggoda Anaknya itu. Selain ia merasa senang, Veranda juga merasa lebih dekat lagi dengan Gracia.

"Iih, Mama nanti aku laporin Papa" Ancam Gracia.

"Kalau Papa kamu setuju gimana? Siap-siap aja ya, kalau nantinya kamu manggil Okta itu dengan sebutan Papa juga." Veranda berusaha menahan tawanya ketika melihat wajah Gracia yang mulai memerah karena kesal.

"Tau ah, kesel" Gracia menyandarkan tubuhnya pada punggung sofa.

"Gitu aja ngambek. Hih, padahal udah punya anak" ejek Veranda.

"Daripada Mama, udah punya cucu. Masih aja mau embat mantu nya" protes Gracia.

"Santai aja kali, Mama udah bahagia sama Papa kamu" Ucap Veranda.

"Bagus deh, gak lucu juga kalau aku saingan sama Mama sendiri"

"Tapi kalau kamu mau kebahagiaan Mama lebih dari ini sih, relain Okta buat Mama sini" canda Veranda yang malah membuat Gracia semakin kesal.

~~~

Tepat seperti Janji Okta sebelumnya, ia akan menjemput Gracia sebelum makan malam.

"Assalamualaikum"

"Ota.." Gracia menyambut suaminya dengan hangat.

"Udah rapih aja nih" Okta mengecup kening Gracia yang masih memeluknya dengan manja.

"Mama sama Papa ada kan?" Gracia mengangguk.

"Eh, Okta udah dateng" Ucap Veranda saat melihat menantunya berjalan menghampiri meja makan.

Forever YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang