"Apakah benar yang mereka katakan?" guman Tara selama dalam perjalanan.
"Bahwa keterikatan antara ketiganya sangatlah kuat," lanjut Tara.
"Hallo Babe," bisik Lord membuat Tara berjingkat kaget.
"Iyah," bisik Tara.
"Kamu kenapa?" tanya Lord.
Tara mencengkram kuat gagang pintu hingga buku-buku jarinya memutih pucat.
"Aku---" ucap Tara terpotong karena Lord langsung membopongnya.
"Kandungan kamu membesar, butuh banyak istirahat," bisik Lord.
'Aku berharap, kita akan selamanta bersama," bisik Tara dalam hati.
"Kita akan selamanya," gumam Lord.
"Benarkah?" tanya Tara.
"Hmmm," gumam Lord.
"Kok hmm?" protes Tara.
"Lha maunya gimana," gumam Lord.
"Udah deh, mual dengernya," ucap Tara.
Lord meletakkan pelan tubuh Tara di ranjang, lalu menyelimutinya dengan sabar, tak lama kemudian Lord merebahkan tubuhnya di samping Tara.
"Kita akan selamanya bersama," gumam Lord memeluk Tara dengan erat.
Peristiwa-peristiwa yang mereka alami sungguh membuat ikatan yang awalnya hanya sebatas cinta kini melebihi segalanya. Tara maupun Dadap telah mengikat hati mereka ke dalam sebuah ikatan pekat, sulit di goyahkan.
###
Tara menikmati pemandangan indah di kebun belakang istana.
"Mawarnya tumbuh indah tapi terlalu dekat," gumam Tara.
"Kami akan merapikannya," ucap Kia.
"Tidak... Aku sedang ingin menggunakan kekuatanku," ucap Tara.
Tara melambaikan tangannya pelan. Kabut hitam menutupi mawar itu, di iringi angin kecang yang terus melambai-lambai tidak menentu.
"Apakah yang sedang terjadi?" tanya Kia.
"Sepertinya akan ada sesuatu yang menggemparkan dunia," gumam Kinan.
"Sesuatu yang membuat kita terperajat dan kaget bukan kepalang," gumam Killa.
"Apakah gerangan?" tany Kira.
"Akan ada pertemuan dan juga perpisahan, tangis dan tawa juga derita. Kalian harus tetap berada disamping Ratu... Kalau tidak kalian akan terseret dalam lubang penderitaan mendalam," ucap Tara. Setelah matanya berubah menjadi biru dan merah.
"Tenanglah... Kami akan selalu menjaga Ratu," ucap Kinan.
Wuuuusssshhhh
Wuuuusssshhhhh
Angin bahkan mampu menerbangkan daun-daun yang masih hijau. Daun berjatuhan bagai sakura gugur, menandakan musim semi berhenti, berubah menjadi musim panas yang penuh kehangatan atau bahkan cobaan.
"Ratu!" teriak Lord dengan khawatir.
"Ratu!" teriak Lord.
"Kami di sini Lord," gumam Ratu dengan sangat pelan. Namun suara Ratu sangat kencang melebihi toa umum.
"Apakah gerangan yang terjadi padamu!" teriakan Lord sontak menghentikan angin. Menyisahkan semilir tidak berdaya, bahkan hanya untuk menerbangkan sehelai benang.
"Aku baik-baik saja," gumam Tara.
Pemandangan kembali jernih, daun-daun berserakan. Pandangan Tara terhenti kala Lord menangis memeluk seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
LORD DEMONS Completed✔️
Fantasia"Kau kembali" Dadap Davender "Siapa dirimu? Aku sama sekali tidak mengenalmu?" Tara Earlena