9

8.3K 478 0
                                    

Setelah sampai di kamar Tara. Dengan menyilangkan tangannya ke dada Tara memandang Lord dengan tatapan tajam. "Apakah kau mengambil kekuatan mereka?" Tanya Tara.

"Tidak," jawab Lord dengan santai.

"Aku telah menyelamatkan mereka dari kematian. Sudah seharusnya mereka bersyukur," jawab Lord dengan tenang.

Buuugggg

Pukulan Tara berhasil Lord tahan. Agar tidak  mengenai wajahnya mulusnya 'teramat tampan.'

"Kau," geram Tara lalu pergi meninggalkan Lord menunju tempat di mana Kinan dan teman-temannya istirahat.

Tara masih berdiri tanpa mengetuk pintu, "Kinan... kau harus kuat," bisik Kia.

"Kita bersyukur masih hidup," sambung Killa.

"Apakah kau akan selamanya seperti ini?" Tanya Kira.

"Dia pikir semuanya telah berakhir. Aku membencinya, dia bukan Putri Ara bahkan jauh lebih baik dari seorang Ara yang kejam!" Teriak Kinan dengan amarah yang membuncah.

"Kinan tenanglah," teriak mereka bertiga hampir bersamaan.

"Kalian tidak mengerti arti indigo ini! Kemampuan yang istimewa. Aku menemukan belahan jiwaku!" Teriak Kinan mendorong kia, Killa dan Kira. Dengan kuat.

Brruuuaakkkk

Tara menahan isakan, bagaimana jika dirinya menyadari ada setitik rasa harapan yang tidak ingin mati. Bahkan semakin lama bersemi tanpa bisa di pungkiri lagi.

Tok tok tok

Tara mengetuk pintu ketika telinganya mendengar erangan tertahan bersama isakan tangis. "Siapa?" Tanya Kinan.

"Aku Tara," jawab Tara.

Ceklekk ceklek

"Ada apa Putri?" Tanya Kinan dengan tenang.

"Bolehkan aku masuk?" Tanya Tara sedikit berbisik.

"Bagaimana dengan lord?" Tanya Kinan.

"Tenanglah. Tidak akan terjadi apapun," ucap Tara membuat Kinan mempersilahkan Tara masuk. Killa, Kira dan Kia sedikit terkejut.

"Kalian kenapa?" Tanya Tara melihat keempatnya duduk di lantai sambil berusaha tenang.

"Hanya bermain," ucap Kia segera berdiri.

"Kemarilah. Ceritakan apa yang terjadi," ucap Tara langsung duduk di atas ranjang yang rapi. Dengan menyilakan kakinya.

"Bagaimana dengan lord?" Tanya Kira membuat Tara menghela napas pelan.

"Apakah kalian takut padanya?" Tanya Tara.

"Iya," jawab mereka bersamaan.

"Kalian korban. Kenapa takut! Kesalahan kalian tidak terlalu fatal!" Teriak Tara dengan geram.

"Apa yang bisa kami lakukan," ucap Kinan dengan lemah.

"Kami hanya bisa bersyukur," sambung Kia berusaha tenang.

"Mengingat jika kami dimakan moster akan lebih mengerikan," lanjut Kira.

"Dan aku akan semakin menyesal," gumam Killa.

"Kalian menyerah?" Tanya Tara.

"Yah," jawab mereka berempat serempak.

"Baiklah. Selamat menyesal," gumam Tara hendak pergi meninggalkan mereka.

"Apa yang bisa kami lakukan? Penguasa selalu saja menang," ucap Kinan dengan menundukkan wajahnya.

"Penguasa amat sangat menyebalkan bukan!" Teriak Kia dengan mata berkaca-kaca.

LORD DEMONS Completed✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang