Jealous

3.5K 238 2
                                    

Halo!!! Maafkan aku lama sekali updatenya🙇 ada banyak kendala yang harus aku perbaiki berkali-kali pada ff ini. Dimana aku merasa tidak pantas di publish/? Karena aku belum benar2 bisa buat cerita ini nyaman dibaca. Mohon maaf untuk keterlambatannya, dan tanpa berblah blah lebih panjang selamat membaca!













Mingyu menepati janjinya pada kedua buah hatinya saat ini, bermain sepuasnya bersama mereka ketika Yooa menitipkan Minseo dan Jiae padanya. Yooa ada urusan mendadak di kantornya, entahlah apa yang dilakukan Yooa sekarang. Padahal Mingyu sudah berkali-kali memberitahu Yooa bahwa Yooa cukup dirumah bersama anak-anak saja. Tapi tetap saja setelah memiliki dua anak Mingyu tetap tidak bisa meluluhkan keras kepala istrinya.

"Appa, aku bosan sekali disini tidak menyenangkan" Gadis kecilnya merosotkan badannya di pinggang Mingyu. Pandangan mata Mingyu langsung teralihkan pada gadis kecilnya yang memang tampak suntuk berbeda dengan jagoannya yang tampak menikmati mainan robot-robotnya.

"Jiae bosan? Jiae mau bermain kemana sayang?" Mingyu mengangkat tubuh Jiae dan memeluknya dari depan membiarkan kepala Jiae bersandar manja di ceruk lehernya "Terserah mau dimana, Jiae bosan di ruangan appa terus"

Mingyu hanya bisa terkekeh pelan, tentu saja mereka tidak betah disini walaupun banyak mainan milik mereka tapi tetap saja. "Minseo bagaimana? Bosan juga disini?"

"Minseo tidak apa-apa Appa. Kalau appa sibuk, kami tidak boleh mengganggu. Nanti Minseo jaga Jiae" Mingyu tertegun dengan kalimat manis yang keluar dari bibir Minseo putra kecilnya itu benar-benar bisa diandalkan jika Jiae seperti ini. "Tidak kok sayang, Appa tidak sibuk. Ayo bersihkan mainannya dulu lalu kita pergi jalan-jalan"

"Benarkah? Sekarang kita pergi? Yeeeeeee" Mingyu bisa melihat ekspresi wajah Jiae yang berubah drastis, sebelumnya ia terlihat lesu tidak bersemangat malah membiarkan dirinya bermanja ria pada Ayahnya. Namun sekarang? Bahkan wajahnya tampak bersemangat dua kali lipat. Mingyu hanya terkekeh pelan dan menurunkan Jiae dan pelukannya, Jiae pun membantu kembarannya merapikan mainan yang mereka mainkan tadi. Tidak boleh ada yang terlupakan kalau tidak Ayahnya akan mengomel nanti.

Semua pasang mata yang melihat ketiga manusia Ayah-Anak ini langsung terfokuskan begitu saja. Melihat Chef mereka yang berjalan layaknya model dengan tinggi yang semampai itu, bahkan kedua tangannya menggenggam tangan Minseo dan Jiae membuat siapa saja ingin mengatakan


Andaikan aku yang menjadi istri Chef Kim

Nyonya Yooa beruntung sekali memiliki suami seperti Chef Kim..

Bukan hanya Nyonya Yooa saja.. Tapi Chef Kim juga beruntung memiliki istri seperti Nyonya Yooa.

Lihatlah anak kembar mereka yang mewarisi gen kedua orangtuanya...


Pembicaraan-pembicaraan seperti itu sudah sering terdengar dari restorannya sendiri, bahkan pegawainya pun sering bergosip seperti itu. Mingyu hanya bisa menanggapinya dengan senyum ramah. Tidak ada yang salah bukan?

Mingyu tertawa pelan melihat kedua anaknya tampak semangat duduk dibelakang, tidak berhenti bercerita ataupun bernyanyi. Walaupun selalu ada perdebatan kecil yang di masalahkan. Senyum di wajahnya selama perjalanan menuju taman bermin tidak pernah pudar.











"Haah~ seharusnya kau memberitahu Joshua secepatnya, Christ. Joshua pasti akan menyelesaikannya dengan cepat" Yooa tampak menghela nafasnya dan duduk di sofa ruang kerjanya, ketika semua pekerjaan mendadak tadi sudah ia selesaikan. Hanya masalah kecil tidak sampai menyebabkan perusahaannya rugi.

After Married, Mingyu's Little Family - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang