Perjodohan

384K 22.3K 1.1K
                                    

Regal memarkirkan motornya di garasi rumahnya, jam menujukan pukul 23.00 tapi rumah kediaman keluarga Dirgama masih terang benderang.

Regal berjalan masuk kedalam rumahnya, hening, sepi tapi terang. Regal berjalan menuju tangga, baru saja ia menginjakan kakinya di tangga pertama suara berat menggema di seluruh ruangan memanggil namanya.

"REGAL!!"

Regal membalikan tubuhnya, terlihat diruang keluarga ada kedua orang tuanya dan kembarannya.

"Kemari kamu!" bentak Yudha.

Regal berjalan menghampiri keluarga kecilnya, Regal duduk di sofa berhadap-hadapan dengan Yudha yang terlihat sangat menahan emosi.

"Dari mana kamu?" tanya Yudha dingin, namun tersirat kekhawatiran sekaligus emosi yang meluap-luap.

"Rumah sakit!" jawab Regal enteng.

"Siapa yang sakit na?" suara lembut Mila terdengar.

"Teman!"

"Apa kamu tidak malu Regal? Kenapa kamu berbuat ulah lagi di sekolah?"

Regal dia, pandangannya menunduk menatap karpet dengan tatapan dingin.

"Apa kamu tidak tahu hah? Ayah malu sangat malu karna tingkah kamu! Harusnya kamu selaku anak sulung dari keluarga Dirgama sekaligus anak pemilik sekolah bisa mengharumkan nama baik keluarga dan sekolah, tapi apa yang kamu buat? Kamu membuat malu keluarga!"

Regal diam, enggan menjawab tapi dia mendengarkan. Dia tahu apa yang sudah dia lakukan adalah salah, tapi bahkan dia sendiri pun tidak tahu kenapa dia melakukan itu. Semua yang ia lakukan di luar kendalinya.

"Ayah tau kamu di scors seminggu, ayah ingin kamu diam dirumah. Kalo kamu keluar dari rumah, ayah akan cabut semua fasilitas kamu. Dan ayah tidak pernah bermain-main dengan ucapan ayah!" Yudha bangkit dari duduknya dan meninggalkan Regal diikuti Mila.

"Lo kenapa bang?" Regil yang sedari tadi diam mulai bicara.

Regal diam, masih sama menatap dingin karpet yang ia pijak.

"Apa lo tau dampak yang terjadi karna ulah lo?" Regil menggeser duduknya mendekati Regal.

"Lo bikin ayah marah, dan lo tau hari ini hari apa?" Regil menjeda ucapannya, Regal mengangkat pandangannya menatap adiknya. "Hari ulang tahun ayah dan lo buat ulah di hari ini, bahkan lo lupa ngucapin sama dia. Rencana malam ini kita bakalan makan malam di luar tapi semua gagal karna nunggu lo dan gara-gara berita buruk dari sekolah."

Regil berdiri dari duduknya menepuk pundak Regal.

"Jangan egois, pikirin juga perasaan keluarga lo terutama ayah sama bunda. Jangan kecewain mereka!" Regil berlalu meninggalkan Regal yang termenung.

Regil mematikan lampu ruangan dan hanya ada cahaya remang dari lampu hias ruangan, Regal tetap diam dan enggan beranjak.

Otaknya masih berputar-putar mengingat semua kejadian yang sudah terlalui. Regal memang bandel tapi dia punya sisi lemahnya, yaitu keluraganya dan itu membuatnya sangat rapuh.

Regal beranjak, ia berjalan menuju kamar kedua orangtuanya. Regal membuka pintu kamar kedua orangtuanya dan terpaku disana, menatap wajah lembut bunda yang menyayanginya sepenuh hati dan wajah tegas ayahnya.

Raut wajah lelah terlihat jelas disana, entah sudah berapa ribu bulir keringat yang terjatuh dari wajah mereka hanya untuk menjamin kehidupan kedua anak kembarnya.

Regal bejalan mendekati kedua orangtuanya, Regal mengecup kening Mila lalu berjalan mendekati Yudha dan mengecup kening Yudha.

"Happy birthday yah, maaf!" lalu Regal berjalan meninggalkan kamar kedua orangtuanya.

REGAL [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang