"Jadi kau akan kembali pergi ke London dan meninggalkan kami?"
Azella menoleh, mendapati ayahnya yang tengah menatapnya sendu.
"ya, tapi bukan untuk tinggal menetap di sana, aku akan segera pulang kembali ke Paris" Jawabnya lembut.
"Untuk berapa lama?" Tanya Ayahnya lagi
"Entahlah, mungkin untuk beberapa mingg--"
"Aku tak mengizinkanmu pergi" Potong Mr.Chlaire tegas.
"eh?" Perlu beberapa detik untuk Azella mencerna perkataan ayahnya. "tunggu, tunggu. Apa? tapi kenapa?" Tanyanya ketika telah sadar akan perkataan Ayahnya.
"ibumu masih sakit, dan kau tega meninggalkannya?" Ucap Mr.Chlaire dengan nada gusar.
"Aku tak meninggalkannya, atau kau, atau meninggalkan siapapun. Aku hanya pergi sebent--"
"Jawabnya tetap tidak, Azella!" Ucap Mr. Chlaire dengan nada yang tak bisa dibantah.
"t..tapi pa--"
"Ini demi kesehatan ibumu, mengertilah" Lalu lelaki paruh baya itu berbalik dan berjalan menaiki tangga menuju lantai atas.
Azella menatap punggung ayahnya yang menjauh, Lalu menunduk dalam. Apa yang harus ia lakukan? Ia telah berjanji pada Zayn, lagi pula..
I have to go! no
I Need to go!
~~~~~*****~~~~~
Lima hari telah berlalu sejak hari dimana ia dan ayahnya berdebat.
Dua hari lagi Zayn akan pulang. Pesawat yang telah di pesan untuk khusus 1D dan crewnya akan take off dari New York sore ini dan tiba di London dua hari kemudian.
Ini hari terakhir untuk memesan tiket pesawat untuk penerbangan besok. Kalau dari Paris menuju London hanya memerlukan waktu sekitar satu hari. Jadi besok lah kesempatan terakhir untuk Azella bisa tiba di London untuk menyambut kepulangan Zayn.
Azella melangkah memasuki airport, Lalu berjalan perlahan menuju tempat pemesanan tiket. Orang-orang berlalu lalang di sekitarnya, ada yang pergi, ada yang pulang. Tapi jelas sekali terlihat keraguan di setiap langkah gadis itu.
Semoga ini keputusan yang benar. Doanya terus dalam hati. Mencoba meyakini diri sendiri.
Hingga tanpa di sadari Azella, Itelah tiba di depan loket pemesanan tiket pesawat.
"Selama siang, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita sekiranya berumur awal 20 tahunan itu ramah pada Azella.
"eh?" Gumamnya saat tersadar dari lamunannya. "ah iya, aku ingin memesan tiket pesawat France line air untuk keberangkatan ke London besok" Jawab Azella.
"Baiklah biar saya check dulu jadwal penerbangan ke London untuk besok, mohon tunggu sebentar" Ucap wanita berambut coklat itu, masih dengan bahasa prancis yang halus.
Sekitar 3 menit berlalu hingga akhirnya wanita penjaga loket itu beralih dari layar komputernya. "Untuk penerbangan ke London besok, jam penerbangan yang tersedia antara lain, jam 6 pagi, 11 siang, 4 sore dan 8 malam" Beritahu wanita itu. "Penerbangan jam berapa yang ingin anda pesan?"
Azella berfikir sebentar. "hmm, Aku pesan yang jam 6 pagi" Jawabnya.
"Baiklah, boleh saya check passport anda?" Pinta wanita itu.
Azella menyerahkan passportnya pada wanita penjaga loket itu.
Wanita itu menerimanya lalu tersenyum ramah. "biar saya masukan datanya dulu, mohon tunggu sebentar" setelah mengatakan itu wanita berambut coklat itu kembali fokus pada layar komputernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl and Big Ben
FanfictionDia adalah gadis yang dapat kau temukan berdiri disisi big ben sambil mendongkak menatap jam besar yang berputar. atau duduk disisi big ben sambil bermain gitar. Atau bahkan menari sendirian mengelilingi big ben ditengah hujan. Mungkin hanya diala...