⚫30. I Love You MPBF⚫

134K 5.7K 678
                                    

Kamu tahu apa yang paling romantis dari hujan? Dia selalu mau berubah meski tahu rasanya jatuh berkali-kali.

🍩🍩🍩

Ata terduduk di bangku tunggu seraya berdoa kepada Tuhan agar ini semua mimpi.

Tak lama kemudian Meta,Sesil dan Oliv datang,mereka melihat Ata yang manangis tersedu-sedu,mereka mendekati Ata dan langsung merengkuh tubuh yang sedang bergetar itu.

Baru sebentar kebahagiaan itu hadir dan sekarang ia harus kehilangan itu semua,tangisnya tak berhenti dan mungkin takkan pernah berhenti.

'Mengapa harus serumit ini.'

Apa kehilangan itu harus? Mengapa merasakan kebahagiaan sebentar saja rasanya saat mustahil.

"Tenangin diri lo Ta." Ujar Sesil.

"Gue gak akan pernah bisa tenang! Semy kejang-kejang dan--dan it-itu." Ata kembali terisak dan menggeleng-gelengkan kepalanya seaakan ini semua hanya suatu candaan belaka.

"Gue gak sanggup kalo dia pergi!" Sambungnya.

"Kenapa Tuhan jahat sih sama gue,kenapa? Gue cuma minta satu permohonan doang buat Semy sembuh,udah itu doang! Apa itu salah ha?! Apa itu salah?! Jawab gue!" Teriaknya.

"Tuhan gak jahat sama lo Ta,ini cobaan yang harusnya lo bisa lewatin,Tuhan tau kalo lo itu perempuan kuat makanya Tuhan kasih ini semua sama lo." Tutur Oliv.

"Ya gak gini juga Liv caranya,kalo tau gini gue gak bakal mau kenal sama Semy,gue sayang dia gue gak mau dia pergi gitu aja,gue sayang dia hikss...hikss.." Penuturan Ata membuat pengunjung Rumah Sakit ikut terharu,bahkan ada yang sampai benar-benar meneteskan air matanya.

"Dia gak ninggalin gue kan Sil? Semy gak ninggalin gue kan? Tadi gue minta dia janji sama gue,tapi kenapa dia jawab kalo dia gak bisa janji,dia gak bisa janji bakal jagain gue terus,gue gak sanggup Sil,gue gak sanggup sama takdir ini,gue capek,dan gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang setelah bokap gue,kenapa harus kaya gini sih,sumpah demi apa gue sayang dia!" Ata bangkit menuju pintu ruangan dimana didalam sana sedang ada Semy yang sedang ditangani oleh medis.

Ata mengetuk beberapa kali kaca kecil yang ada di pintu itu,"Jangan pergi! Gue mohon jangan pergi,gue sayang sama lo! Jangan pergi! Semy jangan pergi gue mohon,temenin gue disini,lo selalu janji kan sama gue mau terus jagain gue,jangan pergi plis jangan pergi."

Air mata itu mengalir begitu deras menjadi saksi bisu bahwa kehilangan itu memang benar-benar menyakitkan,sesulit itukah bertahan untuk memperjuangkan cinta,kenapa serumit ini jalan untuk bahagia,kenapa selalu harus ditempa masalah yang berat? Bukankah Tuhan menyayangi umatnya?

Ata terus mengetuk kaca itu berharap ada keajaiban,namun nihil,Ata kembali membekap mulutnya dan menangis pilu saat sepasang alat pemompa jantung bersentuhan dengan dada bidang milik Semy di susul dengan tubuh Semy yang menggenjang. Sedetik kemudian terdengar suara nyaring yang memekik telinga dari alat pendeteksi jantung di samping ranjang tempat Semy terbaring.

"S-Sem-Semy..." Nada lirih yang tercekat di tenggorokan membuat Meta,Oliv dan Sesil membelalakan mata,mereka bangkit dan ikut melihat kearah ruangan tempat Ata berdiri.

Mereka juga mendengar bunyi nyaring yang terdengar panjang itu,pertahanan Ata runtuh seketika,angan-angan bersama Semy sudah lenyap bersama dengan bunyi yang menandakan nyawa itu sudah diambil oleh sang pemilik. Tangis itu pecah,Ata bertriak memanggil nama Semy,Arga dan yang lain pun yang mendengar triakkan itu  langsung menghampiri Ata yang sudah luruh ke lantai.

Arga tercengang melihat adiknya seperti orang depresi,Ata menjambak rambutnya sendiri dan bersikeras ingin memasukki ruang dimana bunyi itu berasal namun ter-urungkan karna cekalan dari ketiga sahabatnya.

My Possessive Boyfriend[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang