3

18.4K 1.2K 14
                                    

'jika ini akhir, kenapa aku merasa ini adalah awal. Bencana dan penderitaanku, baru saja dimulai.' -Tara-

********

Sebuah mimpi yang hampir tidak pernah mewarnai hingga beberapa ratus tahun yang lalu kini kembali memberikan sebuah harapan pada hati yang mati. Setetes embun yang telah lama tidak pernah menemui pagi, kini melimpahkan harapan yang indah demi menggapai ilusi yang tercipta bersama sepi. Rangkaian aksara yang ditulis oleh pena takdir begitu mewah dan merekah bagai penanda bahwa masa indah sedang memulai atma untuk menyaksikannya dengan seksama.

di sebuah hutan belantara.

Ggggrrrrrr

Ggggrrrrrr

Grrrrrr

Ggrrrrrr

Suara itu terdengar jelas mengerikan berada di sekeliling sana,  berkeliling sedang mencari mangsa untuk dimakan tanpa sisa.

"Aku mencium bau darah," gumam  makhluk yang mengerikan yang binggung. Di manakah keberadaan harum nan menggiurkan.

"Sepertinya baunya begitu menggiurkan," ucap Temannya dengan taring yang sangat panjang dan mengerikan.

Mereka bukanlah manusia atau makluk yang menyerupai manusia. Mereka adalah Monster penjaga yang sedang dikejar oleh Lord yang agung.

"Ayo kita cari," Ajaknya dengan seksama memandang dari tempat satu ke tempat yang lainnya.

Hampir berjam-jam dua monster  mengintari hutan. Mencari sumber aroma yang memabukkan, fajar terbit sebagai tanda pemburuan mereka semalam suntuk tidak ada hasil sama sekali. Sia-sia saja.

"Ayo kita pergi, terpaksa kita tahan lapar ini sampai petang nanti," ajak Temannya tanpa mendapat protes apapun. Mereka pergi meninggalkan hutan, tanpa hasil sesuai yang mereka harapkan. Apakah semua telah berakhir, buana mulai mengeluarkan karma tanpa kata.

Siang atau malam tidak akan pernah ada bedanya, bagi penguasa asa dan lara. Mereka menikmati sayatan tanpa ucapan, menulis aksara tanpa tinta. Dan memberi harapan tanpa bisa mengelak dalam pelukan.

Awalan tanpa akhiran sudah dipermainkan takdir secara epik dan terperinci, barang siapa yang bertahan Dialah yang akan menang. Mendapatkan hadiah takdir yang begitu indah, kalah. Akan terdiam merenungi apa yang sedang terjadi, menyesali perlahan apa yang telah di lakukan hingga berbuah kemalangan tidak terelakkan.

"kenapa pagi selalu datang cepat," gerutu seseorang dengan begitu kesal.

"Aku harus mencari ramuan untuk Ayah," gumamnya lagi.

"Di dalam hutan larangan yang bahkan semutpun tidak mau berada di sini," gumamnya lagi.

Sesosok pria yang sedang asik mencari, memilih dan juga memasukkan tumbuhan yang dia cari sepertinya dalam keadaan yang tidak baik. Dia terus menggerutu untuk mengusir ketakutan yang merasuk dalam dirinya. Menurut cerita yang beredar dengan cepat, tiga iblis yang suka memangsa apapun yang lewat bersarang di sana. Hutan larangan yang menjadi batas antara dunia nyata dengan dunia mimpi atau lebih tepatnya batasan antara Bumi dan langit.

"Sepertinya sudah cukup," gumamnya pelan.

Saat melewati sebuah semak belukan dengan tumbuhan bunga mawar yang aneh, entah kenapa tangan pria itu terjulur memetiknya. Melupakan pesan orangtuanya untuk tidak mengambil barang yang seharusnya memang tidak di ambilny.

Cruaaasshhh

Getah berwarna pekat hampir berwarna merah darah keluar dari tangkai bunga mawar yang dia ambil. Cairan yang mirip seperti darah itu beraroma sangat memikat hingga membuat para Iblis yang tinggal disana keluar tidak perduli bahwa nyawanya bisa saja melayang ketika Lord datang.

LORD DEMONS Completed✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang