Chapter Three

7.8K 859 19
                                    

Azella melangkah keluar dari rumah Mrs. Jullet sambil mengendong gitar, Ia menaiki sepedanya, memutar gitar yang bertali itu kebelakang punggungnya lalu mulai mengayuh menjauh.

Sekarang memang baru pukul 3:45 PM. memang setiap hari minggu butik milik Mrs. Jullet tutup lebih awal sehingga selesai rapih-rapih, Ia akan diizinkan keluar.

Dan seperti hari-hari minggu biasanya, Azella akan pergi menuju big ben, bernyayi untuk jam tua itu dengan iringan gitar usangnya.

~~~~××××~~~~

Zayn malik segera bangkit dari duduknya didalam cafe biasa ketika ia melihat gadis yang ditunggunya mengayuh sepeda mendekati big ben, Lalu gadis itu duduk disalah satu bangku panjang dan mulai memainkan gitarnya.

Cowok tampan itu berjalan mendekat. lalu tersenyum ketika didapatinya wajah cantik itu tengah terpejam sambil bersenandung.

Lagu yang keluar dari mulut ranum Azella tak dapat dimengertinya, sepertinyaPrancisrancis.

Prok prok prok.

Azella baru saja menyelesaikan lagunya ketika ia mendengar suara tepuk tangan dihadapannya, Ia membuka mata lalu mendapati seorang cowok tampan berdiri menatapnya.

"Mr. Malik?" tanyanya terkejut dengan aksen Prancisnya yang tanpa sadar disukai Zayn.

"hi" sapa cowok itu lalu duduk disamping Azella.

"hi" Azella tersenyum. Menatap Zayn dengan senyum dikedua mata biru esnya.

Zayn sejenak menatap kedua mata biru dihadapannya, Ia mencoba menembusnya, tapi kedua mata itu seperti es, beku tak tertembus.

"itu gitarmu?" Zayn lalu beralih memperhatikan gitar usang dipelukan gadis itu.

"ya, sudah jelek, suaranya juga sudah tidak merdu lagi" jelasnya, gadis itu masih tersenyim.

Zayn memang menyadari, sangat menyadari gitar itu sudah sangat usang, banyak sekali retakan dipermukaan kayunya lagi pula suaranya sudah agak sumbang. "kenapa tidak diganti yang baru?"

Azella menatap gitarnya. "seandainya bisa, tapi aku tidak punya uang" gadis iti berkata pelan, nyaris terdengar sedih.

"Kalau begitu biar aku yang belikan" Tawar Zayn. tapi gadis dihadapannya menggeleng.

"tidak usah, aku lebih suka membeli sesuatu dengan uangku sendiri"

Zayn tampak berpikir sebentar. "kalau begitu mari kita cari uangnya"

Azella menatapnya dengan alis terangkat tinggi. "caranya?"

Zayn tersenyum jahil. "kita mengamen"

Gadis dihadapannya menatapnya dengan alis terangkat lebih tinggi, membuat kedua mata biru cantiknya terbuka lebih lebar.

"kau yang main gitarnya, biar aku yang bernyayi" Zayn melepas snapback merah yang sedari tadi membayangi wajahnya lalu ia letakan ditengah-tengah sebagai tempat mengumpulkan uang.

Beberapa orang yang akhirnya menyadari keberadaan Zayn Malik disekitar mereka segera berlari membentuk kerumunan. beberapa wanita bahkan menjerit histeris.

Azella  menyaksikan pemandangan itu dengan bingung, alisnya saling bertautan. kini ia mulai bertanya-tanya siapa itu Zayn Malik.

"aku akan bernyayi untuk kalian, jika kalian menyukai menampilan kami" Zayn melirik Azella sekilas. "tolong tinggalkan tips" Ia terkekeh pelan.

Azella mulai memainkan gitarnya, mengikuti nada yang dinyayikan Zayn.

I've tried play it cool,
but when I'm looking at you
I can never be brave
cause you make my heart races

Girl and Big BenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang