No

2.3K 193 3
                                    

"EOMMA!!! ITU YANG ITU EOMMA!"

Bolehkah jika di ijinkan Yooa menutup mulut anak perempuannya dengan lakban hanya beberapa menit? Telinganya sejak tadi penuh dengan panggilan 'Eomma ini dan itu' entah kenapa bibirnya tidak sejalan dengan pikirannya, kepalanya menolak tapi bibirnya berkata "Iya sayang" siapa yang mau disalahkan?

"Yang mana sayang?" kakinya melangkah menghampiri Jiae yang berdiri dekat toko yang menjual berbagai macam boneka. "Jiae mau lihat-lihat Eomma" Jiae menarik tangan Yooa dan masuk kedalam toko yang dimaksudkan Jiae. "Mau membeli apa melihat saja?"

"Mau dua-duanya Eomma! Hehe" Yooa hanya tertawa pelan ketika Jiae menampilkan deretan giginya pada Yooa. Mana suami dan anak lelakinya?

Ah tadi Minseo mengajak ke toilet sebentar, lalu Mingyu yang menemaninya.

"Eomma pakai yang itu Jiae yang ini ya?"

"Eomma tidak mau pakai ini sayang, Jiae sama Minseo saja ya nanti kasih ke Minseo"

"Kenapa? Ini lucu Eomma.. Jiae saja pakai" putrinya mempoutkan bibirnya, ah tidak

"Baiklah Eomma pakai" Yooa memasangkan topi berbulu berbentuk kepala beruang tersebut dan menata rambutnya sebentar "Bagaimana sayang? Cocok tidak?"

Jiae mengancungkan jempolnya dan tersenyum kearah Yooa, Yooa hanya tersenyum dan membenarkan topi milik Jiae. "Jiae pilih lagi untuk Appa dan Minseo ya?" Jiae menganggukkan kepalanya dan mulai mencari mana yang cocok untuk Ayahnya dan Minseo.

"Kita tunggu disini saja ya? Sebentar lagi mereka datang" Minseo hanya mengangguk di gendongan Mingyu, tangan sebelahnya memegang permen kapas yang lumayan besar untuk anak seukurannya. Padahal Mingyu sudah melarang dengan alasan nanti sakit gigi dan gigi berlubang, tapi tetap saja tidak mau menurut.

"APPAAA!!"

Mingyu menolehkan kepalanya kearah suara yang memanggilnya, terlihat Jiae berjalan digandeng oleh Yooa. "Menggemaskan sekali pakai begitu segala" Mingyu hanya tertawa ketika melihat dua perempuan kesayangannya menghampirinya, yang satunya sangat menggemaskan dengan kaki kecilnya yang berlari-lari pelan melepas genggaman Ibunya, dan yang satunya masih saja menggemaskan walaupun sedang hamil seperti itu.

"Jiae belikan topi boneka untuk Appa dan Minseo. Cepat di pakai Appa! Minseo pakai cepat"

"Oh iya? Mana yang untuk Appa dan mana yang punya Minseo?" Mingyu menurunkan Minseo dari gendongannya dan membungkukkan badannya mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kedua anaknya "Ini punya Appa dan ini Minseo" terlihat topi berbentuk penguin untuk Mingyu dan panda untuk Minseo.

"Terima kasih sayang" Mingyu mengecup pipi Jiae sebentar "Aku terlihat seperti anak-anak tidak? Tidak kan?" Mingyu bergumam pelan kearah Yooa, Yooa hanya tertawa melihat suaminya yang risih dengan topi tersebut. "Kau pas sekali Tuan penguin"

"Diamlah Nyonya beruang" Yooa hanya menatap Mingyu tajam, bilang saja memang dirinya terlihat seperti beruang dengan perut buncitnya~

"Biar aku saja yang menggendongnya, kau langsung kedalam saja"

"Tidak apa, aku masih bisa kalau hanya menggendong saja" Yooa mengangkat perlahan tubuh Minseo kedalam gendongannya "Uh kau semakin berat sayang" Yooa membenarkan posisinya sebentar agar tidak terlalu menjepit dengan perut besarnya. Sedangkan Mingyu dengan santai dan gampangnya menggendong Jiae.

"Lebih baik kau mandi duluan sayang, hari ini kau terlalu banyak aktifitas" telunjuk tangannya merapikan helaian rambut yang menutupi sebagian wajah Yooa agar tidak menghalangi apa yang ingin dilihatnya. "Tidak apa aku mandi diluan?"

"Tentu tidak! Astaga memang ada yang melarangmu mau mandi kapan?"

"Ah tidak, kali saja kau mau segera mandi. Jadi aku bisa menunggu" Mingyu hanya tertawa pelan, padahal tidak ada yang lucu menurut Yooa sendiri "Tidak sayang.. Aku bisa nanti tidak masalah, aau kau mau berniat mandi bersama kali ini? Hm?"

"Bolehkah?!"



APA?!



Rahang Mingyu hampir saja terlepas dari tempatnya, kenapa istrinya seperti ini astaga Tuhan. Jangan sampai Mingyu menyerang ibu hamil didepannya saat ini juga.

"Hahaha kau bercanda sayang" Yooa hanya mengerjapkan kedua matanya menatap diam Mingyu "Memangnya kau tidak mau?"

"Bukannya tidak mau sayang~ tapi jika kita mandi bersama aku jamin tidak akan selesai sebentar sayangku~"

"Kenapa menggemaskan sekali sih!" Mingyu mencubit-cubit kedua pipi Yooa gemas bahkan bibir Yooa sampai mengerucut kedepan seperti bebek "Apa anak kita yang kedua ini perempuan lagi hm? Kenapa Ibunya sangat menggemaskan apa bawaan dari bayi hm?"

"Terima saja takdirmu memiliki istri selucu aku!

"Hahaha aku selalu bersyukur tanpa kau katakan!"

"Mingyu sakit lepas tanganmu!

"Ah sakit ya? Maaf maaf siapa suruh tingkahmu begitu"

"Jadi? Mau tetap mandi bersama?"

"Tidak! Urungkan niat mesummu!"





Brak




"Ah! Mana bisa begitu hei Yooa! Kim Yooa!"



Tidak bisa, pintu kamar mandi sudah tertutup rapat.










°°°°°°

Saya juga mau kasih pemberitahuan disini, tadi lupa suruh kakak saya, soalnya dia yang publish ceritanya. Tapi saya yang buat ceritanya, hanya suruh publish doang😂

Sempet sakit tertohok omongannya sih pake ngatain kalo saya buat cerita tidak jelas begini:"))

Jadi begini . . . .


Saya mau bilang kalau untuk next partnya kemungkinan akan sedikit lama upnya. Karena saya masuk rumah sakit:")) baru dirawat dua hari ini.. Kalau saya sudah keluar dan sudah dalam kondisi yang baik, akan saya usahakan up setelahnya.

Mohon maaf untuk keterlambatan next partnya nanti ya😸

Saya harap masih banyak yang berminat sama cerita ini hehehe

Dan selamat membaca!

After Married, Mingyu's Little Family - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang