"Abang, irys gak mau di jodoh-jodohin!" airys merengek pada arsya yang kini hanya tengkurap ditempat tidur dan membaca komiknya tanpa menggubris rengekan airys.
"Abang!!!" airys yang duduk di samping tubuh arsya mengguncang-guncang tubuh arsya.
Karna merasa kesal rengekannya diabaikan airys menindih punggun arsya hingga arsya terpekik kesakitan.
"Aahh.. Irys lo lagi apa sih, sakit kali!" ucap arsya yang mendudukan tubuhnya dan membuat airys terjatuh kekasur dari punggung arsya.
"Sakit ogeb!" airys mendudukan tubuhnya yang tadi terjungkal.
"Ya lo ngapain nindih-nindih hah?" arsya menutup komiknya dan melemparnya ke nakas.
"Ya abang, aku teriak-teriak gak didengerin!" airys mencebikkan bibirnya.
"Abangkan udah bilang, abang gak pernah main-main sama apa yang udah abang ucapin!" ucap arsya.
Airys membalikan tubuhnya duduk di bibir kasur membelakangi arsya. Arsya yang memahami jika airys sedang merajuk segera mendekatinya dan merangkul bahu airys.
"Yaudah deh, irys mau gimana? Abang gak bakalan maksa lagi!" ucap arsya.
Airys menatap arsya sekilas lalu menundukkan pandangannya, hatinya ingin bersama regal tapi apa daya takdir berkata lain.
"Irys mau sama regal?" ucap arsya tiba-tiba.
Airys mendongkak menatap arsya, tak percaya tiba-tiba arsya bertanya seperti itu.
"Kalau memang irys fikir dia yang terbaik buat irys, suruh dia buktiin ketulusannya sama abang. Biar abang tenang lepas irys sama cowo lain!" ucap arsya yang lalu pergi meninggalkan airys yang menatapnya tak percaya.
Arsya tipikal orang yang tidak mudah memberikan kepercayaan terlebih jika sudah di kecewakan, dan sepertinya ini adalah kepercayaan arsya yang kedua untuk regal.
"Irys usahain bang!" ucap airys.
Tanpa sepengetahuannya arsya tersenyum dibalik pintu kamar airys, benar filingnya jika airys masih mencintai regal dan sepertinya akan tetap begitu.
Lo harus bisa buktiin itu gal, sebelum gadis lo gue lempar sama cowo lain. Batin arsya dengan senyuman devilnya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Regal melangkah menyusuri koridor sekolah, kantung matanya tercetak jelas sangat terlihat ia kurang tidur. Bagai mana ia bisa tidur, ia terus memikirkan airys dan perasaannya. Ia tahu airys sangat terluka karna pernyataan kemarin, tapi sumpah demi apapun regal tak sudi menikah dengan seorang perempuan bermuka dua. Ah jangankan menikah bertunanganpun sekarang sungguh ia tak sudi, kenapa dulu ia sangat tergila-gila pada gadis sepertinya.
Buk..
"Ah!"
Regal menghentikan langkahnya saat ada seseorang yang menabraknya, regal melirik sekilas tapi setelah mengetahui yang menbarknya regal segera berjongkok karna gadis itu terjatuh.
"Lo gak papa?" Ucap regal.
Dan kini tatapanya beradu dengan gadis yang semalam ia fikirkan, airys!
"Sakit?" Ucap regal sambil memegang kaki airys.
Airys tetap diam menatap lekat mata regal yang juga menatapnya.
"Regal" panggil airys.
"Ya?"
Tanapa sadar airys memegang pipi regal dan beralih pada kantung mata regal yang terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es yang selalu bersikap dingin. Sikapnya itu membuat siapapun enggan bermasalah dengannya. Belum lagi geng motor yang ia ketuai membuat ia disega...