Besok malam, Rey berencana akan kembali ke Jakarta bersama adiknya. Tetapi sebelum pulang ke Jakarta, ia akan menemui Bella dahulu karena ingin melepas rindu.
Jam 5 sore, Rey pergi ke rumah Bella menggunakan mobilnya. Sampai dirumah Bella, ia mengetuk pintunya. Seorang perempuan membuka pintunya.
"Nak Rey." Ucap Bi Siti.
"Bibi, ada Bella?."
"Sini masuk dulu Rey." ajak Bi Siti. Rey masuk kedalam rumah Bella lalu duduk di sofa yang berada diruang tamu. Rey memang sudah sering ke rumah Bella, bahkan menganggapnya sebagai rumah sendiri. Orang tua Rey dan Bella berteman sejak mereka masih kecil. Bella asli orang Indonesia yang tinggal di Amerika karena urusan pekerjaan ayahnya. Sama dengan Rey, bedanya orang tua Rey memutuskan pindah karena ada suatu masalah. Bi Siti menyiapkan minum untuk Rey.
"Kok rumahnya sepi bi?." tanya Rey setelah minum teh.
"Iya Rey, bapa sama ibu sedang pergi ke Indonesia." jelas Bi Siti.
"Oh yaa?."
"Iya, si bapak sedang libur kerja, terus katanya sih kangen sama keluarga disana."
"Bella ikut bi?."
"Bella gak ikut. Tapi dari kemarin Bella belum pulang. Semalem dia nginep dirumah temannya." Jelas Bi Siti. Rey meminta tolong kepada Bi Siti untuk menelpon Bella, lalu Bi Siti menelpon Bella. Bi Siti bilang jika ada temannya yang datang kerumah. Rey meminta kepada Bi Siti untuk tidak bilang jika Rey yang datang karena ingin memberi suprise.
20 menit kemudian Bella datang, ia terkejut melihat kehadiran Rey yang sedang nonton tv.
"Reyy." ucap Bella yang membuat Rey langsung mengalihkan pandangannya. Rey menunjukkan senyuman khasnya.
"Aku mau ngajak kamu pergi." ucap Rey mengubah posisinya yang semula tiduran menjadi duduk.
"Aku ganti baju dulu." Bella langsung masuk ke kamarnya.
Setelah Bella berganti baju, mereka pun pergi. Dalam perjalanan tidak ada percakapan. Pandangan Bella hanya fokus ke jalan. Sedangkan Rey sesekali melihat Bella dengan tersenyum. Ia sangat rindu dengan pacarnya itu. Besok adalah anniversary hubungan mereka. Rey membawa Bella pergi ke tempat dimana mereka sering bertemu. Sebuah taman yang indah. Setelah sampai disana, Bella duduk dikursi yang ada ditaman.
"Sejak kapan kamu ada disini Rey?." tanya Bella dengan pandangan kosong."Dari hari Selasa." ucap Rey santai.
"Ohh." singkat Bella.
"Kamu kenapa? Masih marah?." tanya Rey yang bingung dengan perubahan sikap Bella.
Bella menggeleng, "aku mau ngomong Rey."
"Aku juga." lalu Rey duduk disamping Bella.
"Yaudah kamu dulu." ucap Bella. Rey memandang wajah Bella.
"Kamu dulu Bel."
"Rey, aku pikir hubungan kita sampai sini aja ya. Aku gak bisa terus-terusan begini. Kamu gak peduli juga kan sama aku? Aku pergi sama cowok lain pun kamu gak marah. Yaudahlah Rey menurut aku ini keputusan yang terbaik." ucap Bella. Senyum Rey hilang. Ia terkejut mendengar perkataan Bella yang begitu tiba-tiba.
"Oke, terserah kamu aja Bel. Kamu punya hak untuk menentukan apapun." ucap Rey memejamkan matanya.
"Tadi kamu mau ngomong apa?." tanya Bella. Rey menghembuskan nafasnya lalu menatap wajah Bella.
"Jujur, aku kangen sama kamu Bel. Iya aku salah karena terlihat gak peduli sama kamu. Tapi yang kamu lihat salah Bel, aku gak peduli hanya di depan. Kamu gak tau kan perasaan aku gimana saat kamu bilang jalan bareng temen kamu," Rey berbicara dengan memejamkan matanya. Ia menghela nafasnya. "Tapi yaudah lah ya. Ini keputusan kamu, aku harus nerima, aku gak bisa memaksa."
"Kita akan tetap berteman Rey seperti dulu." ucap Bella menatap mata Rey lalu merangkul Rey.
"Besok sore, aku balik Bel ke Jakarta. Kamu besok dateng ya kerumah. Orang tua kangen tuh sama kamu." Ucap Rey tertawa menutup kesedihannya.
"Insya allah Rey."
Setelah itu Rey mengantarkan Bella pulang kerumahnya. Di jalan banyak yang diceritakan Bella. Ia terlihat senang. Berbeda dengan Rey yang berubah drastis menjadi diam seribu bahasa. Tetapi ia terkadang menunjukan senyum terpaksa karena Bella yang terus menggodanya. Rey merasa bersalah karena menganggap dirinya yang sengaja melepaskan Bella.
Sampai dirumah Bella, Rey langsung berpamit pulang. Langkah Rey terhenti saat Bella memeluknya dari belakang. Tubuh Rey mematung, ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Rey, maafin aku ya. Aku tau kamu sedih kan sama keputusan aku. Tapi menurut aku ini yang terbaik buat kita berdua."
Rey menghembuskan napasnya lalu tertunduk, tubuhnya lemas. Ia membalikkan badannya yang sekarang tepat berhadapan dengan Bella. Rey memeluk tubuh Bella dengan erat lalu "Maafin aku juga ya yang udah nyia-nyiain kamu. Seharusnya aku peka, seharusnya aku gak gengsi buat nunjukin kalo aku cemburu."
dengan sedikit berbisik. Lalu Rey melepaskan pelukannya. Ia memegang pundak Bella dengan kedua tangannya."Kita tetap berteman kan?." tanya Rey yang selalu menyembunyikan kesedihannya dengan tersenyum. Bella mengangguk. Rey mencium kening Bella dengan hangat, mengingat mereka dulu sahabat dari kecil.
Rey masuk kedalam mobilnya lalu pergi meninggalkan Bella. Bella masih berdiri didepan rumahnya melihat punggung mobil Rey yang mulai menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
RomanceReynand Alexi Adhyastha adalah siswa pindahan dari Amerika yang tampan dan bersikap peduli kepada siapapun. Sikap dinginnya datang saat kepercayaannya dihancurkan begitu saja. Ada satu cewek yang sangat menyebalkan baginya. Keadaan merubah segalany...