Chapter Seventeen

6.5K 664 57
                                    

Berhubung banyak yang vomment jadi gue update deh, so here is it…

Enjoy it :D… .
~~~~××××~~~~

Azella Chlaire menatap pantulan dirinya dicermin, ia tersenyum. Dengan dress biru bermotif floral, flat shoes coklat muda dan di hiasi sedikit make up diwajahnya, Ia tampak cantik.

Okay, this is my first date.

Jantungnya berdetak tak karuan, ia benar-benar merasa gugup. Ini kencan pertama dalam hidupnya, apalagi untuk yang pertama kali ia akan berkencang dengan seorang selebritis terkenal, dimana hal ini hanya bisa menjadi mimpi bagi gadis-gadis lain.

Azella menarik kursi jahitnya lalu menaikinya, sebelah tangannya mendorong-dorong atap hingga terbuka lalu ia mendorong dirinya naik ke atapnya melalui lubang itu.

Perlahan ia menurunkan kakinya ke sisi dinding yang terdapat tangga, tetapi karena ia menggunakan dress, Azella kesulitan untuk turun, beberapa kali ia hampir terjatuh karena tersibak dressnya sendiri.

I knew it's bad idea to wear dress! if only Zayn didnt ask me to wear dress, I should've wore jeans! Gerutu Azella dalam hati.

Ia hampir saja setengah jalan sampai dibawah ketika kakinya yang mengenakan flat shoes tergelincir.

Azella memekik, matanya terejam.

I'm gonna die!

Ia sudah membentur tanah keras jika saja tidak ada tangan kokoh yang menangkap tubuhnya, dan menggendongnya ala bridal style.

"Ternyata aku memang harus menjemputmu, my queen" bisik suara familiar di telinga Azella dengan nada menggoda.

Azella membuka matanya, mendapati Zayn Malik yang tengah menyeringai jahil. sebelah alis lelaki itu terangkat.

"Zayn?"

"perfect timing, right?,hm?" Seringaian Zayn semakin lebar. "I'm must be your hero"

Azella memutar bola matanya, tapi ia tersenyum dan pipinya merona. "Turunkan aku, Zayn" pintanya.

Zayn Malik menggeleng, ia mengeratkan dekapannya, menggendong Azella lebih erat pada tubuhnya, membuat pipi merona gadis itu menempel didada bidangnya. "sekali kau dalam gendonganku, kau tidak akan bisa lepas"

Azella tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, menikmati debaran menyenangkan dalam dadanya.

Zayn Malik menggendong Azella sampai dimobilnya, ia menurunkan Azella lembut tepat diatas kursi penumpang disebalahnya, lalu lelaki itu masuk lewat sisi satunya, ia duduk dibalik kemudi.

"Are you ready, princess for our first date?"

"always, my prince"

~~~~××××~~~~

"Wow" decak Azella.

Ia menatap pemandangan menabjukan dihadapatnya, satu meja telah dipesan untuk mereka tepat di berhadapan dengan sungai Themes, lampion-lampion berwarna tergelantung tepat diatasnya, memberikan penerangan cahaya yang lembut diantara gelapnya malam.

Berbagai hiasan lilin dan bunga-bunga cantik terletak disekitar meja tempat dinner mereka, memberikan sensasi romantic.

"you like it?" Tanya Zayn, ia merangkul bahu Azella.

"I love it, this is perfect" Jawabnya sambil terus memandang pemandangan cantik itu.

"perfect date for perfect girl" Goda Zayn, lalu lelaki itu membimbing Azella untuk duduk bersamanya, menikmati makan malam mereka.

Beberapa menit berlalu dalam hening, Azella dan Zayn sibuk dengan makanan masing-masing, setelah selesai mereka saling menatap.

Zayn meraih sebelah Azella, menautkan jari-jarinya pada jemari mungil Azella.

"I love you, Azella"

Azella tersenyum, ia tidak bisa merasa lebih bahagia dari ini. pipinya merona

"I love you too, Zayn" untuk kali pertama dalam hidupnya, akhirnya ia mengatakan that magic words.

Azella mendongkak menatap langit diatas yang dipenuhi lampion-lampion cantik. Ia tersenyum. "I'm so happy tonight, this almost feels like a dream"

Zayn menatap Azella lembut, ia tersenyum. "you are so beautiful, Azella" beritahunya.

Azella tersenyum, ia manatap Zayn tepat dimatik coklatnya. "you're the first, always be the first" Beritahu Azella. "First boy who looks at me like that, First date, First boyfriend, First Love"

Zaun tersenyum lebar. "so I'm your boyfriend now?" Godanya.

"err" Azella menunduk, pipinya merona.

Zayn terkekeh, ia menarik kursinya ke sisi Azella. "you are my girlfriend" serunya. "come here" Ia merangkul Azella.

Azella meletakan kepalanya diatas dada bidang Zayn, jantungnya berdetak kencang, ia menyukai aroma tubuh Zayn, campuran parfume mahal dan aroma alaminya membuat sensasi yang maskulin.

Mereka menghabiskan sisa malam dengan Azella dalam dekapan Zayn, mereka mendongkak menatap langit, menghitung bintang. Konyol memang, tapi itulah yang mereka lakukan.

"201" Zayn berhitung, sambil tangannya menunjuk langit

"No Zayn, aku rasa kau sudah mengitung bintang yang itu" seru Azella, tangannya menunjuk satu bintang yang baru dihitung Zayn.

"benarkah?" tanyanya. "aku rasa itu bintang yang disebelahnya, Azell"

"kau juga sudah menghitung yang itu"

"arght, baiklah ini takan berhasil!" Ucap Zayn frustasi.

Azella terkekeh. "memang konyol rasanya menghitung bintang"

Zayn menatap Azella. "Yang terpenting adalah sebanyak apapun bintang dilangit, tapi cintaku pada mu jauh leboh banyak" goda Zayn sambil maikan alisnya.

"kau mengodaku Zayn?" Azella menyikut pelan perut Zayn, lalu ia terkekeh.

Zayn malik hanya tertawa sambil mencubiti hidung Azella yang terus mengomel karenanya.

~~~~××××~~~~

Senyum terus terlukias diwajah Azella bahkan sampai ia melompat masuk kedalam kamarnya yang gelap.

Tiba-tiba lampu dalam kamarnya menyala, senyum Azella segera memudar ketika melihat seseorang yang tengah menyeringai kepadanya.

"aku sudah menunggumu dari tadi, Azella"

~~~××××~~~

Okeeh segitu dulu yaaa chap ini jangan lupa vommentnyaa.

no vomment?

no next chap..

dont be silenct reader please

Girl and Big BenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang