25

1.1K 115 18
                                    

Dua hari belakangan ini, Okta sudah mulai berbelanja persiapan untuk ulangtahun Gracia.
Ia sudah menyiapkan kejutan sederhana untuk hari spesial istrinya itu.

Vino dan Shani sudah menawarkan diri untuk membantu, tapi Okta menolaknya.
Ia mengatakan ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk Gracia.

Okta menyempatkan diri untuk berbelanja sebentar lalu ia mengumpulkannya di apartemen yang baru saja ia beli.

"Hiasan, udah. Bahan makanan, udah. Cuma kurang kue doang nih" Okta mencoret daftar belanjaannya dan mulai melanjutkan mendekor ruang makannya dengan hiasan khas ulang tahun yang sudah hampir selesai itu.

Okta menoleh ke arah Ponselnya.

Boscil calling..

"Kenapa Vin?"

"Lo masih di apartemen?"

"Iya, kenapa?"

"Gue sama Shani, jemput Stefi sekarang aja ya? Kita mau bawa jalan-jalan" Ijin Vino.

"Ya boleh aja sih. Oh ya, inget ya. Besok siang kosongin jadwal lo. Kita makan bareng" Ucap Okta mengingat kan tentang makan siang mereka untuk merayakan ulangtahun Gracia.

"Kapan sih gue lupa kalau udah makan-makan, Ta. Hehehe, gue pasti inget kok"

Okta terkekeh kecil mendengar ucapan Vino.
Setelah memutuskan sambungan telfonnya. Okta melanjutkan pekerjaannya kembali.

~~~

Siang itu, Okta sengaja tidak menghubungi Gracia. Ia membiarkan istrinya itu melakukan apa yang dia ingin lakukan. Seperti berkunjung ke rumah orangtua nya, jalan-jalan, berbelanja.

"Akhirnya, selesai juga" Okta tersenyum melihat bunga Mawar dengan berbagai warna yang sudah ia tempelkan note kecil pada tangkainya.

Tugasnya saat ini hanya memberikan pada seseorang yang akan mengantarkannya pada Gracia.

Okta memasukkan semua bunga ke dalam sebuah kotak lalu membawanya ke mobil.

~~~

"Pak, Okta. Biar Saya Bantu, Pak" Ucap seorang Karyawan yang kebetulan lewat.

"Ah, tidak usah. Saya akan membawanya sendiri, terimakasih"

Okta mengangkat kotak bunga nya dan juga plastik belanjaannya yang berukuran lumayan besar.

"Pak Okta. Sini Pak, Saya bantu" Ucap Manda. Okta menggeleng pelan.

"Saya bisa sendiri. Terimakasih"

Manda memperhatikan bosnya itu hingga masuk ke dalam ruangannya.

~~~

"Okta kok gak ngehubungin Gre ya, Ma?" Tanya Gracia.

"Mungkin lagi banyak kerjaan kali" jawab Veranda sambil tetap fokus pada  majalah di tangannya.

"Biasanya pasti ada chat atau gak nelfon, ini kok gak ada sih" Kesal Gracia.

Veranda hanya menggelengkan kepalanya mendengar ocehan anaknya yang sejak tadi terus mengeluh, namun tidak mencoba menghubungi Okta lebih dulu.

"Gimana sih. Istrinya mau ulangtahun malah cuek. Dasar nyebelin" Batin Gracia.

"Jangan kayak anak kecil deh, udah mau nambah umur kok malah suka ambekan. Kan kasian Okta nya" Ucap Veranda.

Gracia kembali memainkan ponselnya berusaha melupakan kekesalannya pada Okta.
Sebenarnya, Gracia hanya takut. Takut jika Vio dan kedua sahabatnya itu mendekati Okta dan merayu nya saat ia tidak ada bersama Okta.

Forever YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang