Penculikan

408K 23.7K 991
                                    

Airys sedang duduk dikursi meja belajarnya, di depannya banyak buku yang terbuka. Niatnya ingin belajar sekarang, tapi Airys tidak fokus pada pelajarannya karna ucapan Parka tadi sore.

Bagai mana mungkin dia bisa jadi umpan untuk Parka menghabisi Regal, kenal saja tidak apa lagi bisa menjadi umpan?

Apa sangkut pautnya dia dengan Regal? Hingga dia dijadikan umpan oleh Parka, anak SMA Budi Bakti yang juga ketua geng sama seperti Regal.

Ada sisi takut yang ia rasakan ada kebingungan dan kekhawatiran juga. Airys resah malam ini ia banyak melamun hingga suara Arsya yang memanggilnya pun tidak ia dengar.

"Irys buka pintu dong!" teriak Asya dari luar

"Irys buka!" teriaknya lagi.

"Airys Danaya!" Arsya menggedor pintu kencang sekali.

Airys terlonjak dan langsung bergegas membukakan pintu kamarnya.

"Apa sih bang? Biasanya juga buka pintu sendiri!" omelnya.

"Elah lo ngunci pintunya de!" Arsya menoyor kepala Airys. "Lagian lagi apa sih? Gue treak-treak juga lo gak denger!" terusnya.

"Sorry gue lagi belajar, yaudah mau apa?"

"Mau nengok lo aja!" Arsya masuk kedalam kamar Airys dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur Airys.

Airys menutup pintu dan duduk kembali di kursi meja belajarnya, ada keheningan diantara mereka.

"Lo ngelamun ya de?" ucap Arsya.

"Nggak bang! Gue lagi bingung aja!" tatapan Airys fokus ke depan.

"Kenapa?" Arsya menggulingkan tubuhnya menjadi tengkurap dan menghadap Qirys.

"Bang kalo bahayanya seseorang di sangkut pautin sama orang lain maksdunya apa ya?" Airys memalingkan pandangannya menatap abangnya yang sedang berada diatas tempat tidurnya.

"Maksud lo?" Arsya mengerutkan keningnya.

"Gini lo, jadi ada orang lain yang sengaja di jahatin demi memancing orang lain datang gitu!" jelas Airys geram.

"Ohhhhh!! Itu sih jadi umpan, mm gini nih!" Arysa merubah posisinya menjadi duduk dengan satu bantal di atas pangkuannya. "Jadi seseorang menjadikan orang lain sebagai umpan untuk menghadirkan orang lain dalam jebakannya, biasanya si yang jadi umpan orang yang terhitung penting buat orang yang di pancing!" jelasnya panjang lebar.

Umpan? Orang terpenting? Jika Airys menjadi umpan otomatis Airys adalah orang penting untuk Tegal? Tapi bagai mana bisa?.

"Emang kenapa sih?"

"Nggak bang nanya aja, udah malam gue mau tidur lo ke kamar sono!" Airys mengusir abangnya.

"Gak mau bobo sama gue gitu?" Arsya mengedipkan matanya genit membuat Airys jengkel.

"Genit lo sono gue ngantuk!" Airys mendorong tubuh Arsya yang jelas-jelas lebih besar darinya.

"Iya iya elah lo!" Arsya beranjak dari duduknya. "Good night my cute girl" Arsya keluar dari kamar Airys dan menutup pintunya.

"Night too my best brother!" Airys menarik selimutnya hingga menutupi lehernya. Dan ia terlelap.

🍁🍁🍁🍁🍁

Jam istirahat berbunyi Airys berpamitan pada temanya untuk memfotocopy tugas dari guru matematikanya, Mika dan Hany tak bisa mengantar karna mereka ada perkumpulan eskul jadilah Airys sendirian.

REGAL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang