Tara memejamkan matanya lebih erat ketika hujaman berulang kali dia rasakan. Pengorbanan, rasa sakit dan sesak menyeruak hanya untuk satu titik yaitu kebahagiaan hakiki.
"Kau berhasil Tara."
"Selamat kembali dan jaga dirimu."
Perlahan kesadaran Tara mulai terasa. Adakah keajaiban yang datang tiada henti. Bukankah keajaiban akan datang dengan penuh percaya diri ketika kita. Pemilik nurani berjuang tiada henti.namun nyatanya kembalinya dirinya harus gagal, jika tidak ada yang membantunya, jangan salah. Waktu memang suka menciptakan banyak masalah.
####
"Lord!" teriak Adnan yang memanggil dengan lantang. Napasnya bahkan belum sepenuhnya kembali tenang.
Upacara baru saja di mulai. Lord yang memimpin langsung upacara panghancuran tujuh turunan keluarga bangsawan yang berani menghancurkan harga diri Ratu. Sehingga hal buruk terjadi pada Ratu. Bagaimana sebenarnya sikap Lord, bukan menjadi rahasia lagi, kutukan monster telah berhasil dia kuasa. Tidak mengubah rakyat penghianat menjadi monster adalah kekuasaan tidak ada gunanya.
"Bukankah sudah aku bilang, jaga Ratu," gumam Lord.
"Diam Adnan aku tidak butuh alasan," lanjut Lord. Dia kembali memejamkan mata, memusatkan pikiran untuk memanggil Black, kekuatan mengerikan yang mampu mengetahui hubungan darah sekecil apapun.
Adnan yang kebingunggan dengan apa yang terjadi hanya mampu diam. Menunggu Lord menyelesaikan ritualnya. Dia tau jika kali ini Adnan mengagalkannya lagi, maka Adnan yang akan menjadi tameng untuk mereka.
"Apakah tidak ada keringanan?" tanya Putri bangsawan.
"Apakah Lordmu ini memberikanmu penawaran!" teriak Lord.
"Setidaknya berilah kami keringanan," gumam Putri bangsawan.
"Kau ingin penawaran?" tanya Lord.
###
Tara berhasil membuka matanya.
"Aku kembali," bisik Tara lirih.
"kenapa sepi?" tanya Tara.
Tidak ada siapapun yang menemaninya. Dahulu kala dia membuka mata, ada Lord yang memandangnya penuh harapan.
"Kemana Lord?" gumam Tara.
Ada suara membuka pintu.
Ceklekkk
Tara langsung memandangnya dan dia adalah Adnan.
"Dimana Lord?" tanya Tara.
"Lord?" Adnan balik bertanya.
"Iya Lord," jawab Tara.
"Melaksanakan upacara pemusnahan tujuh keturunan," gumam Adnan.
"Gila! Apa yang akan dilakukan monster kecil itu!" teriak Tara.
"Monster keci?" tanya Adnan kemudian tersenyum.
"Lalu apa yang kau lakukan! Jangan hanya tertawa! Cepat hentikan!" teriak Tara. Dengan berapa kali napas yang di paksa tertahan.
"Saya akan segera kembali," gumam Adnan langsung melesat pergi.
Tara begitu gelisah, benar saja akan ada banyak halangan untuk mencapai titik-titik tertentu. Tidak ada hal yang mudah kalau sudah menyangkut kata berjuang. Tidak akan ada perjuangan yang berhenti walau berhasil mencapai apa yang diinginkan. Akan ada hal yang menggiurkan.
"Four K!" teriak Tara.
"Aku harus mencari mereka," gumam Tara berusaha bangkit.
Tubuhnya terasa lemah dan tidak berdaya. Berapa hari Tara hanya terlelap tanpa meminum atau memakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LORD DEMONS Completed✔️
Fantasia"Kau kembali" Dadap Davender "Siapa dirimu? Aku sama sekali tidak mengenalmu?" Tara Earlena