⚫24.Get well soon,darling!⚫

127K 5.6K 40
                                    

Begitu mudah memaafkan seseorang karna diri sendiri mencintainya?
-Renata-

Begitukah rumitnya jatuh cinta,jika waktu dapat berputar apakah boleh Ata kembali seperti sedia kala,hidup tanpa ada air mata dan sesaknya jatuh cinta,hidup dimana kesehariannya bahagia tanpa mengenal cinta,bahagia bersama ibunya,kakaknya dan teman-temannya.

"Tuhan,Ata capek! Capek harus kuat! Capek harus pura-pura gak tau apa-apa sedangkan hati Ata bener-bener rapuh! Bolehkah Ata berhenti untuk istirahat,Ata capek!" Ujarnya lirih.

"Kamu bukan kesalahan Sem,aku gak pernah nyesel kenal kamu! Tapi kenapa? Kenapa hati ini harus berjuang setengah mati? Aku udah capek! Aku pingin nyerah! Tapi bukannya setelah ini skenario tuhan tetap berjalan? Kalo aku nyerah,apa hasil dari perjuangan aku? Setelah ini jangan benci aku ataupun diri kamu sendiri karna setelah kamu sadar kita rangkai cerita baru lagi,aku udah lupain semuanya."

"...semuanya Sem,aku tetap disini apapun yang terjadi." Ujar Ata terus menggenggam erat tangan Semy.

"Kamu mau kan?" Tanya Ata.

Hening...

"Kamu diem berarti kamu mau,janji oke!" Ujar Ata sembari mengaitkan jari kelingkingnya dan Semy,Ata tersenyum.

"Aku pulang dulu ya,aku mau jemput Mama dulu,nanti aku balik lagi,cepet sembuh sayang!" Ujar Ata mengecup kening Semy sekilas lalu melenggang pergi.

Entahlah perasaan Ata saat ini adalah takut kehilangan,kehilangan orang yang begitu berharga.

Diluar sahabat serta adik dari Semy sudah ada di kursi tunggu,mereka menatap Ata dengan pandangan iba,mereka merasakan sangat kekacauan hati Ata,Ata yang keluar dengan keadaan mata yang sembab pun menjadi perhatian orang banyak di Rumah Sakit itu.

"Gue balik duluan,lo disini aja tungguin Semy sama jagain Syla." Ujar Ata.

"Tapi Ta,lo mau kemana?" Tanya Meta.

"Nyokap pulang dari rumah sakit hari ini,sekalian mau ngabarin ke bang Aga." Ujar Ata lirih.

"Gue pulang! Syla lo kuat ya! Semy bakal bertahan kok." Ujar Ata berusaha tegar,walau dalam hatinya sungguh sangat ingin menangis untuk meluapkan rasa sakitnya.

"Hati-hati gak usah ngebut!" Oliv memperingatkan Ata dan Ata hanya tersenyum.

Ata berjalan gontai menuju mobilnya yang telah terparkir rapih di parkiran Rumah Sakit.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,air matanya kembali menetes saat melihat Semy yang bertahan hidup dengan bantuan alat bantu yang berada di sekujur tubuhnya.

Ia mengendarai mobil menuju Rumah Sakit tempat dimana Mamanya dirawat.

Sampainya dirumah sakit,Ata langsung pergi menuju ruangan Mamanya.

Ata masuk tanpa mengetuk pintu,Ata mendapati Mamanya dan Abangnya Arga sudah siap untuk pulang mengingat Arga yang telah menenteng tas yang berisi pakaian Evelyn selama berada di Rumah Sakit.

"Bang...Mah.." Sapa Ata diiringi senyuman terpaksa.

"Eh monyet! Darimana aja lo! Lo mah ditungguin malah nungguin." Arga kesal karena ia dan Evelyn sudah menunggu Ata hampir dua jam lamanya.

"Maaf Bang,urusan bentar tadi." Ujar Ata datar.

"Buset...pribadi lo ganda emang? Barusan senyum-senyum sekarang nada lo datar banget kayak aspal jalan tuh!" Sinis Arga.

Ata tak menghiraukan,ia berjalan mendekati Evelyn dan memeluk orang tua tercintanya.

"Mata kamu sembab kenapa sayang?" Tanya Evelyn.

My Possessive Boyfriend[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang