Chapter Nineteen

9.5K 790 83
                                    

Hollaaa, gue balik nih bawa new chap, berhubung banyak yang vomment jd gue lanjut deh cerita yabuy ini…

Enjoy it…
~~~××××~~~

Zayn Malik memacu sedan hitamnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan London yang sepi karena sudah lewat tengah malam.

Ketika mendengar Azella yang menangis hingga sesegukan diseberang telfon barusan, Lelaki tampan itu langsung diserang perasaan panik dan khawatir yang menggila, berbagai pikiran negatif berkelabat dalam otaknya.

Azella! Wait me please.

Mobil hitamnya segera menepi ketika melihat sosok mungil yang meringkuk diatas bangku didekat menara big ben.

Zayn keluar dari mobil dan berlari kearah Azella, alisnya terus terpaut menandakan ia sangat cemas akan keadaan gadis itu.

"Azella, are you okay?" Tanyanya lembut sambil menyentuh bahu mungil gadis itu.

Azella mendongkakan kapalanya, ia menatap Zayn dengan mata yang berkaca-kaca dan sembab. "Za.. Zayn" Rintihnya pelan.

Zayn tidak dapat lagi menahan dirinya, Ia meraih Azella, mendekap gadis itu erat, Ia letakan dengan lembut kepala gadis itu pada dada bidangnya.

Azella menangis dalam pelukan Zayn Malik, sekali lagi air matanya membasahi kaus yang dikenakan Zayn. Tangannya mencengram erat kaus Zayn. Ia terisak hebat.

"issh…  Honey, everything will be alright,okay?" Seru Zayn lembut, tangannya membelai lembut kepala bagian belakang Azella. "you're not alone, I'm here with you"

Zayn membiarkan gadis itu menangis sepuasnya dalam dekapannya, ia tak mempedulikan kausnya yang basah karena air mata Azella. Ia hanya ingin gadis yang sangat disayanginya ini merasa tenang, merasa lebih baik.

Kedua tangan Zayn Malik mengepal dibalik punggung Azella, ia menahan amarahnya yang terus meletup dalam dirinya. Ia begitu marah pada apapun atau siapun yang berani membuat gadisnya menangis seperti ini, Zayn tidak akan memaafkannya.

Setelah beberapa saat, Azella melepaskan pelukan Zayn, Ia mengusap matanya perlahan. thanks, Zayn" Ucapnya pelan.

Zayn Malik tersenyum, diusapnya lembut sisa-sisa air mata dipipi gadis itu. "what happened, Azell?" Tanyanya dengan suara lembut.

Azella menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, dengan suara serak akibat menangis ia menceritakan semuanya kepada Zayn.

"hufh..,sekarang aku tak punya tempat tinggal lagi Zayn" Ujar Azella, menyelesaikan kisahnya, perlahan tangannya menyentuh bekas gigitan Ron dilehernya. "ouch" Rintihnya saat merasakan perih dikulitnya saat tangannya menyentuh bekas gigitan itu.

Zayn menghembuskan nafas berat untuk meredam sedikit emosinya. Ia memperhatikan lebam biru dileher Azella tepat ditempat bekas gigitan Ron. Tangannya mengepal erat.

Fuck you Ron! How dare you touched my angel!,Geramnya dalam hati.

Zayn menarik Azella dalam rangkulannya, ia bersandar pada sandaran kursi,  Ia membelai rambut Azella perlahan.

Azella menunduk. Ia hanya terdiam, berkutat dalam pikirannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan semua bebannya pada Zayn. Karena hanya pada Zaynlah ia dapat percaya.

"Zayn, mengapa semua ini selalu terjadi padaku?" Pertanyaan tanpa jawab itu ia lontarkan dengan suara pelan. Ia kembali melanjutkan tanpa menunggu jawaban. "Mengapa Tuhan selalu berlaku tak adil padaku, mengapa hidupku begitu kelam, begitu kejam"

Girl and Big BenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang