Sudah berkali-kali airys mengusap wajahnya yang dibasahi oleh keringatnya, airys sedang berlatih tari jaipong di ruang seni dengan beberapa anggota eskul tari lain. Tapi berbeda dengan yang lainya, airys berlatih sendiri karna dia akan tampil menari sendiri diacara pensi ulang tahun sekolah itu.
"Hufff, cape gue. Latihan sendiri apa sendiri, lagian ngapain sih bu sarah nyuruh gue tampil di pensi!" dumel airys ambil mengambil botol minum yang ia simpan diatas kursi.
"Kenapa rys? Kusut banget!" tanya vita sambil duduk di samping airys.
"Gue cape vit, badan berasa sakit semua." ucap airys sambil menutup botol minumnya.
"Sabar ya rys, lagian lo tuh di specialkan tau sama guru-guru!" ucap vita.
"Specialkan? Maksud lo?" airys melirik vita bingung.
"Haha, airys airys. Yaiyalah special, secara lo pacar Regal Deova anak pemilik sekolah ini dan lo tau? Guru mau lo tampil di depan calon mertua lo!" jelas vita.
"Au ah, gue selesai. Besok lagi, gue mau ke kelas cape!" airys berdiri melepaskan selendang hijau yang terikat di pinggangnya.
"Ck, susah banget deh!" Gumam airys sambil menarik-narik selendangnya.
Vita yang melihatnya hendak membantu airys, namun saat melihat seseorang berdiri di ambang pintu ruangan membuat vita mengurungkan niatnya.
Regal memberi isyarat pada vita agar menjauhi airys.
"Ck, vit bantuin ini kekencengan ngeketnya." airys terus berkutat dengan selendangnya.
"Ish!" airys merasa kesal dengan selendangnya.
Ruangan kini sepi, setelah melihat regal masuk ruangan itu semuanya memutuskan untuk keluar dan airys tidak menyadarinya karna terlalu fokus untuk membuka ikatan selendangnya.
Saat airys benar-benar kesal, tiba-tiba ada tangan kekar yang menjulur dan melepaskan ikatan selendang yang berada tepat diperut airys.
Airys yang kaget langsung mendongkakan kepalanya dan memundurkan tubuhnya selangkah ke belakang, namun regal dengan santainya melepaskan selendang dari pinggang airys lalu menariknya dan menyimpannya di leher airys.
"Re.. Regal!" airys menatap regal bingung.
Regal hanya mengangkat sebelah alisnya melirik airys terlihat lucu dengan wajah bingungnya.
Airys yang merasa ada yang tidak beres memutarkan pandangan dan melihat ruangan yang tadi ramai kini sepi dan tinggal ia dengan regal.
"Makan!" ucap regal.
Airys yang bingung mendengar kata ambigu dari regal mengernyitkan keningnya.
"Ck, tuan deova. Tolong ya ngomongnya di panjangin dikit, ambigu tau gak" airys memutar bola matanya malas.
Regal yang melihat tingkah airys yang lucu dan manis mengulum senyumnya.
"Nyonya deova, gue tau lo belom makan. Ikut gue ke kantin gak ada bantahan apa lagi penolakan!" ucapnya panjang.
Airys yang di panggil nyonya deova pun membuat pipinya memanas dan memerah, regal selalu membuat wajah airys memerah dengan kalimat yang tidak pernah di fikirkan oleh siapapun bahkan oleh airys sekalipun.
"Blushing" sudut bibir regal sedikit terangkat.
Airys langsung memegang pipinya yang memerah dan memalingkan wajahnya agar tidak di tatap oleh regal.
"Ck, ayo gue laper!" airys berjalan menghentakkan kakinya.
Namun baru beberapa langkah airys berjalan, tanganya di cekal oleh regal. Airys pun berhenti dan menengokan kepalanya melihat regal tanpa membalikan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...