Airys mengerjapkan matanya berulang kali, saat matanya terbuka sepenuhnya ia menatap langit-langit ruangan dan ia mengenalinya. Ini kamarnya, tapi kenapa terang? Apa hari sudah pagi?
Airys mendudukan tubuhnya, ia menggosok matanya dengan punggung tangannya. Matanya beralih pada jam dinding yang ada dikamarnya dan jam menunjukan pukul 01.00 dinihari, airys menghela nafasnya. Ia meraba saku bajunya dan ia segera mengambil ponselnya, ada beberapa pesan disana dan salah satunya dari papahnya.
Arya mengabari airys bahawa mereka tidak pulang dan menginap dihotel karna akan ada urusan kantor besok pagi, airys memutar pandangannya sepi!
Tapi tiba-tiba suara bising terdengar di luar kamarnya lebih tepatnya lagi dilantai bawah, airys mengernyit. Apa regal belum pulang? Ya! Bukannya tadi sebelum airys tidur regal ada dikamarnya? Apa dia belum pulang?
Airys menuruni tempat tidurnya, ia melangkahkan kakinya keluar kamar, ia menuruni anak tangga. Keadaan rumah terang benderang.
Prang.. Prang..
Suara ribut itu terdengar lagi, sebenarnya apa? Airys berjalan tanpa ragu, diruang tamu tak ada apa-apa. Di ruang keluargapun sama, jangan-jangan...
Airys mempercapat langkahnya menuju dapur, tapi saat melewati kamar utama atau kamar kedua orang tuanya pintunya terbuka lebar. Airys segera membelokan langkahnya menuju kamar orang tuanya, tapi saat ia masih berada di ambang pintu langkahnya terhenti. Ia melihat dua orang laki-laki berpakaian serbahitam dengan penutup wajah sedang mengacak-acak laci kamar kedua orang tuanya dan saat ia berbalik, airys berteriak kaget melihat seorang lelaki sudah berdiri dihadapannya dengan pakaian yang sama seperti dua orang lainnya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa!" airys menjerit.
Sontak lelaki itu memelintir lengan airys hingga memunggunginya dan membekap mulut airys.
"Mmmpph.. Mmmph..!" airys meronta hingga tiba-tiba lelaki yang membekap mulut airys tumbang begitu saja.
Mata airys membulat melihat dua orang yang ada didalam kamar kedua orangtuanya berjalan kearahnya, saat airys berbalik regal sudah berada dihadapannya dan menarik airys kebelakang punggungnya.
Airys mencengkram kuat kaos regal dengan wajah panik, hingga kedua lelaki itu menyerang regal. Merasa dirinya tak aman! Airys melepaskan cengkramannya dan menjauhi regal, airys berjalan menuju anak tangga. Tapi saat ia berbalik hendak melihat keadaan regal, lelaki yang pertama kali tumbang tadi sudah berdiri dan menodongkan pisau lipat kearah regal dan hendak menyerang regal dari belakang.
"REGAL!" airys berteriak.
Dan saat itu juga regal dengan cepat mendorong lelaki yang sedang ia cengkram kaosnya hingga menubruk temannya dan mereka berdua terjatuh, dan dengan sigap regal menahan lengan yang melayang diudara dengan menggenggam pisau lalu memelintirnya hingga pisau terjatuh dan regal memelintir lengannya hingga lelaki itu memunggunginya dan regal menendang belakang lutuhnya hingga lelaki itu berlutut.
"Ka... Kabur!" kedua lelaki itu sedah berlari kocar-kacir keluar rumah airys tanpa membawa apapun.
Regal menatap tajam lelaki yang berlutut membelakanginya.
"A.. Ampun!" ucapnya.
Dengan kasar regal melepaskan lengannya dari lengan lelaki itu dan mendorongnya kasar hingga lelaki itu jatuh dan ia segera bangkit dan berlari menyusul teman-temannya.
Nafas regal ngos-ngosan, ia menatap tajam kearah pintu. Ia berjalan kearah pintu dan menguncinya, ia melirik airys yang tiba-tiba tubuhnya ambruk terduduk dianak tangga kedua dengan tatapan kosong kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...