Jiae Kesepian

2.5K 213 8
                                    

Jika Yooa berkata Minseo dan Jiae tidak boleh bertengkar terus, maka mereka tidak akan melakukannya. Jika Yooa berkata keduanya harus saling menyayangi maka keduanya akan selalu saling menyayangi.



"Saudara boleh bertengkar apa tidak?"

"Tidak boleh eomma"

"Lalu kenapa kalian bertengkar?"

"Minseo mematahkan kaki boneka cinderella Jiae"

"Minseo mau eomma bilang nakal?"

"Tidak mau eomma"

"Lalu kenapa mematahkan mainan milik Jiae?"

"Minseo tidak sengaja eomma, tidak lihat kalau boneka Jiae dekat sepeda Minseo. Jadi terlindas sampai patah"

"Apa Jiae boleh memukul Minseo jika seperti itu?"

"Maaf eomma, karena Jiae kesal"

"Kalau kesal apakah harus seperti itu? Apa eomma dan appa mengajarkan kalian seperti itu?"

"Jangan minta maaf sama eomma, minta maaf sama Minseo karena telah memukul Minseo. Dan minta maaf pada Jiae karena tidak sengaja menabrak bonekanya karena tidak lihat?"

"Baik eomma.."

"Saudara tidak boleh bertengkar dan harus saling menyayangi mengerti?"

"Baik eomma"







Sedikit memori singkat jika di ingatkan akan terasa lucu. Keduanya memang tidak memangis jika Yooa dan Mingyu sedikit memarahinya. Bukan memarahi, tapi hanya menegur. Jika sudah besar tidak boleh jadi anak yang cengeng, karena mereka sudah sekolah itu tandanya sudah besar, jadi tidak boleh cengeng.




"Appa, Minseo mana?" Jiae menghampiri Mingyu yang sedang berada di dapur, membuat susu. "Minseo dikamar eomma. Ada apa mencari Minseo"

"Tidak apa-apa.. Appa itu susu untuk siapa?"

"Susu untuk eomma, sayang"

"Kenapa eomma minum susu? Tumben sekali eomma minum susu. Eomma tidak suka susu appa, lebih baik untuk Jiae saja"

Mingyu tertawa, bisa-bisanya anaknya berkata seperti itu. Jika mau katakan saja, tidak perlu menambah-nambahkan hal lain. "Jiae tidak boleh minum susu ini, ini susu khusus buat eomma. Kalau Jiae mau susu, nanti appa buatkan"

"Kenapa begitu? Sama-sama susu apa bedanya"

"Beda sayang.. Ini susu buat adik bayi"

"Kalau susu buat adik bayi, namanya susu bayi appa kenapa eomma yang minum"

Mingyu hanya menghela nafasnya panjang. Kenapa anak gadisnya cerewet sekali sekarang? Banyak bertanya tidak seperti biasanya. "Adik bayi kan belum lahir sayang, masih dalam perut eomma."

"Tapi kan appa.."

"Jiae lebih baik kita ke kamar, eomma sudah menunggu lama."

"Huuh appa! Jiae kan bertanya" Jiae memeluk Mingyu dari belakang, membiarkan dirinya ikut terseret ketika Mingyu berjalan "Sayang lepas, nanti jatuh"

"Tidak mau!"

Mingyu menghentikkan langkahnya ketika hendak menuju kamarnya dan berbalik menatap Jiae yang berada di belakangnya "Apa?" Jiae menanyainya singkat "Jiae kenapa seperti ini hm? Tidak menurut apa kata appa? Kalau jatuh nanti Jiae juga yang sakit"

"Tidak apa-apa"

"Jiae mencoba membohongi appa ya?" Mingyu menelisik wajah anaknya yang sejak tadi menunduk. Mingyu tahu anak gadisnya ini memang berperilaku aneh beberapa hari ini. "Tidak apa.."

"Jiae anak baik bukan?"

Jiae mengangguk.

