22

1.1K 106 43
                                    

Vio memberhentikan mobilnya di depan sebuah Salon.

"Kamu mau perawatan?" tanya Iyuth

"Merubah penampilan lebih tepatnya. Yuk buruan turun" ucap Vio

Setelah masuk ke dalam salon, keduanya langsung di sambut oleh pegawai di dalamnya.

"Saya mau model rambut Saya seperti ini? Bisa?" Pegawai salon itu pun mengangguk paham.

"Mari silahkan"

"Vivi mau model rambut yang gimana?" Tanya Iyuth

"Yang kayak dulu, jaman sekolah" Jawab Vio.

"Hih, Vivi sok lucu ih ponian gitu" komentar Iyuth. Vio memilih untuk diam, dalam hati ia sudah tersenyum senang. Okta pasti menyukai model rambut barunya itu.

Setelah menghabiskan waktu sekitar satu jam. Akhirnya, rambut baru Vio telah terpotong dengan rapih.

"Gimana? Masih cocok kan?" Tanya Vio

(Nah gitu ya, kira-kira model rambut baru Vio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nah gitu ya, kira-kira model rambut baru Vio.. Gini ceritanya, gue juga ikutan gesrek. Gak cuma Okta doang)

"iih, lucu. Kita jadi samaan poni depan" Ucap Iyuth.

"Gimana kalau kita beli makan? Aku traktir deh" Ucap Vio dan tentu di sambut dengan semangat oleh sahabatnya itu.

~~~

Saat makan malam tiba. Okta masih belum keluar dari ruang kerjanya, membuat Gracia khawatir.

"Samperin gak ya?" Setelah memakan waktu beberapa saat untuk berdebat dengan hatinya, akhirnya Gracia memutuskan untuk memanggil Okta yang berada di ruang kerjanya.

"Ta? Okta?" Panggil Gracia, namun tidak ada jawaban.

"Ta? Bangun, kok tidur disini?" Tak ada jawaban dari Okta. Gracia mencoba membangunkan Okta dengan menggoyangkan tubuh Okta.

"Ota, jangan bikin aku khawatir. Ota.." Gracia menepuk pelan pipi Okta berulang kali namun tetap tidak membuat Okta membuka matanya.

"Badannya panas banget lagi" Gracia terlihat panik. Ia mencoba menghubungi Vino namun tidak mendapat jawaban dari kakak iparnya itu.

Gracia mencoba menghubungi Shani.

"Halo, Shani. Kak Vino dimana? Dia ada dirumah gak?" Tanya Gracia panik.

"Tenang Gre, kamu kenapa?"

"Okta, dia pingsan. Badannya juga panas banget. Kalian bisa kesini gak?"

"Ya udah, kamu tenang dulu ya. Kita juga emang lagi di luar kok"

"Makasih ya, Shan" Gracia menyimpan ponselnya di meja kerja Okta.

"Ota.. Ota jangan sakit gini dong, siapa yang nemenin Ge kalau Ota sakit gini" Gracia memeluk erat tubuh Okta dan menyandarkan kepala Okta di dadanya. Tangan nya sesekali mengusap-usap lengan Okta.

Forever YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang