• 32.Miss you •

137K 6.1K 413
                                    

Baca author note dibawah,oke!

"Aku juga mencintaimu."

***

Aku masih di titik yang sama,tidak beralih kesiapapun,masih dengan cinta dan perasaan yang sama,aku hanya bingung bagaimana mengobati rasa rindu yang berkepanjangan ini.

***

Ata memasukki mobil miliknya dengan perasaan yang entah bagaimana jika digambarkan.

Rindu. Yaa rindu,begitu rindunya hingga ia lupa cara mengobatinya. Sekarang,dirinya hidup dengan perasaan hampa yang berkepanjangan. Lelah batin bahkan lelah jiwa. Kehilangan Semy adalah hal paling menyakitkan.

Ata menyempatkan diri mampir ke kafe yang biasa dirinya dan Semy datangi.

Saat memasuki kafe,Ata langsung melihat ke arah pojok dimana biasanya Semy memilihkan tempat duduk disana,kakinya berjalan mendekati meja tersebut.

Ata mengulas senyum kecil lalu duduk di sana,dimeja itu. Seorang waiters berjalan menuju dirinya dan menanyakan apa yang ingin Ata pesan.

"Ingin pesan apa mbak?" Tanya waiters itu.

"Matcha nya satu."

"Baik mohon ditunggu." Ata membalas dengan anggukan.

Pesanan Ata sudah datang. Ia menatap macha yang ada di hadapannya dan bayangan matanya melihat bahwa Semy ada di hadapannya,menatapnya dengan senyum manis,Ata membalas senyuman itu dengan mata berbinar,ia tak menyangka bahwa Semy ada di hadapannya memberikan senyuman dan kedipan mata yang membuat Ata terbawa oleh suasana.

"Semy..." Lirihnya.

"Kam-kamu..kamu Semy?"

"Kamu bener Semy? Semy-ku?" Tanyanya lagi.

Sosok yang dilihat Ata hanya tersenyum dan terus tersenyum.

Ketika tangannya ingin menyentuh wajah Semy,bayangan sosok yang ada di hadapannya itu hilang,senyuman itu hilang,kedipan itu hilang. Semua itu hilang seperti tersapu angin.

Senyum Ata seketika memudar,dirinya halusinasi,bayangan Semy adalah sebuah ilusi yang membelenggukan hati. Dirinya bingung,bagaimana cara hati ini bertahan tanpa membayangkan sosok Semy,sungguh ingin rasanya berhenti untuk membayangkan Semy yang mungkin sudah bahagia di taman surga sana.

"Kenapa lupain kamu itu susah,kenapa berhenti buat mikirin kamu hati aku gak pernah sanggup. Cukup Tuhan! Cukup! Aku capek harus terus mikirin Semy,kenapa harus sakit hati? Kenapa? Jika rindu memang berat. Tolong Tuhan hilangkan rasa rindu ini,keluarin aku dari perasaan yang berat ini,aku gak kuat! Aku berhenti! Berhenti rindu sampe sini! Aku berhenti.." Gumamnya lirih sambil meneteskan air mata.

"Karna move on bukan kata lumrah yang mungkin mudah buat kita laksanain. Berpindah dari satu hati yang udah bikin kita nyaman dengan namanya perasaan ke hati yang beda itu rasanya nyiksa,ngelupain gak semudah nggebalik telapak tangan,apalagi ditinggal pas lagi sayang-sayangnya." Ata mendongak menatap sosok yang ada di hadapanya yang sedang menarik kursi yang ada di hadapan Ata dan mendaratkan bokongnya ke kursi tersebut.

"Kak Revan.." cicitnya.

Revan yang disebut namanya hanya tersenyum,"Nangis lagi?" Tanyanya.

"Eng-enggak kok ini cuma kelilipan."

"Apa gak ada alesan lain selain kelilipan huh! Apa semua cewek kalo ditanya pas lagi nangis alesannya selalu kelilipan,sekali kali cari alesan yang lebih ada faedahnya Ta..."

My Possessive Boyfriend[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang