Kerajaan Dadap aman tentram beberapa hari semenjak kepergian Tara. Putri Ara nampak lemah lembut saat pernikahannya dengan Dadap di laksanakan.
"Apakah kamu bahagia?" tanya Lord.
"Tentu saja Lord, aku sangat bahagia," bisik Putri Ara.
"Adnan!" panggil Lord.
"Saya Lord," jawab Adnan.
"apakah pestanya sudah bisa di mulai?" tanya Lord.
"Tentu, bahkan telah siap semenjak 30 menit yang lalu," ucap Adnan dengan tenang.
Darren sedikit menyesal dengan keputusan yang Lord ambil. Meninggalkan anak yang ditemukan Tara bersamanya bukanlah keputusan yang benar.
"Abang," panggil anak itu.
"Eh... Paijo, dari mana kamu?" tanya Darren.
"Aku rindu Ratu Tara," ucap Paijo.
"Apakah kamu pernah bertemu dengannya setelah sadar?" tanya Darren.
Paijo menggeleng pelan.
"Lalu bagaimana kamu bisa merindukannya?" tanya Darren.
"Aku punya Firasat yang sangat buruk," ucap Paijo.
"Lupakan segala firasatmu, dan ayo makan," ajak Darren.
Paijo hanya mengangguk pelan.
Pesta penobatan Putri Ara sangat mewah bahkan busana yang dia kenakan banyak berhamburan berlian yang begitu mahal. Perhiasan yang dia pakai bahkan tidak ada yang sanggup menandinginya.
Setelah acara penobatan, dengan langkah pelan Putri Ara dengan sengaja memasukkan sesuatu pada minuman Adnan. Lalu makanan Darren dan Paijo.
Kekuatan Lord sudah banyak berkurang akibat pergi atau di usirya Tara dari istana yang memang telah memujanya melebihi Lord.
"Apakah kamu tau di mana Adnan?" tanya Lord.
Dengan cepat Putri Ara menggeleng, dan menanyakan apakah ada hal yang ingin di lakukan?"
"Aku hanya ingin melepaskan kutukan mereka," gumam Lord.
"Kutukan apa?" tanya Putri Ara.
"Apakah kau lupa?" tanya Lord.
"Apakah kutukan itu masih ada?" tanya Putri Ara.
"Iya... Kutukan itu sangat rawan untuk mereka."
"Lord!" panggil penjaga gerbang setelah menunduk memberi hormat.
"Ada apa?" tanya Lord.
"Penyusup telah menghancurkan gerbang dan banyak sekali tentara yang mereka bawa," ucap Penjaga gerbang.
"Umumkan kepada seluruh pengawal handal dan bawa seluruh rakyat perempuan ke tempat biasa," perintah Lord.
"Aku akan berjuang bersamamu," ucap Putri Ara.
"Kau masih belum sembuh," sanggah Lord.
"aku akan baik-baik saja jika berada di sisimu," ucap Putri Ara.
"Baiklah," ucap Lord.
Peperangan terbesar bahkan lebih besar dari sebelumnya. Banyak Zombie bahkan beberapa ada penyihir, Vampir dan Werewolf.
Saat Lord datang, banyak rakyat yang tergeletak mati, anak yang terus menangis karena ibunya sudah tidak bernyawa. Bahkan ada beberapa yang masih berjuang melawan maut.
"Racun?" gumam Lord.
"Mereka menggunakan Racun untuk membunuh rakyatku dari jauh," gumam Lord.
Dengan cepat Lord membuat Portal besar untuk melindungi para panglimanya. Peperangan kali ini yang sama sekali tidak pernah mereka bayangkan terjadi. Bahkan beberapa waktu yang lalu bencana banjir dan tanah longsor akibat tambang batu bara liar berhasil Lord gagalkan. Walau masih berakibat yang paling penting tidak memakan banyak korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
LORD DEMONS Completed✔️
Fantasy"Kau kembali" Dadap Davender "Siapa dirimu? Aku sama sekali tidak mengenalmu?" Tara Earlena