Rey sudah menyiapkan pakaiannya untuk pulang ke Jakarta. Terdengar suara teriakan ayahnya dari bawah. Rey bergegas turun menghampiri ayahnya.
"Rey, tiket pesawat untuk hari ini sudah habis. Ayah sudah belikan tiket pesawat dengan jadwal penerbangan hari Minggu pukul 5 pagi." Ucap ayahnya, Ady, sambil melihat tiket yang berada ditangannya. Wajah ayahnya mirip dengan Daffa, sedangnya wajah Rey mirip dengan mamanya. Tetapi postur tubuh dan gaya ayahnya menurun ke Rey.
"Oke, yah, gapapa." Ucap Rey.
"Yaudah mending sekarang kalian mandi, kita pergi malam ini." ucap ayahnya.
Rey bergegas kekamarnya untuk mandi. Sebuah notif pesan mengalihkan pandangannya. Rey segera membuka pesan tersebut.
Bella Falencia : Rey, sorry ya gue gak bisa ke rumah lo. Gue lupa, gue punya janji sama temen gue. Sorry honey.
Rey hanya membaca pesan tersebut.
★★★★★
Ayah Rey mengajak pergi ke Mal. Sampai disana, Daffa menarik tangan Rey untuk mengikutinya main timezone. Rey hanya tertawa melihat kelakuan adiknya. Mereka berdua puas bermain permainan yang ada. Setelah bermain, mamanya mengajak mereka membeli baju. Mereka memang sangat senang belanja.
Lalu Ayahnya mengajak untuk makan malam di Restaurant favorit mereka yang berada din dalam Mal tersebut. Mereka memesan makanan masing-masing. Rey memesan makanan favoritnya. Setelah itu ia bertopang dagu, pandangannya fokus kepada orang yang sedang jalan di Mal. Rey reflek berdiri saat melihat sosok Bella. Orang tuanya bingung melihat Rey yang tiba-tiba berdiri lalu Ia izin kepada kedua orang tuanya untuk ke toilet. Segera ia mencari Bella lalu mengejarnya. Bella sedang berjalan bersama seseorang yang asing bagi Rey. Langkah Bella terhenti di depan toko baju, Rey pun ikut terhenti. Ia mendapatkan ide untuk menelpon Bella. Benar saja cewek di depan Rey mengangkatnya, berarti itu Bella.
"Halo?." ucap Bella.
"Halo Bel, lo dimana?." tanya Rey.
"Gue lagi dirumah teman Rey." ucapnya.
"Oh gitu Bel, oke deh."
"Kenapa?."
"Hmm gapapa." Rey mematung. Yang ia lihat sekarang itu beneran Bella, tetapi Bella mengatakan ia dirumah temannya. Berarti Bella sudah membohonginya.
Rey menghampiri mereka yang sedang memilih baju. Ia memegang pundak Bella dengan tersenyum, tapi kali ini senyuman sengit yang Rey tunjukkan. Bella terkejut melihat keberadaan Rey yang tepat berada dibelakangnya.
"Hai," ucap Rey kepada Bella dan cowok disebelahnya. "Dunia sempit ya, gak nyangka deh bisa ketemu lo disini." Bella hanya terdiam mendengar perkataan Rey.
"Who are you?." tanya cowok disebelah Bella.
"Reynand." ucap Rey lalu bersamalan. Rey menatap mata Bella dengan tajam sehingga Bella tidak bisa berkutik. Rey melambaikan tangannya tepat didepan wajah Bella "Kok bengong sih? Kaget ya liat gue ada didepan lo?." Bella tersadar dari lamunannya.
"Aaron." jelas cowok disamping Bella mengenalkan diri lalu tersenyum kepada Rey. Lalu ia melihat ke Bella dan mengatakan bahwa ia adalah pacar Bella. Rey terkejut saat mendengar perkataan Aaron. Sedangkan Rey mengatakan bahwa ia adalah teman lama Bella dan Rey meminta izin kepada Aaron untuk mengajak Bella ikut dengannya sebentar saja. Aaron memberi izin.
Rey menarik tangan Bella untuk ikut dengannya pergi menjauh dari Aaron.
"Drama lo bagus ya Bel," ucapnya "gak nyangka ya sekarang sahabat gue udah pinter akting."
"Rey." ucap Bella membuka suara. "Gue..." ucapan Bella terpotong.
"Lo apa? Hah?" tanya Rey dengan nada sedikit tinggi.
"Gue minta maaf." Ucap Bella tertunduk.
"Buat apa?" tanya Rey memegang dagu Bella agar melihatnya.
"Semuanya." suara Bella lirih menahan nangis. Rey melepaskan tanggannya dari dagu Bella.
"Orang kaya lo gak pantes diberi maaf Bel. Gue kecewa. Orang yang gue kasih kepercayaan penuh malah ngancurin," suara Rey parau. "Sekarang lo samperin Aaron. Gue harap dia bisa jaga lo, bisa jaga kepercayaan lo. Lo gak ngerasain gimana diposisi gue Bel. Gue sayang lo, Bel." Ucap Rey lalu mengalihkan pandangannya. Bella meneteskan air matanya. "Jaga diri lo baik-baik ya. Dan satu lagi, jangan temuin gue lagi karena mungkin rasa ini akan berubah, entah nanti seperti apa. Semoga lo bahagia sama pilihan baru lo ini." lanjut Rey lalu meninggalkan Bella yang masih berdiri disana. Bella masih memandangi Rey, ia merasa bersalah. Rey yang dia pikir sudah berubah, ternyata dirinya sendiri yang berubah. Bella menghapus air matanya saat melihat Aaron menghampirinya.
Rey kembali ke Restaurant lalu melanjutkan untuk makan. Mamanya tersenyum kepada Rey
"Gimana kabar Bella? Kamu gak kerumah dia?." tanya mamanya yang membuat Rey bingung harus mengatakan apa."Bella? Udah kok." Jawab Rey sambil menyantap makanannya.
"Kenapa gak kamu ajak main kerumah?."
"Dia sibuk ma. Orang tuanya juga lagi ke Indonesia." jelas Rey.
"Kamu sudah ketemu kakak mama belum disana?."
"Bagaimana mau ketemu sih ma, alamatnya aja Rey gak tau." Rey memutar kedua bola matanya. Mamanya menuliskan sebuah alamat lalu diberikan kepada Rey.
"Oh iya, kakak mama itu punya anak juga, sepantaran sama kamu. Biasa dipanggil Malik. Dulu kamu itu selalu main bareng dia." mamanya bercerita. Rey hanya mengangguk mengerti. Ia masih memikirkan bagaimana bisa Baila mengkhianatinya.
Benar kata orang, yang berlebihan kadang suka menyakitkan. Salahnya, gue ngasih kepercayaan lebih sama lo, hingga gue lupa kalo kepercayaan ini bisa dihancurkan kapan saja. Batin Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
RomanceReynand Alexi Adhyastha adalah siswa pindahan dari Amerika yang tampan dan bersikap peduli kepada siapapun. Sikap dinginnya datang saat kepercayaannya dihancurkan begitu saja. Ada satu cewek yang sangat menyebalkan baginya. Keadaan merubah segalany...