Akhir-akhir ini Jaemin sering sekali bergumam dan memasukkan benda kedalam mulutnya. Jaemin juga mulai tidur sampai larut malam, karena terlalu asik mengoceh dan ingin bermain terus. Yooa sampai kewalahan mengurusnya, bukannya apa. Tapi tidak baik membiarkan bayi berumur 6 bulan tidur terlalu larut malam. Yooa memaksa mengajak Jaemin tidur, tapi yang didapatnya hanyalah tangisan Jaemin.
Jika Jaemin tidur larut malam, paginya ia malah bangun lebih cepat lalu mengoceh seakan ia sudah lancar berbicara. Mingyu dan Yooa senang-senang saja jika pertumbuhan Jaemin berkembang dengan baik. Tapi jika terlalu sering tidur larut malam dan bangun terlalu pagi, tidak baik juga. Nanti menjelang siang hari Jaemin rewelnya bukan main.
Seperti saat ini, Jaemin sudah bangun dari tidurnya dan asik mengoceh tidak memperdulikan Mingyu yang disampingnya masih tertidur. Yooa? Ah ia sedang memasak untuk membuatkan sarapan~
"Bababa ..... Paaaaa.. Paaaa" seakan berusaha membangunkan Mingyu, namun tetap saja Mingyu tidak akan mendengar ocehan anak bungsunya. Jaemin terus saja berguling kesana kemari, tidak jarang juga ia mengemut dan memainkan jempol kakinya sendiri.
"Maaa.. Naaaa.... Paaaa.."
"Paaaaaaa wuuuuu....."
BUGH
"Ah? Sayaaang~"
Mingyu meringis ketika merasakan hantaman pada wajahnya. Mingyu pikir itu Yooa yang beusaha membangunkannya. Namun yang dilihatnya hanyalah kaki Jaemin yang mendarat sempurna di wajah tampannya. Pelakunya hanya tertawa dan bergumam menggemaskan.
"Sayaaaang kenapa Appa di pukul~~" Mingyu langsung saja memeluk Jaemin dan mengusel kepalanya pada perut bulat Jaemin. Jaemin semakin tertawa merasa geli karena kelakuan Mingyu.
"Paaa daaa uunn..."
"Apa sayang apa~~"
"Uunnn paaaa"
"Lucunya sayangnya Appa~" Mingyu memberikan ciuman berkali-kali pada wajah Jaemin, Jaemin tetap saja tertawa menyukai apa yang dilakukan ayahnya
"Appa sayang Appa coba"
"Daaaaa.... Paaa"
Sudahlah Gyu~ anakmu masih belum bisa.
"Cepat habiskan makannya, setelah ini berangkat sekolah"
Seru Yooa memberitahukan Minseo dan Jiae agar cepat menghabiskan sarapan. Mereka terlalu asik bermain dengan Jaemin yang juga ikut sarapan di kursi bayinya. Yooa baru mencoba memberikan bubur bayi pada Jaemin, sudah saatnya Jaemin diperbolehkan.
"Nuuuuu..... Maaaaa.. Min nuuuu buuu"
"Ini enak sayang... Coba dibuka mulutnya~" nihil, Jaemin tetap saja mengatupkan bibirnya rapat. Terlihat asing sekali bubur di mangkok kecil yang tengah di pegang Yooa.
"Mamama.... Nuuuuuu"
"Iya sayang iya~ makan yaaaa" Yooa kembali membujuk Jaemin yang masih saja tidak mau memakan buburnya.
"Hweeee!!!! Maaaa hweeeee"
"Iya iya tidak makan bubur" Yooa langsung saja mengangkat Jaemin ke gendongannya, ketika Jaemin mulai menangis.
"Dia tidak mau memakannya Gyu~"
"Nanti saja di coba lagi, beri dia ASI saja"
Yooa hanya menganggukkan kepalanya dan membawa Jaemin ke ruang tengah memberinya ASI sementara dirinya memilih menonton TV.
"Asing sekali ya nak?" Jemari tangannya mengelus sisa-sisa air mata Jaemin pada pipinya. Memperhatikan Jaemin yang dengan lahapnya meminum ASInya.
"Eomma!!! Kami mau berangkat duluuuu~~" Jiae berteriak dari arah meja makan dan berlari menghampiri Yooa dan Jaemin.
"Sudah selesai? Sudah gosok gigi lagi?" Minseo dan Jiae bersamaan menganggukkan kepala.
"Baiklah. Berangkat sama Appa ya.. Ingat kalau sudah pulan jangan kemana-mana mengerti?"
"Iyaaa tidak kemana-mana" sahut Minseo.
Setelah mencium kedua pipi Yooa secara bergantian, Minseo dan Jiae langsung berlari keluar menunggu Mingyu yang masih setia menatap gemas Jaemin.
"Sudah sana. Nanti mereka terlambat"
"Menyusu terus tidak mau makan bubur" dengan jahilnya Mingyu menoel gemas pipi gembil Jaemin.
"Nanti jangan lupa ya, hari ini Jaemin berenang di baby spa"
"Iya sayang~" setelah mencium kening, mata, pipi dan terakhir bibir. Mingyu keluar pergi mengantar si kembar sekolah.
"Senang ya nak.. Jaemin senang yaa" Yooa tertawa gemas ketika Jaemin dengan lucunya berenang menggunakan pelampung di lehernya.
Jaemin terus tertawa ketika ia menggerakkan kakinya dan membuat badannya kesana kemari. Sampai seseorang yang menanganinya harus benar-benar extra menjaga Jaemin.
"Dia suka sekali bermain air. Begini jika ia dimandikan dirumah"
"Pantas saja.. Biasanya bayi-bayi yang lain diam saja, ada yang ketakutan ada juga yang menyukainya"
Ketika Jaemin hendak di angkat dan dipijat, langsung saja isakan tangisnya terdengar. Tidak mau berhenti, inginnya bermain terus
"Nuuuuuuu .... Hweee nuuuuuuu"
"Sstt sudah sayang nanti Jaemin kedinginan kalo terus bermain air"
"Nuuuuu paaaaa maaa nuuuuu"
"Ini lihat ada bebek, naah lihat ada beruang sayaaaang"
Jaemin sedikit tertarik dengan mainan yang di pegang Yooa membiarkan badannya di pijat, seakan lupa dengan rengekkan tidak maunya tadi.
"Beruang bermain bersama bebek.... Beruang makan bebeknya sayang aamm"
Jaemin menatap Yooa bingung
Dimakan?
Bebek kuning kecil tadi?
"Hweeeeeee .... Daaa maaammm..... Waang aattt maaaa"
Salah lagi~
"Iya sayang iyaa.. Beruang tidak makan bebek. Mereka berteman lihat"
"Hoooo .... Maaaaaa"
Yooa hanya menghela nafas, setidaknya Jaemin tidak menangis selagi badannya di pijat. Jaemin asik dengan ocehannya dan mainan barunya seakan melupakan tangisannya yang tadi.
----
Apa ini wkwkwk
Maaf yaa jadi absurd begini🙏 beneran lagi ga ada ide buat nulis😅
Semoga kalian suka dengan part special dedek Jaemin😆
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married, Mingyu's Little Family - Season 2
FanfictionSEASON 2 DARI " We Married, Mingyu My Husband! " Setelah Mingyu dan Yooa menikah, dan mereka di karuniai anak kembar yang semakin membuat lengkapnya hidup Mingyu dan Yooa. Si kembar Kim Minseo dan Kim Jiae yang berhasil membuat kedua orang tuanya ke...