Regal berjalan tergesah-gesah menuju kelasnya, hujan turun sepagi ini di SMA Cakrawala membuat koridor-koridor agak sepi entah karna siswa masih betah di rumah atau sudah masuk kelas.
Langkah regal terhenti setelah melihat seseorang berjalan kearahnya, laki-laki berjas kerja pengkap berjalan di koridor sekolahnya. Mata regal memicing tak lama mereka berpapasan dan orang itu tak melirilnya sama sekali.
Namun setelah regal hendak melangkah, tiba-tiba seseorang menahan pundahnya. Regal berbalik dan melihat laki-laki itu berada di hadapannya.
"Maaf, bisa tunjukan dimana kelas XI.1 Ips berada?" ucapnya.
Regal menatap laki-laki itu lekat, dari atas sampai bawah.
Bukannya dia yang menjemput airys kemaren? Dan XI.1 Ips? Itu kelas airys! Batinnya.
"Maaf! Bisa antar saya?" ucapnya lagi dan lalu regal mengangguk.
Regal berjalan memimpin, dengan kedua tangan dimasukan kedalam saku celana sedang satria berjalan belakangnya.
Langkah regal terhenti saat di ujung gedung utama karna menuju ke gedung belakang harus melewati taman.
"Di sana!" tunjuk regal.
Satria memicingkan matanya, apa dia menyuruh satria berlari menembus hujan? Dan bagai mana dengan jas kerjanya?
"Maaf, saya harus segera bertemu seseorang. Dan harus segera kekantor, bisa kamu panggilkan?" ucap satria.
Regal semakin geram, sudah menyuruh mengantar dan sekarang menyuruh memanggilkan.
Regal menghembuskan nafas kasar.
"Siapa?"
"Airys sanaya!"
Dan detik itu juga jantung regal serasa mau loncat dari tempatnya. Benar saja, dia pasti laki-laki karin.
Tanpa berbalik atau bertanya lagi, regal berlari menembus hujan tanpa memikirkan tas, jaket dan sepatu yang basah meninggalkan satria.
Regal berdiri di depan kelas airys dengan tubuh yang lumayan basah, regal mengacak-acak rambutnya hingga seseorang di dalam kelas menyadari keberadaannya dan tak lama kelas riuh oleh suara dan jendela sudah dipenuhi siswa yang ingin melihat regal.
Regal memutar bola matanya malas, dan tak lama regal mengintip kearah dalam kelas. Dan tak lama seseorang menyapa regal.
"Cari siapa gal?" anka berdiri didepan pintu kelas.
Regal menatap anka sekilas lalu melirik kedalam kelas, anka yang bingung mengikuti arah pandang regal dan ya mata regal terpaku pada seseorang yang sedang duduk dengan mata terfokus pada ponselnya.
"Ooohhh airys? Gue panggilin ya!" tanpa menunggu jawaban dari regal anka berteriak kencang.
"AIRYSSSS DI CARIIN REGAL!" dan seketika itu juga semua tatapan tertuju pada airys.
Airys hanya diam dan tetap fokus pada ponselnya, seolah-olah tidak mendengar teriakan anka.
"Airys!! Itu regal nyariin!" teriak anka lagi tapi airys seolah-olah tuli.
Anka melirik regal, regal hanya diam dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
"Rys, regal nyariin lo ini. Bajunya basah" teriak anka lagi dan tanpa disangka airys menghampiri mereka.
Regal melirik airys, terlihat kekhawatiran di mata airys saat melihat keadaan regal dengan baju yang basah. Tapi airys berusaha menutupi kekhawatirannya dengan menghindari tatapan langsung dengan regal, dan airys memasang wajah sangat datar dan tidak seperti biasanya dan itu membuat sedikit keganjalan dihati regal.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
أدب المراهقين⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...