Regal melangkah memasuki rumah mewahnya dengan kaos yang basah dan celana seragam yang juga basah, tas sekolah yang bertengger di bahu kanannya.
Mila yang melihat anak sulungnya baru datang, segera berlari dari dapur untuk menghampiri regal.
"Kamu kenapa bang? Baju kamu basah?" mila mengusapi pundak regal.
Regal tak menjawab, ia melirik seseorang yang duduk di sofa dengan wajah yang tertutup koran.
"Kamu dari mana sayang, kemana kemeja seragam kamu?" tanya mila lagi.
Regal menatap mila enggan menjawab.
"Mau sampai kapan kamu tawuran?" akhirnya suara yudha terdengar.
"Ayah, regal kan-"
"Dia tawuran bun, dia gak pergi ke sekolah!" yudha menyimpan korannya lalu berdiri.
"Mau sampai kapan kamu hah? Mau bikin malu orang tua?" yudha berkacak pinggang.
"Yah, udah biar regal ganti pakaian dulu. Nanti dia masuk angin!" mila berjinjit mengusapi kening regal yang basah.
"Cepat ganti baju lalu temua ayah di ruang kerja!" lalu yudha melangkah meninggalkan regal dan mila.
"Sana ganti baju dulu, biar bunda siapin sup jagung kesukaan kamu ya." lalu mila bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makanan regal.
Regal melangkah menaiki tangga menuju kamarnya, regal melempar tas sekolahnya lalu bergegas memasuki kamar mandi.
20 menit
Regal keluar dari kamar mandi, mengusap rambutnya yang basah dengan handuk puntih berjalan menuju lemari dan mengambil kaos hitam polos dan memakainya.
Regal berjalan menuju balkon kamarnya, duduk di sofa balkon lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Regal mencoba menenangkan dirinya, fikirannya sangat kacau sekarang.
Bagai mana bisa semuanya menjadi seperti ini? Airys yang tiba-tiba datang dengan wajah kacau dan baju basah dan air mata yang tertutupi oleh air hujan.
Sebenarnya regal sudah tidak bisa membohongi airys lagi, dengan melihat air mata airys pun rasanya hati regal tersayat. Oke, mungkin itu berlebihan tapi tetap saja rasanya air mata gadisnya itu sangat berpengaruh untuknya.
Untung saja regal sempat mengganti cincin tunangannya dengan cicin yang diberi oleh bundanya, hingga airys meyakini atas kebohongan regal yang selanjutnya.
"Regal sayang, ini supnya!" suara mila membuyarkan lamunan regal.
Regal yang sadar sedang menyecap rokoknyapun segera mematikannya dan melemparnya ke pojokan agar tidak diketahui oleh mila, dan mila sangat tidak menyukai jika anaknya merokok dan itu pun berlaku pada yudha.
"Di makan dulu, sebelum bertemu ayah mu!" mila menyodorkan semangkuk sup jagung pada regal.
Regal menerimanya dan melahapnya, mereka terdiam tanpa pembicaraan apapun. Hingga mila menyadari jika regal tidak memakai cincin tunangannya.
"Abang, kemana cincin tunangan kamu?"
Regal yang sedang menyuapkan sup kemulutnyapun menghentikan suapannya.
"Bang!" mila mengusap pundak anaknya.
Regal menyimpan sendoknya kembali dan menyimpan mangkuk supnya dimeja.
"Regal simpan!" jawabnya singkat.
"Kenapa di simpan bang, itu harus kamu pakai. Biar semua orang tau kalu kamu dan indah sudah bertunangan, biar indah nggak ada yang gangguin juga kan." ucap mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Roman pour Adolescents⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...