Please

1.5K 168 5
                                    

"Dia siapa"

Hening. Mingyu menoleh sebentar ke arah Yooa yang sedang menimang Jaemin agar terlelap. Mingyu yakin Yooa yang bertanya tadi, tapi suaranya pelan sekali.

"Maksudmu Nayeon?"

"Siapapun itu aku tidak tahu"

Mingyu terkekeh dan menarik nafasnya pendek. "Kenapa tertawa? Menurutmu ini lucu?"

"Kau cemburu?"

"Tidak."

Mingyu kembali menghela nafasnya. Yooa cemburu itu yang ia tahu.

"Hanya teman sekolah dulu. Aku tidak dekat dengannya"

"Kalian terlihat dekat tadi. Bilang saja kalau kalian pernah menjadi 'mantan' sebelumnya"

Mingyu memelankan laju mobilnya dan beralih memfokuskan pandangannya pada Yooa. "Kau yang bilang bukan aku. Kami hanya teman, bahkan aku tidak dekat dengannya percayalah."

"Kalau begitu kenapa wanita itu nyaman sekali denganmu?"

Mingyu rasanya seperti pelaku yang telah ketahuan mencuri. Diintrogasi oleh istri sendiri lagi. Bahkan nada suara Yooa terdengar sangat tidak bersahabat.

"Aku tidak merasa begitu.. Tapi yang kudengar dulu, kalau Nayeon pernah menyukaiku"

"Uh? Menyu- tidak. Yoo maksudku tidak begitu.."

"Ya tidak apa-apa. Cepat mengemudi aku lelah"

Mingyu merutuki perkatannya sendiri. Bagaimana bisa dirinya berkata sesantai itu pada istrinya yang tengah cemburu. Mingyu bahkan paham betul selama masih pacaran Yooa jarang sekali cemburu padanya. Kalaupun iya, itu hanya sebatas cemburu biasa. Tidak lebih.. Tapi rasanya sekarang sedikit berbeda, Mingyu bisa merasakannya.. Entahlah~













Mingyu memijit keningnya sebentar. Percakapan tiga hari yang lalu masih terputar jelas diingatannya. Yooa yang cemburu dan marah padanya masih berlanjut sampai sekarang.

Yooa hanya akan bersikap biasa saja jika didepan anak-anaknya. Selebihnya tidak begitu. Terkadang Mingyu harus menerima teriakkan dari Yooa karena Mingyu terus cerewet menanyainya, dan berakhir Mingyu tidur di kamar Minseo dan Jiae.

"Yoo.. Jangan diam terus"

Sudah berapa kali Mingyu mencoba mencairkan suasana baru dan mencoba menjelaskan pada istrinya. Tapi tetap saja, Yooa hanya menanggapi "Hm" tidak lebih.

Kedua matanya tetap memperhatikan gerak-gerik Yooa yang tengah sibuk mencuci piring habis makan siang. Diliriknya sebentar Jaemin yang asik dengan mainan karetnya yang masih duduk setia di baby chairnya.

"Sayang"

Yooa akui ia sedikit terkejut ketika Mingyu memeluknya dari belakang. Bahkan helaan nafasnya terasa di lehernya. Mingyu sengaja menaruh dagunya di pundak mungil istrinya.

"Bicaralah denganku sebentar.." seru Mingyu pelan, bahkan terdengar seperti bisikan ditelinganya. Jujur saja, Yooa merindukan suara lirih Mingyu. Merindukan suaminya memeluknya seperti ini.. Tapi ia masih marah padanya! Camkan itu.

"Aku sibuk."

"Please.. Jangan begini. Dengarkan penjelasanku dulu" seru Mingyu lagi, bahkan Mingyu sudah melepaskan pelukannya dan membalikkan badan Yooa agar menghadap kearahnya.

"Kau bisa mengajak Jaemin berbicara dan bermain dengannya ketika aku menjemput anak-anak"

Yooa melepas apronnya dan menggantungnya ditempat yang tersedia disana, dan hendak berlalu.

"Kumohon dengarkan aku dulu.. Aku akan meminta Jeonghan hyung untuk menjemputnya."

"Yooa please.."

