Ujian nasional sudah dilaksanakan, kini anak kelas 12 SMA Cakrawala tinggal menunggu pengumuman kelulusan dan perpisahan.
"Eh, kita mau nampilin apa nanti di acara perpisahan?" tanya roy.
"Eeeemmmm dance atau band?" jawab ciko.
"Band bagus tuh! Gue kan bisa drum, roy sama ciko bisa gitar, laskar bisa keybord, rey bisa bass dan regal bisa vocalis!" jelas adendra.
"Nah gue?" tanya mahendra yang sedari tadi fokus pada ponselnya.
"Lo mah kecrek aja ya!" dan tawa semuanya terdengar kecuali rey dan regal.
"Aing mah embung da, mau gitar aja deh gue bisa ko!" (gue gak mau) mahendra ngangguk-ngangguk meyakinkan.
Mereka kini sedang berada ditaman sekolah yang sepi karna sekolah free, ketujuhnya sedang merencanakan apa yang akan mereka tampilkan diacara perpisahan yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi.
"Ya kita liat nanti!" jawab adendra enteng.
Lalu mereka asik dengan kegiatannya masing-masing, regal hanya diam menatap kosong kearah tengah lapangan.
Menunggu setahun lebih itu bukan waktu yang sebentar, tapi regal terus menunggunya disini. Bukan hal sulit jika ia menyusulnya, tapi regal akan membiarkan rindu dalam hatinya menggunung agar saat bertemu nanti dia bisa melepaskan rindu yang selama ini ia tahan.
Regal memang pengecut, tapi regal yakin jika mereka yang menilai regal pengecut berada dalam posisinya mereka akan melakukan hal yang sama.
Masalah mika, ia sudah menjelaskan pada semua sahabatnya jika regal hanya merasa mika bisa menenangkannya. Dia memang punya sahabat, tapi bagai manapun cara pandang seorang lelaki akan berbeda dengan seorang perempuan.
Logika seorang laki-laki akan mengatakan berhenti menunggu dan mulai mencari, tapi hati perempuan akan mengatakan bertahan demi satu cinta lebih baik dari pada mencari cinta baru.
Dan regal selalu yakin airys akan pulang jika mika sudah mengatakan bahwa airys akan cepat pulang, lagi pula mika sahabat airys bukan? Tak masalah jika regal juga ingin bersahabat dengannya dan mencari ketenangan itu.
Tapi regal bingung, kenapa mika bertanya tentang kejelasan hubungan dengannya selama satu tahun ini. Yang jelas-jelas regalpun tak pernah mengatakan apapun pada mika selain perasaan rindu pada airys dan regal tak pernah memperlakukan mika lebih dari sahabatnya perempuannya.
"Woy! Ngelamun mulu, ada yang nyariin tuh!" regal tersadar dari lamunanya saat ciko yang duduk disebelahnya menyiku lengannya.
Regal mengangkat pandangannya dan melihat mika sedang berdiri dihadapannya dengan senyuman yang selalu menemaninya setahun ini, tapi regal menilai senyuman itu tak lebih manis dari senyuman gadisnya.
"Gal, gue mau ngomong bentar boleh?" tanya mika.
Keenam lelaki di sana menatap mika dengan tatapan tak suka dan mengintimidasi, meski regal sudah menjelaskan tetap saja sikap mika seolah-olah dia adalah gadis yang sispesialkan regal dan sungguh tidak tahu diri!
"Apa?" tanya regal datar.
"Gak disini!" ucap mika membuat keenam lelaki itu kembali mendengus sebal.
Regal berdiri dan menggenggam lengan mika dan membawanya pergi dari sana.
Semenjak kenaikan kelas dan kepergian airys, regal selalu terlihat bersama dengan mika dan semua orang menilai jika mereka sudah menjalin hubungan.
Regal tak pernah menanggapinya, tapi mika? Namanya juga perempuan tingkat kebaperannya emang tinggi. Apa lagi adik kelas yang melihat mereka, pasti selalu mengagumi mika sebagai idolanya karna bisa bersanding dengan regal tanpa mereka mengetahui kebenarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...