Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu,Dia tak menghukummu,namun hanya membuka tanganmu untuk menerima yang lebih baik.
-Semy-
Sesampainya dirumah sakit,tangis Ata pecah saat melihat Syla serta ibunya menangis,pikiran Ata sudah menerka yang tidak-tidak.
Dan Ata melihat dokter serta papa dari Semy berjalan beriringan memdekati Ata,istri serta anaknya Syla.
"Kamu?" Tunjuk Abra dengan jari telunjuknya.
Ata berdiri dan memdekat ke arah Abra papa dari Semy,"Jangan.pernah.copot.satu.alatpun.yang.melekat.ditubuh.Semy!" Titah Ata dengan menekan setiap kalimat yang ia ucapkan.
"Dia sudah tidak bisa diharapkan lagi!" Geram Abra.
"Anda yang tidak mengharapkanya! Lihat betapa terpukul istri dan anak bungsu anda ketika keputusan tak berotak ini anda putuskan! Tak hanya mereka saya pun menunggu! Dan saya adalah orang yang paling menentang keras keputusan anda ini."
"Sebulan! Sebulan kami menunggu hasil agar kesadaran nya kembali! Sebulan kami menunggu kemajuan dari Josemy tapi tak ada hasil." Ujar Abra.
"Anda tahu apa tentang hasil! Semy masih bernafas dia masih mau bertahan dia masih berjuang untuk bangkit untuk kembali melihat dunia! Tapi kenapa anda dengan seenak hati menyuruh dokter mencopot semua alat penunjang hidupnya?kenapa?" Bentak Ata,emosinya sudah meledak-ledak karna keputusan pendek yang Abra atau papa Semy putuskan,dia selalu menunggu,Ata selalu menunggu Semy agar mau kembali bersamanya.
Namun keputusan dari Abra yang membuatnya tak habis fikir,seorang ayah bukannya memperjuangkan anaknya malah menyerah dan putus asa karna tak ada kemajuan.
"Sudahlah dok,lakukan saja apa yang saya perintah,sudah tak ada harapan anak itu bangun." Ujar Abra pada dokter tersebut. Yang disambut gelengan keras Ata.
"Om,saya mohon jangan sekarang,biarkan Semy berjuang jangan putuskan harapanya untuk kembali hidup,saya yakin dia akan kembali saya yakin itu." Ujar Ata.
"Sudah dok,cepat lakukan dan segera urus jenazahnya." Sahut Abra.
"Jangan! Saya mohon beri waktu saya untuk meyakinkan kalian bahwa Semy akan sadar saya mohon." Ujar Ata disertai isakkan.
Sesil yang melihat itu mendekati Ata,"Udah Ta,ini jalan terbaik."
"Dia belum mati! Dia belum mati! Jangan! Saya mohon jangan!" Teriak Ata pilu.
Dokter tak menghiraukan,ia masuk ke dalam kamar Semy.
Saat itu dunia Ata runtuh?apakah ini akhir dari segala perjuangannya menunggu? Akhir dari segalanya,segala cinta dan kasihnya.
Ata bertriak histeris saat dokter mulai mendekat menuju pembaringan Semy.
"Jangaaannnn!!!!" Teriak Ata lalu tubuhnya meluruh ke lantai karna tak kuasa menahan beban hidup yang menerpa hati dan jiwanya.
Semynya telah pergi? Tak ada lagi canda dan tawa yang menghiasi harinya,tangis kepiluan terdengar hingga membuat pengunjung rumah sakit lainnya ikut terharu menyaksikan betapa menyiksanya menjadi Ata,kehilangan orang tersayang,tanpa mendengar nafasnya untuk terakhir kali,tanpa menatap matanya untuk terakhir kali,tanpa menggenggam tangannya untuk terakhir kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend[COMPLETE]
Teen FictionSiapa yang tak kenal dengan Josemy Georgio Ananta cogan di SMA Cinta Rakyat yang selalu di kerubungi banyak wanita,selain tampan ia juga dicap sebagai Ice Prince karna sikap dinginnya kesemua orang dan tak banyak bicara itulah Semy,berpostur tubuh t...