"Lo gapapa?"Pertanyaan Jeje membuat Kevin tersadar dari lamunannya.
"Oh, gapapa kok. Gue balik dulu ya."
"Iya, hati-hati."
Setelah kepergian Kevin, Jeje tidak kembali ke tenda nya. Ia pergi menyusul temannya yang mencari Doni. Saat ini Jeje berjalan di bibir pantai. Kakinya tidak memakai alas kaki, air yang menyentuh kakinya menambah dinginnya cuaca malam di sekitar pantai. Apalagi Jeje tidak memakai Jaket atau apapun yang menghangatkan badannya.
Tiba-tiba kaki Jeje berhenti berjalan. Matanya menatap Fokus ke depannya. Bukannya itu Doni? Pikirnya.
Jeje mendekati Doni yang duduk meringkuk di pasir putih. Sungguh awalnya Jeje berpikir bahwa Doni tadi adalah hantu atau dedemit lainnya. Bayang kan, siapa yang gak takut melihat orang yang meringkuk di tengah malam seperti ini, bahkan ini sudah jam 1 pagi.
Jeje duduk di samping Doni, ia memandang lurus ke depan, tangannya ia lipat kan di dadanya mengurangi rasa dingin dari angin malam yang menerpa seluruh tubuhnya.
"Lo kenapa? Gue ada salah? Maafin gue ya?" Ujar Jeje,
Wajah Doni terangkat menatap wajah Jeje. Dan Jeje cukup terkejut dengan yang di lihatnya. Mata Doni memerah seperti habis nangis.
Dan sebuah rengkuhan menghangatkan Jeje.
"Lo beneran suka sama Kevin?" Tanya Doni dengan suara lirih, bahkan Jeje hampir tidak mendengarnya.
"Sebenernya gue gak tau apa yang di maksud dengan suka itu, jadi gue asal jawab ajah."
"Gue pikir lo beneran suka sama dia,"
Doni melepas pelukannya dan entah kenapa ia berani mengecup bibir Jeje singkat.
Cup
*****
Sejak kejadian malam itu, sudah 2 hari Jeje dan Doni merasa canggung. Dan sudah 2 hari mereka tidak mengumpul seperti biasa.
Saat ini Jeje berjalan ke Cafe kak Tegar untuk menanyakan sesuatu yang sangat ingin ia ketahui. Karna sangat ingin tau nya, ia mengabaikan panggilan Tantenya untuk menyuruhnya membereskan rumah.
Aneh, saat malam itu Jeje hanya bisa bergeming dengan perlakuan Doni. Bahkan dirinya yang suka marah-marah, kini tidak. Entah kenapa Jeje hanya diam saat Doni mengambil first kiss nya. Dan ini dia akan menanyakan apa yang terjadi pada diri nya pada Kak Tegar.
Jeje melenggang masuk ke Cafe, ia menghampiri Tegar yang berada di kasir.
"Ada apaan?" Tanya Tegar saat telah selesai melayani salah satu pembelinya.
"Gue bener-bener butuh pencerahan," jawab Jeje malas saat seorang pelanggan Cafe menatap aneh ke arahnya.
Tegar mendengus malas lalu menyuruh karyawannya menggantikannya. Tegar berjalan ke meja dekat pintu karna hanya itu yang kosong. Pengunjung sore ini lumayan ramai.
"Cepetan, gue lagi sibuk." Omel Tegar saat Jeje baru akan duduk.
"Cih, mentang-mentang udah naik daun lo," Sindir Jeje, tapi Tegar sama sekali tidak terpangaruh.
"Gue mau nanyak, suka itu apa?"
"Pttt... Hahaha masak pertanyaan SD ajah lo kagak tau,"
"Diem lo, serius ini." Jeje memukul bahu tegar karna kesal.
"Ia ia. Maksudnya suka dalam artian apa?"
"Gini gini. Saat seseorang menanyakan lo pernah menyukai seseorang, lo jawab apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje
Teen FictionBagaimana jadinya cewek tomboy yang super bandel dan urak-urakan, bertemu dengan cowok cuek berwajah tembok. Keadaan mulai berubah, seiring berjalannya waktu. ******* "gilak, jantung gue kenapa dangdutan terus kalo dekat dia? enggak-enggak, gue gak...