Yooa menghela nafasnya panjang. Sebenarnya ia tidak tega juga membiarkan Mingyu seperti ini. Tapi rasa kesalnya saat Jaemin hilang karena kelalaiannya masih terasa sampai sekarang. Ditambah teman wanita sekolahnya. Membuat Yooa naik darah saja.

"Hm"

Mingyu sedikit menampilkan senyumnya. "Lebih baik kita duduk" Mingyu menariknya dan mendudukkannya di kursi meja makan agar bisa memperhatikan Jaemin juga.

"Dia Nayeon teman sekolahku dulu. Aku tidak dekat dengannya. Aku hanya mendengar tentangnya karena waktu itu temanku berkata jika Nayeon menyukaiku. Tapi percayalah aku tidak pernah menjalin hubungan dengannya, berbicara dengannya saja sangat jarang sekali.. Kau percaya padaku kan?"

Yooa masih menatap Mingyu lamat, terdiam dengan penjelasan yang diberikan Mingyu dan mencoba mencari kebohongan dimata Mingyu. Nihil, Ia tidak menemukannya.

"Hm.. Lalu?"

"Hanya itu.. Berhentilah seperti ini, aku tidak bisa kau diamkan terus Yoo.. Maafkan aku atas kelalaian menjaga Jaemin, aku menyesal."

"Aku percaya padamu dan aku memaafkanmu"

"Terdengar tidak bersungguh-sungguh" Mingyu menggenggam erat kedua tangan Yooa, Yooa menghela nafasnya panjang dan menatap lekat Mingyu "Aku serius Gyu.. Maafkan sifat kekan--"

"Uhh~" Yooa sedikit terkejut ketika Minguu memeluknya tiba-tiba, terlalu erat. "Hei hentikan" Yooa mengelus punggung Mingyu pelan.

"Aku merindukanmu.. Jangan seperti ini lagi"

"Mingyu hentikan, kau tidak ingat Jaemin melihat kita.." seru Yooa yang berusaha menghentikan Mingyu. Bagaimana tidak, Mingyu terus menghirup aroma tubuhnya. Menenggelamkan wajahnya diceruk leher Yooa, memeluknya erat tanpa memperdulikan putra bungsunya yang mungkin bingung melihat kelakuan kedua orangtuanya.

"Biarkan saja.."

"Sialan dia anakmu Gyu"

"Benar. Tapi aku masih merindukanmu Yoo.. Kau tidak membiarkanku tidur memelukku. Dan bahkan mengunci pintu kamar"

"Itu salahmu Tuan Kim"

"Tapi tidak berhari-hari. Cukup sekali~"

Yooa menghela nafasnya kasar ketika Mingyu mulai merengek seperti anak kecil padanya. Tidakkah suaminya ingat bahwa dia sudah berkepala tiga sekarang!

"Terserah aku, aku yang menentukan."

"Tapi Yoo~~"

"Tidak. Aku harus menjemput Minseo dan Jiae sekolah. Menyingkirlah Gyu"

"Nanti saja, biarkan aku seperti ini dulu" Mingyu tetap bersikeras tidak mau melepaskan pelukannya.

"Mereka akan marah jika tidak melihat Ibunya menunggu didepan pagar. Dan lihat putramu bahkan menatapmu seperti itu" Mingyu sedikit mengangkat wajahnya melihat Jaemin yang berontak ingin turun dari baby chairnya, Jaemin sudah tidak nyaman ketika melihat ayahnya memeluknya Ibunya.

"Biarkan saja.. Kau milikku"

Jujur saja, Yooa sedikit memerah.. Pipinya merona tidak akan pernah berubah dari dulu jika Mingyu berkata seperti itu padanya.

"Astaga bayiku bertambah rupanya.. Jaemin-ah lihat ayahmu manja sekali"


















"Oh? Hai, kita bertemu lagi Nyonya Kim. Kau tentu tidak melupakanku bukan?"

"Aku orang terdekat suamimu~"










---

Segitu dulu ya hahaha dibaca di baca... Next nya kapan-kapan wkwk


P.s: Ini lanjutan yang kemarin ya..

After Married, Mingyu's Little Family - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang