Okta menatap wajah Gracia yang sedang tertidur sambil memeluk tubuhnya.
Okta menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mengingat tingkah nakal Gracia yang akhirnya membuat keduanya kelelahan.Okta melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Ternyata sudah jam 20:01
Okta berusaha menyingkirkan tangan Gracia perlahan.
"Ota mau kemana?" ternyata hal itu membangunkan Gracia."Udah jam delapan sayang, bangun yuk. Pakai baju kamu terus kita jemput Stefi" ucap Okta dengan lembut.
"Entar dulu, aku masih pengen sama kamu"
"Loh, aku kan gak kemana-mana. Pulang dari rumah Papa kamu bisa peluk aku sepuasnya" Gracia menekuk wajahnya.
"Bohong banget" Gracia bangkit lalu bersandar pada kepala ranjang, tak lupa menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Aku udah bilang, bakal adil kan? Jadi.." Okta melirik ke arah Handphone nya yang berdering.
"Halo?"
"......"
"Pucchi? Sepertinya sih gak asing. Bentar-bentar."
"......"
"Ah, iya. Apa kabar? Kamu masih di Jepang?"
"....."
"Oh, gitu. Ya kapan-kapan deh, kita jalan-jalan bareng sama yang lain"
Okta terlalu asik mengobrol dengan Seseorang di seberang sana, hingga melupakan Gracia yang masih berada di sampingnya.
"Ota, sayang.. Matiin telfonnya sekarang" bisik Gracia.
"Pucchi, aku matiin dulu ya istri aku manggil" ucap Okta lalu mematikan sambungan telfonnya.
"Siapa Pucchi?" Tanya Gracia
"Kenapa? Dia temen aku kuliah dulu, dia cuma mau bilang kalau dia udah balik ke Indonesia lagi. Dia itu anaknya pinter, humoris juga, dan ya.. Hobby banget sama sesuatu yang berkaitan dengan Jepang" Gracia memalingkan wajahnya. Jelas sekali ia tak suka jika Okta bercerita tentang perempuan lain.
Okta menarik Gracia dalam pelukannya, ia mengerti jika istrinya itu sedang cemburu.
"Dengerin aku, walaupun ada seribu perempuan datang buat ngegoda aku. Aku gak akan pernah bisa berpaling dari kamu" Gracia membalas pelukan Okta tak kalah erat.
"Aku takut kamu ninggalin aku. Aku takut karena masalah ini, kamu udah gak Cinta lagi sama aku"
"Cinta aku ke kamu gak semudah itu. Kalau cinta aku ke kamu cuma segitu, aku gak akan bertahan dan berjuang selama ini hanya untuk milikin kamu." Gracia mengangguk pelan.
"Entar kalau aku jalan bareng mereka kamu ikut ya? Ajak Stefi juga."
"Makasih ya, udah jadi suami yang sempurna buat aku"
"Aku bakal lakuin apapun buat kamu asal kamu bahagia. Sekarang pakai baju kamu lagi, terus kita jemput Stefi ya" Gracia mengangguk lalu beranjak dari tempat tidurnya.
Sementara itu, di sebuah apartemen mewah. Tampak tiga orang perempuan sedang bersantai dengan kegiatannya masing-masing.
"Ah, Iyuth gak sabar nih pengen ketemu Kak Okta. Sekarang dia gimana ya?" Ucap Seorang perempuan dengan suara lucunya.
"Sebentar lagi kita bakal ketemu kok. Gue juga penasaran sama istri Kak Okta." ucap Pucchi.
"Lo gak berniat yang aneh-aneh kan?" Ucap perempuan berpipi chubby.
"Sekarang sih gak. Gak tau ya, kalau entar udah ketemu" Jawab Pucchi.
"Puti Nadhira, Pucchi alias Pucchay. Kak Okta itu udah nikah, udah ada istri dan anak. Lo gak usah ngerusak rumah tangga orang deh." tegur perempuan berpipi chubby itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever You
FanfictionSekuel dari I'm Your Shadow Kehidupan Gracia dan Okta setelah menikah.