33

1.1K 30 8
                                    

Mika sudah menunggu Rey di ruang tamu. Rey masih memakai seragamnya dibantu oleh ayahnya. Rey yang memilih memakai sendal dibanding sepatu. Setelah sudah selesai, Rey keluar dari kamarnya lalu memanggil Mika.

"Woi." Ucap Rey yang sudah rapi dan masih duduk di kursi roda.

"Yaampun Rey tambah cakep aja." Ledek Mika.

"Jiji anjir." Balas Rey. Mika tertawa terbahak-bahak.

Mika hari ini membawa mobil. Ia mendorong kursi roda Rey lalu membantu Rey masuk kedalam mobil.

"Hati-hati ya." Ucap Ayah dan mamanya Rey.

"Iyaa, Rey berangkat ya." Pamit Rey.

"Berangkat dulu ya om, tante." Mika pamit.

Setelah itu Mika melajukan mobilnya. Mika menceritakan semua yang terjadi di sekolah selama Rey tidak masuk. Rey tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Mika.

Setelah sampai di sekolah, semua mata murid tertuju kepada Rey. Rey yang heran hanya memasang wajah stay cool. Mika mendorong kursi Rey menuju kelasnya.
"Mik, kayanya kita kepagian deh." Ucap Rey yang masih terdiam di depan pintu kelas. "Ini aja pintu masih ketutup." Tambah Rey.

"Iya kali ya, masih sepi juga nih kelas." Ucap Mika beranjak membuka pintu.

Rey dan Mika memasuki kelas, gelap.

"Selamatt datang Reynand." Ucap teman sekelas mereka. Lampu pun menyala. Teman-teman kelas Rey menyambut kedatangan Rey dengan bahagia. Rey masih terheran-heran. Ia membaca tulisan yang ada di papan tulis.

Selamat Datang Reynand, Cepet Pulihh ya!!!

Rey tersenyum saat membacanya. Terlihat Reza, Riko, Dika, dan teman-teman lainnya yang hebohh menyanyikan lagu ulang tahun.

"Gue ga ultah anjir." Celetuk Rey. Membuat seisi kelas tertawa.

"Yaampun nyet lo kesurupan hantu rumah sakit apa tumben banget pakai dasi, rambut rapih, baju dimasukin." Ledek Reza.

"Eh tapi tunggu, lo kebanjiran dimana ko pakai sendal sih." Tambah Dika.

"Tuh mulut minta gue tabok pakai kaki nih kayanya." Balas Rey. Seisi kelas kembali tertawa.

Bel berbunyi. Semua siswa duduk di bangkunya masing-masing. Termasuk Rey. Kini ia kembali merasakan suasana kelas yang membosankan ini.
"Pagii Rey." Ucap Devva membalikkan badannya.

"Pagi." Balas Rey masih sibuk memainkan hpnya.

"Gimana? Udah mendingan." Tanya Devva.

"Lumayan." Rey sama sekali tidak mengalihkan pandangannya. Devva kembali menghadap ke depan.

"Rey sumpah ya lo kaya bukan Rey." Celetuk Salsa.

"Hah?" Rey tidak mengerti.

"Jadi lebih ganteng kalo rapih begini, kaya goodboy." Ledek Salsa. Mika tertawa sambil menarik hidung Salsa.

"Lah gue mah gimana aja emang udah ganteng." Ucap Rey bercanda lalu menaruh hpnya.

"Idih geli dengernya." Celetuk Devva menyambar.

"Rey." Panggil Baila.

"Iya." Ucap Rey tersenyum.

"Udah makan?" Tanya Baila memelankan suaranya. Rey menggeleng.

"Gue bawa bekel buat lo, nanti makan bareng ya." Ucap Baila. Rey mengangguk mengiyakan.

Mika dan Salsa yang melihat mereka berdua tertawa.
"Ekhm." Mika pura-pura batuk.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang