Airys kini sedang terduduk di depan meja riasnya, ia sedang menyisir rambut coklatnya yang tergerai. Malam ini adalah pesta perpisahanya, setelah acara selesai tadi airys segera pulang diantar lergi karna kedua orang tuanya segera kembali ke kantor dan arsya kembali ke kampus.
Airys sedang mempersiapkan penampilannya, ia sedang memoles wajahnya dengan make up naturalnya. Kini ia memakai gaun berwarna merah maroon dengan bagian depan sedikit dibawah lutut dan dibelakangnya menjuntai panjang dan menampilkan bagian pundak dan punggungnya, rambutnya dibiarkan tergerai dan ia juga tidak memakai heels terlalu tinggi mengingat tadi siangpun kakinya pegal.
Ada raut wajah sedih disana, setelah mendengar jika regal akan meneruskan pendidikannya diluar negri membuat airys tak bersemangat untuk melakukan apapun sekarang.
Fikirannya melambung jauh entah kemana, rasa takut yang ia rasakan lebih dominan dari rasa bahagia dihari kebebasannya.
Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu terdengar, airys melirik kearah pintu lalu pintu terbuka dan menampilkan sosok yang sangat cantik dimatanya. Mamahnya citra berjalan mendekati putrinya yang masih terdiam.
"Kenapa sayang?" citra mengelus puncak kepala airys.
Airys tak menjawabnya, perasaanya cukup sedih sekarang walau hanya untuk menjawab pertanyaan mamahnya.
"Yaudah sana turun, abang kamu undah nunggu dibawah!" ucap citra.
Dengan lunglai airys berdiri dan menyambar handbag senada dengan bajunya dan berjalan keluar kamarnya, airys menuruni anak tangga satu persatu diikuti citra dan dari bawah terlihat arsya sedang duduk dan memperhatikan adiknya yang terlihat sangat cantik malam ini.
"Udah siap?" tanya arsya sambil berdiri.
Airys hanya mengangguk tak minat, lalu arsya menghampiri airys dan segers menyodorkan lengannya untuk airys gandeng dan airys melakukannya.
Sampai diluar rumah mobil arsya sudah terparkir didepan rumah, arsya membukakan pintu untuk airys dan airys memaduki mobil. Lalu arsya membawa mobil itu keluar menuju hotel yang akan di jadikan tempat pesta.
Diperjalanan keheningan melanda mereka, arsya yang fokus dengan kemudiannya dan airys yang tenggelam dalam fikirannya.
Airys menatap kearah luar jendela, ia rasa harapannya sudah tak ada lagi. Rasanya berast sekali berpisah dengan regal, airys tahu dia pergi untuk kembali tapi sama saja! Dalam jangka waktu yang lama mereka tidak akan bertemu bukan?
Airys bingung, kenapa hubungannya dengan regal selalu tak berjalan baik. Parka, indah, lalu mika? Mungkin jika parka dan indah airys masih bisa menghadapinya tapi mika?
Sahabat mana yang terima pacarnya diambil? Mika dan airys bersahabat bukan sehari-dua hari dan hancur hanya karna seorang lelaki? Airys juga tidak tahu arus menyalahkan siapa, menyalahkan mika karna merebut regal? Atau menyalahkan regal yang tak bisa menunggu airys? Dan semuanya airys yakin pasti karna dirinya.
Mika tidak bisa merebut regal dan regal tidak akan berpaling jika airys selalu ada disping regal! Ah entahlah semuanya berbelit-belit, airys menyerah? Ya! Airys sudah lelah dengan status hubungannya.
"Bang!"
"Iya?" Arsya melirik airys sekilas, gadis itu tak memalingkan tatapannya sama sekali.
"Kak egi orangnya baik ya?"
Arsya mengerutkan kening, ia bingung kenapa adiknya menanyalan lergi.
"Baiklah, mandiri!" Ucap arsya, dan memang itu kebenarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...