Tara berulang kali mencari di mana pintu yang sebenarnya. Terjebat antara ribuan bayangan yang ada sungguh membuatnya pusing. Bagai berada dalam ruang kaca yang selalu memantulkan cahaya. Dimana sebenarnya dirinya berada. Dunia apa ini? Apakah ini harus berakhir atau bahkan ini hanyalah pemanasan. Hidup atau mati sama-sama membuat diri seorang Tara menantang maut berkali-kali."Aku dimana?" teriak Tara dengan nada tinggi.
"Aku dimana!" teriak Tara lagi.
"Kamu di alam yang sebenarnya."
"Alam yang sebenarnya?" tanya Tara.
"Kamu akan tau kenapa kami memanggilmu ke sini?"
"Kenapa?" tanya Tara.
"Jangan sampai kamu terluka sekali lagi."
"Kenapa?" tanya Tara lagi.
"Karena hatimu harus tetap kuat dan teguh memperhatikan kami."
"kalian kenapa?" tanya Tara.
"Jelas kami tersinggung."
"Tersinggung? Kalau kalian tersinggung beri tahu aku dimana portal sebenarnya."
"Portal apa Tara?"
"Portal antara duniaku dan duniamu."
"Maksudmu?"
"Ayolah! Jangan pura-pura bodoh dengan membodohiku," ucap Tara.
"Aku sama sekali tidak mengerti."
"Jika kelak aku tercampakkan lagi. Aku bisa kabur melalui portal untuk menyelamatkan diri."
"Tara... Kekuatanmu sempurna dengan GPS alami yang bisa mengantarmu kemanapun kamu mau."
"Benarkah?" tanya Tara.
"Yaps."
"Kapan aku kembali?"
"Kembali?"
"Yah"
"Kau tidak akan kembali dalam waktu dekat."
"Kalian menipuku! Aku harus kembali."
"Kemana?"
"Ke sisi lord."
"Bukan waktunya."
"Belum waktunya?"
"Tara... Sadarlah! Kondisimu terlalu mengerikan!"
"Aku baik-baik saja."
"Benarkah? Kau sepertinya memang keras kepala."
"Dan kau mengerti itu."
"Hahaha... Sabarlah sejenak. Demi anakmu atau..."
"Atau?"
"Kau akan kehilangan dia untuk selama-lamanya."
Tara sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Mereka berdebat, beradu argument dan selalu berakhir pada satu titik 'Sabar'.
Perdebatan masih terus berlanjut. Hingga dengan terpaksa kekuatan yang ada dalam diri Tara mengambil tindakan membiusnya. Menidurkannya selama hampir dua hari.
"Maaf... Inilah jalan yang terbaik." bisik kekuatan Tara.
Apakah aneh ketika kekuatan memikirkan nasib dan keadaan tubuh pemiliknya. Sungguh kekuatan yang berselimut dengan kebaikan bukanlah benalu yang siap menggerogoti tubuh tanpa tau waktu. Jangankan untuk memikirkan pemiliknya. Untuk berjuang membantu menangpun akan sulit. Karena kekuatan sejati selalu saja mudah di kendalikan dan juga selalu mengerti kondisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LORD DEMONS Completed✔️
Fantasy"Kau kembali" Dadap Davender "Siapa dirimu? Aku sama sekali tidak mengenalmu?" Tara Earlena