"Iya, tapi hari ini Appa lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jiae Eomma"
Hening.
Yooa tertohok dengan perkataan Minseo, hatinya sakit ketika mendengar pernyataan putranya. Sepertinya ada yang sedang cemburu disini...
Yooa terus memperhatikan Minseo yang semakin beringsut pada dirinya. Perlahan menaiki satu persatu anak tangga. "Benarkah? Kenapa Minseo tidak ikut bergabung?"
"Sudah Eomma.. Tapi Appa terus bersama Jiae. Minseo marah sama Appa tidak mau" Alis Yooa bertaut bingung. Ia ingin tertawa lepas tapi kesannya terlalu jahat. Anaknya sedang dilanda cemburu karena saudara kembarnya sendiri "Nanti Eomma tegur Appa ya. Supaya harus adil"
"Eomma pukul Appa juga. Appa nakal mengabaikan Minseo Eomma.. Hikss..."
"Jangan menangis sayang.. Nanti Eomma pukul ya?" Minseo hanya menganggukkan kepalanya di ceruk leher Yooa. Jika Minseo merajuk seperti ini, sudahlah tinggal menunggu hari besok.
Yooa kembali ke kamarnya setelah membersihkan badan Minseo lalu menggantinya dengan pakaian tidur dan menidurkannya. Terlihat Mingyu yang sudah duduk santai di ranjang mereka dengan laptop didepannya "Minseo sudah tidur?"
"Iya baru saja terlelap. Dia sedikit rewel tadi"
"Benarkah? Disana dia baik-baik saja" Mingyu menjawabnya dengan santai. Yooa ikut duduk di samping Mingyu dan menatap Mingyu "Ada apa?"
"Mingyu sepertinya kau membuat keaalahan" Tentu saja Mingyu terkejut dengan kalimat yang di lontarkan istrinya "Maksudmu?"
"Anakmu merajuk padamu, kau terlalu memperhatikan Jiae di taman bermain tadi. Sampai melupakan anakmu yang satunya"
Apa?!
Astaga Tuhan! Bahkan Mingyu tidak berniat seperti itu. Mingyu menatal Yooa tidak percaya, alih-alih yang di tatap hanya menampilkan wajah santainya "Minseo merajuk padaku? Aku tidak bermaksud begitu astaga" Mingyu seketika menutup laptopnya dan menaruh di meja sampingnya "Memangnya apa yang terjadi selama disana?"
"Tidak ada apa-apa.. Hanya saja Jiae hari ini manja sekali dan ingin terus di gendong"
"Benarkah? Apa mereka bertengkar?"
"Tidak. Tapi sempat berdebat kecil masalah bando. Astaga Tuhan lalu Minseo menangis padamu?" Yooa hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Mingyu "Kau harus membujuk puteramu, Gyu.." Yooa menepuk pipi Mingyu pelan dan merebahkan dirinya di kasur. "Sepertinya karena kau tidak ikut tadi" Kali ini giliran Yooa yang menatap suaminya bingung, apa maksudnya. Bukankah dia sudah mengatakan bahwa tidak bisa walaupun tidak menepati janji. Tapi setidaknya sudah memberi pesan.
"Aku sudah mengabarimu bukan? Bahwa Joshua berkunjung"
"Iya.. Tapi sepertinya anak-anak merindukan ibunya"
"Jangan bercanda, Gyu.. Aku sudah mengatakannya pada mereka" Mingyu hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju atas jawaban yang si berikan Yooa "Sepertinya tidak. Bahkan suamimu ini yang sangat merindukanmu"
Blush~
"Jangan bercanda Gyu, aku mau tidur" Yooa berusaha menyembunyikan rona merah dipipinya. Ia tahu kalau Mingyu pasti sudah melihatnya dan akan tertawa "Kau tidak rindu pada suamimu?"
"Tidak, kita bertemu setiap hari rindu apanya. Cepatlah tidur" Yooa membalikkan badannya agar tidak menghadap Mingyu yang memang sejak tadi Mingyu masih dalam posisi duduk "Yoo.. Sekali ya.."
Mingyu memeluk Yooa dalam tidurnya bahkan suara degub jantungnya bisa dipastikan akan berhenti saat ini juga jika Mingyu terus seperti ini "Tidak. Ini sudah malam, cepatlah tidur Mingyu di bantalmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married, Mingyu's Little Family - Season 2
FanfictionSEASON 2 DARI " We Married, Mingyu My Husband! " Setelah Mingyu dan Yooa menikah, dan mereka di karuniai anak kembar yang semakin membuat lengkapnya hidup Mingyu dan Yooa. Si kembar Kim Minseo dan Kim Jiae yang berhasil membuat kedua orang tuanya ke...