Jeje tak henti-hentinya memandang pantulan dirinya di cermin. Sesekali ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia terlihat bingung dan aneh untuk melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Bagaimana tidak, Aisyah yang akan membawakan baju untuknya ternyata membawa baju drees. Dengan terpaksa Jeje mengenakannya walau sempat berperang pada pikirannya sendiri.
Tok tok
Bunyi pintu di ketuk membuat Jeje terlonjat kaget. Ia bingung harus bagaimana, jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia malu jika yang muncul itu Aisyah dan Kevin. Tapi yang paling utama Jeje malu bertemu Kevin. Bagaimana jika Kevin tertawa keras seperti waktu itu saat temannya mengejek Jeje di depan Cafe kak Tegar.
"Je, udah siap belum?" Suara Aisyah terdengar dari luar pintu, Jeje langsung siap-siap menyisir rambutnya yang masih berantakan karena habis keramas.
"U..udah Tante," Jawab Jeje gugup.
Aisyah membuka pintu dan masuk ke dalam kamar menampilkan senyumnya yang tak pernah hilang. Jeje masih diam di depan cermin memandang dirinya yang terlihat beda saat mengenakan dress.
Selama ini Jeje selalu memakai pakaian andalannya sweater, kaus oblong dan jaket kesayangannya. Sekarang Jeje memakai drees berwarna blue jeans bercampur perpaduan lainya.
Aisyah mendekat pada Jeje, tangannya mengelus rambut Jeje yang basah.
"Sini Tante keringin."
"Em, gausah Tante"
Aisyah mengeleng, di suruhnya Jeje untuk duduk. Aisyah sempat pergi sebentar lalu kembali membawa pengering rambut dari kamarnya. Tangan Aisyah mulai memegang sedikit demi sedikit rambut Jeje untuk di keringkan. Setelah selesai, Aisyah sempat mempoles Jeje dengan sedikit bedak, walau sempat mendapat penolakan dari Jeje, tapi Aisyah berhasil mempoleskan bedak di wajah Jeje dengan tipis.
Aisyah berjalan keluar kamar bersama Jeje di samping kirinya. Mereka akan turun ke bawah untuk menunaikan shalat magrib.
Saat ini Kevin duduk di sofa menunggu Azan sambil menunggu Bundanya turun bersama musuhnya itu. Bunyi langkah kaki menuruni tangga membuat Kevin mengangkat wajahnya. Kevin melongo tak percaya melihat perempuan di samping Bundanya. Begitu cantik dan berbeda dari biasanya. Kevin sampai tak sadar saat Jeje telah berdiri di depan kevin, sedangkan Bundanya Aisyah, tersenyum geli melihat tingkah putranya.
"Dulunya gue ilfeel banget sama dia, tapi dia sekarang kok cantik banget yaa? hha... apa-apaan sih gue, gue masih doyan cewek kali, masak cewek jadi-jadian kek gitu dibilang cantik. Gue harus ke dokter ni, kali ajah mata gue rusak"
"Vin, udah ah liatinnya! Liat tuh Jeje jadi malu," ujar Aisyah menepuk bahu putranya.
Kevin tersadar dan berdehem kecil, Aisyah di sampingnya tersenyum geli melihat tingkah anaknya yang sudah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje
Teen FictionBagaimana jadinya cewek tomboy yang super bandel dan urak-urakan, bertemu dengan cowok cuek berwajah tembok. Keadaan mulai berubah, seiring berjalannya waktu. ******* "gilak, jantung gue kenapa dangdutan terus kalo dekat dia? enggak-enggak, gue gak...