"Lalu?"

"Appa sekarang tidak asik, appa jarang bermain bersama Jiae. Selalu bersama eomma dan adik bayi. Eomma juga sama, selalu kelelahan karena adik bayi. Jadi jarang bersama Jiae. Bahkan Minseo juga jarang bersama Jiae, selalu bersama eomma dan adik bayi"

Deg.

Bolehkah Mingyu berteriak? Sungguh jika mendengar anaknya berkata seperti itu hatinya miris sekali. Anaknya kurang mendapatkan perhatian dari dirinya dan Yooa. Mingyu terlalu fokus pada Yooa dan anak dikandungan istrinya.. Yooa hamil anak kedua, tapi kondisi Yooa tidak seperti ketika kehamilan anak pertama. Yooa mudah kelelahan, ketika terlalu sering bergerak. Maka dari itu Mingyu fokus pada kesehatan istri dan anaknya, karena usia kandungan Yooa yang sudah berusia tujuh bulan. Dan melupakan bahwa dirinya masih memiliki dua anak, dan anak gadisnya sekarang sedang kurang mendapatkan perhatian. Tidak bagi anak lelakinya, Minseo biasa-biasa saja dan bahkan sering membantu Mingyu untuk sekedar mengantar susu untuk eomma dan adik bayi.

"Jiar kesepian appa, hanya bersama Yoongi samcheon.. Kalau tidak ada Yoongi samcheon, sama Jungkook samcheon atau Taehyung Samcheon."

Mingyu berjongkok menyamakan tingginya dengan anak gadisnya. Kali ini dapat dilihat wajah suram anaknya, mana wajah ceria anaknya selama ini?

"Maafkan appa sayang, appa minta maaf karena tidak sering bersama Jiae lagi. Jiae tahu? Semenjak eommamu mengandung adik bayi, kesehatan eommamu sedikit menurun. Ditambah appa harus pulang pergi ke restoran appa, mengurus perusahaan eommamu. Dan mengurus eommamu yang kadang membutuhkan bantuan appa. Minseo sering membantu appa juga karena appa sedikit kelelahan. Dan akhirnya appa melupakan anak gadis appa, tidak punya banyak waktu untuk bermain" Mingyu mengusap lembut pipi Jiae, perasaan bersalahnya benar-benar menguasai dirinya sekarang. "Jiae mau memaafkan appa? Appa janji setelah ini appa membagi waktu yang adil"

"Benar? Appa tidak bohong?"

"Tidak sayang.. Jika appa bohong, jiae boleh mencubit appa"

"Tidak mau, nanti appa menangis jika dicubit."

"Appa tidak akan menangis hanya karena dicubit olehmu sayang. Jadi bagaimana? Jiae mau memaafkan appa?"

Jiae mengangguk lucu "Iya appa.. Tapi, apa adik bayinya nakal di perut eomma? Karena eomma sering kelelahan itu karena adik bayinya nakal kan appa?"

"Tidak sayang.. Adik bayi tidak nakal, tapi sedikit aktif yang membuat eomma kewalahan"

"Benarkah? Nanti jika adik bayi sudah keluar. Jiae akan marahi karena sudah membuat eomma kelelahan"

Mingyu menautkan alisnya dan tertawa setelahnya "Tidak boleh sayang.. Nanti jika adik bayi sudah lahir, Jiae dan Minseo harus menyayangi adik bayi, menjaganya dan jangan memarahinya mengerti?"

"Tidak mau! Adik bayi sudah buat eomma kelelahan appa! Seharusnya diam saja"

Mingyu menghela nafasnya panjang, kerasa kepalanya Yooa dua benar-benar sulit "Itu wajar sayang.. Pokoknya nanti jika adik bayi sdah keluar berjanji pada appa untuk menyayanginya, Jiae mengerti?"

"Baiklah appa.. Jiae akan menyayanginya.."

After Married, Mingyu's Little Family - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang