9

1.3K 127 8
                                    

Saat ini, Gracia dan Okta sedang berada di dalam kamar mereka.
Gracia sedang duduk di depan meja riasnya, ia baru saja selesai mandi.

Sedangkan Okta, lelaki itu sedang memperhatikan istrinya yang sedang menyisir rambutnya.

"Gre, udah mules belum?" Sudah beberapa hari ini Okta sering menanyakan hal yang sama. Gracia tersenyum lalu berjalan menghampiri Suaminya yang sedang berbaring di kasur.

"Belum, Ota sayang.." Okta menghela napasnya.

"Lama banget sih." Gracia terkekeh kecil melihat tingkah suaminya yang sudah tidak sabar untuk menyambut malaikat kecil mereka.

"Sabar ya. Bentar lagi kok." Gracia mencubit gemas pipi Okta.
Okta menggeser tubuhnya mendekat ke arah Gracia, ia mempelkan telinganya pada perut Gracia.

"Sayang, betah banget sih di dalem. Gak pengen cepet-cepet ketemu Papa gitu?" ucap Okta.
Gracia tersenyum, hatinya selalu menghangat saat melihat Okta mengajak bicara anak mereka.

"Tuh, denger. Papa kamu orangnya gak sabaran." Okta langsung melingkarkan tangannya di perut Gracia.

"Jangan dengerin Mama kamu. Jangan dengerin." ucap Okta.

"Hahaha.. Udah ah, tidur yuk. Besok pagi aku mau jalan-jalan sama kamu."

~~~

"Bob, aku kangen anak-anak deh." saat ini mereka tengah menyantap sarapan mereka.
Shania merasa rumahnya sangat sepi, kedua anaknya itu sudah pergi dari rumahnya dengan keluarga kecil mereka.

"Ya mau gimana lagi. Kita gak mungkin maksa mereka untuk tinggal lagi sama kita. Lagian kamu, di ajak bikin adeknya si kembar gak mau." Shania langsung menatap tajam pada Boby.

"Inget umur."

"Astaga, kita belum tua-tua banget kali Nju."

"Udah mau jadi kakek juga, masih sok muda."

"Lah, emang dimana letak bersalah dan dosanya kalau status kakek punya umur muda?"

"Ah, bodo ah. Ngomong sama kamu gak ada solusinya." Boby kembali lanjut membaca korannya. Tak menghiraukan Shania yang tengah marah padanya.

"Dasar kakek tua gak peka. Bukannya bujukin malah baca koran."

"Lah, ini kamu ngambek? Kenapa lagi?" tanya Boby seperti tak memiliki kesalahan apapun.

"Tau ah. Ngobrol sama kamu bikin tensi naik. Bikin aku cepet tua" omel Shania.

"Kamu emang keliatan lebih tua sejak kita SMA dulu kok" jawab Boby dengan santai. Membuat Shania semakin kesal.

"Oh, gitu. Berani ngatain aku ya sekarang." tak ada lagi Eye Smile milik seorang Shania Junianatha, sekarang hanya ada Eye Killer.

*gue gak ngerti itu istilah apaan. 😂 tapi serem juga ya kalau punya mata gitu.*

"Bukan gitu. Maksud aku.."

"Alah, udahlah. Aku males sama kamu. Orang di ajak ngomong malah sibuk sama koran. Nikah aja sama koran sana." setelah mengatakan itu, Shania beranjak pergi dari meja makan meninggalkan Boby yang hanya pasrah melihat istrinya yang sepertinya sedang sensitif.

Forever YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang